
[Peningkatan Kesejahteraan Keluarga: Langkah Pemberdayaan 
UMKM melalui 
Pengembangan Tata Kelola Manajemen Kesehatan di 
Kecamatan Kebon Pedas,Sukabumi] 
 
https://blantika.publikasiku.id/ 
 
kontekstual.  Penelitian  lanjutan  dapat  melibatkan  evaluasi  dampak  jangka  panjang  dari 
implementasi  tata  kelola  manajemen  kesehatan,  melibatkan  pemantauan  kontinu  terhadap 
kesejahteraan keluarga (Hastiyanto, 2018). 
Temuan utama penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar UMKM di Kecamatan 
Kebon  Pedas  telah  mengimplementasikan  tata  kelola  manajemen  kesehatan  dengan  tingkat 
keberhasilan yang bervariasi. Praktik-praktik ini melibatkan penyusunan kebijakan kesehatan, 
pelatihan  karyawan,  dan  pengawasan  terhadap  kebersihan  lingkungan  kerja.  Penerapan  tata 
kelola manajemen kesehatan di UMKM secara signifikan memberikan dampak positif terhadap 
kesejahteraan keluarga. Ditemukan bahwa karyawan yang bekerja di UMKM yang menerapkan 
praktik  kesehatan  memiliki  tingkat  kepuasan  dan  produktivitas yang lebih  tinggi.  Selain  itu, 
masyarakat di sekitar UMKM juga mengakses informasi dan layanan kesehatan dengan lebih 
baik. Kolaborasi yang baik antara UMKM, pemerintah daerah, dan lembaga kesehatan menjadi 
faktor  kunci  dalam  kesuksesan  implementasi  tata  kelola  manajemen  kesehatan.  Dukungan 
kebijakan,  pelatihan  bersama,  dan  pertukaran  informasi  antar-pihak  menjadi  fondasi  penting 
dalam upaya pemberdayaan UMKM (Yam, 2020). 
Mendorong pemilik UMKM untuk terus meningkatkan kebijakan kesehatan dan pelatihan 
karyawan.  Menekankan  pentingnya  kebersihan  dan  sanitasi  lingkungan  kerja.  Membuat 
kebijakan  yang  mendukung  pemberdayaan  UMKM  melalui  pengembangan  tata  kelola 
manajemen  kesehatan.  Menyediakan  insentif  atau  bantuan  bagi  UMKM  yang  berkomitmen 
pada  praktik  kesehatan.  Menyelenggarakan  program  pelatihan  kesehatan  bagi  UMKM. 
Membangun  jejaring  kolaboratif  dengan  UMKM  untuk  meningkatkan  akses  masyarakat 
terhadap  layanan  kesehatan.  Meskipun  temuan  ini  memberikan  pandangan  yang  berharga, 
penelitian  ini  memiliki  keterbatasan,  termasuk  fokus  pada  satu  lokasi  geografis.  Penelitian 
lanjutan dapat melibatkan lebih banyak kecamatan atau wilayah untuk mendapatkan gambaran 
yang lebih representatif. Selain itu, evaluasi lebih lanjut tentang dampak jangka panjang dan 
pemantauan  berkelanjutan  diperlukan  untuk  mengukur  keberlanjutan  praktik  tata  kelola 
manajemen kesehatan di UMKM (Arif Setiajaya, Prasetio, Hut, EM, & Hasiany, 2023).  
Penelitian  bisa  memperluas  fokus  dengan  melakukan  studi  komparatif  antara  sektor 
UMKM yang berbeda untuk memahami perbedaan dan kesamaan dalam implementasi praktik 
kesehatan.  Pemilik  UMKM  dapat  bekerja  sama  dengan  lembaga  kesehatan  dan  pemerintah 
daerah untuk mengembangkan panduan  praktik kesehatan yang spesifik untuk berbagai jenis 
UMKM.  Penerapan  panduan  ini  dapat  memberikan  pedoman  yang  jelas  dan  praktis  bagi 
UMKM  dalam  meningkatkan  tata  kelola  manajemen  kesehatan.  Lembaga  pelatihan  dan 
pendidikan  dapat  memberikan  program  pelatihan  berkelanjutan  untuk  pemilik  dan  karyawan 
UMKM terkait manajemen kesehatan dan kebersihan (Suhendar, Rosidin, & Sumarni, 2020). 
Pemerintah  daerah  dapat  menyediakan  insentif  bagi  UMKM  yang  aktif  berpartisipasi  dalam 
program  pelatihan.  Pembentukan  platform  online  atau  aplikasi  mobile  dapat  menjadi  sarana 
efektif  untuk  memfasilitasi  kolaborasi  dan  pertukaran  informasi  antara  UMKM,  pemerintah 
daerah,  dan lembaga  kesehatan.  Platform  ini  dapat  digunakan untuk  berbagi  praktik  terbaik, 
informasi  pelatihan,  dan  pembaruan  kebijakan.  Pemerintah  daerah  dapat  mengembangkan 
sistem  pemantauan  kesejahteraan  keluarga  yang  melibatkan  indikator-indikator  kesehatan, 
ekonomi,  dan  sosial  (Ndakularak,  Setiawina,  &  Djayastra,  2014).  Informasi  dari  sistem 
pemantauan ini dapat digunakan untuk menilai dampak keberlanjutan praktik kesehatan UMKM 
terhadap  kesejahteraan  keluarga.  Pemerintah  daerah  dapat  mengadakan  forum  pemangku 
kepentingan secara periodik yang melibatkan UMKM, lembaga kesehatan, dan komunitas lokal. 
Forum  ini  dapat  menjadi  wadah  untuk  menyampaikan  masukan,  mengevaluasi  progres,  dan 
merencanakan langkah-langkah berikutnya. Pengembangan aplikasi mobile yang memberikan 
informasi kesehatan, tips kebersihan, dan panduan praktik kesehatan untuk masyarakat umum 
dan UMKM. Pemerintah daerah dapat mensosialisasikan dan mendukung penggunaan aplikasi 
ini  sebagai  bagian  dari  kampanye  kesehatan  masyarakat.  Penerapan  teknologi  IoT  dalam 
UMKM  untuk  memantau  dan  mengelola  kebersihan  lingkungan  kerja.  Lembaga  riset  dan