https://blantika.publikasiku.id/
323
Blantika: Multidisciplinary Jornal
Volume 2 Number 3, January, 2024
p- ISSN xxxx-xxxx e-ISSN 2985-4199
STRATEGI DIGITALISASI UNTUK KEMANDIRIAN UMKM DAN
PEMBERDAYAAN WANITA: PENGABDIAN MASYARAKAT DI
KECAMATAN KEBON PEDAS, SUKABUMI
Eli Suhaeli
1
, Nurhana Afrida Nasution
2
, Januarika
3
, Ryna Setyaningsih
4
, Rudi
5
1,2,3,4,5
Universitas Mitra Bangsa Jakarta, Indonesia
Email: elidansuhaeli@gmail.com
1
, nurhana.afrida@gmail.com
2
, januari.ppapp1000@gmail.com
3
,
rynasetyaningsih13@gmail.com
4
, r94664406@gmail.com
5
ABSTRAK
Peningkatan kemandirian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pemberdayaan wanita
menjadi fokus utama dalam menghadapi era digitalisasi. Penelitian ini membahas strategi digitalisasi
yang dapat meningkatkan daya saing UMKM dan memberdayakan perempuan di Kecamatan Kebon
Pedas, Sukabumi. Pendekatan pengabdian masyarakat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
ini. Penelitian ini melibatkan partisipasi aktif dari pelaku UMKM dan perempuan di wilayah tersebut.
Langkah pertama melibatkan identifikasi kebutuhan digital UMKM dan perempuan untuk merancang
strategi yang sesuai. Selanjutnya, dilakukan pelatihan terkait teknologi informasi, pemasaran digital,
dan manajemen bisnis online. Selain itu, infrastruktur digital lokal diperkuat untuk mendukung
implementasi strategi. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman UMKM
terkait pemanfaatan teknologi digital, peningkatan kualitas produk, serta perluasan jangkauan pasar
melalui platform online. Wanita yang terlibat dalam pelatihan juga menunjukkan peningkatan
keterampilan digital dan kepercayaan diri, memungkinkan mereka untuk lebih aktif berpartisipasi
dalam kegiatan ekonomi. Strategi digitalisasi yang diterapkan tidak hanya meningkatkan kemandirian
UMKM, tetapi juga memberdayakan perempuan dalam konteks ekonomi digital. Kesuksesan
implementasi strategi ini dapat menjadi model bagi daerah-daerah sejenis untuk mempercepat proses
transformasi digital yang berkelanjutan dan inklusif di tingkat lokal.
Kata kunci : pemasaran digital; UMKM; Strategi.
ABSTRACT
Increasing the independence of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) and empowering
women is the main focus in facing the era of digitalization. This research discusses digitalization
strategies that can increase the competitiveness of MSMEs and empower women in Kebon Pedas
District, Sukabumi. A community service approach is used to implement this strategy. This research
involves active participation from MSMEs and women in the region. The first step involves identifying
the needs of digital MSMEs and women to design appropriate strategies. Furthermore, training is
carried out related to information technology, digital marketing and online business management. In
addition, local digital infrastructure is strengthened to support strategy implementation. The results
show a significant increase in MSMEs' understanding regarding the use of digital technology,
improving product quality, and expanding market reach through online platforms. Women involved in
the training also demonstrated increased digital skills and self-confidence, enabling them to more
actively participate in economic activities. The digitalization strategy implemented not only increases
the independence of MSMEs, but also empowers women in the context of the digital economy. The
successful implementation of this strategy can become a model for similar regions to accelerate a
sustainable and inclusive digital transformation process at the local level.
Keywords: digital marketing; MSMEs; Strategy.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-
ShareAlike 4.0 International
[Strategi Digitalisasi untuk Kemandirian UMKM dan
Pemberdayaan Wanita: Pengabdian Masyarakat di
Kecamatan Kebon Pedas, Sukabumi]
324
Eli Suhaeli, Nurhana Afrida Nasution, Januarika, Ryna Setyaningsih, Rudi
PENDAHULUAN
Dalam era digital yang terus berkembang, peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) semakin krusial dalam membentuk perekonomian lokal dan mewujudkan inklusi
social (Rukmi, Irawan, Mukhlash, Hidayat, & Iqbal, 2024). Terutama, fokus pada
pemberdayaan wanita sebagai pelaku kunci dalam UMKM menuntut perhatian khusus.
Penelitian ini memusatkan perhatian pada strategi digitalisasi sebagai sarana untuk
meningkatkan kemandirian UMKM dan pemberdayaan wanita di Kecamatan Kebon Pedas,
Sukabumi (Soetjipto et al., 2019).
Kecamatan Kebon Pedas dipilih sebagai latar penelitian karena keberagaman UMKM
yang ada dan peran signifikan wanita dalam mengelola bisnis kecil mereka. Melalui pendekatan
pengabdian masyarakat, penelitian ini berkomitmen untuk memberikan kontribusi praktis dan
berkelanjutan bagi pengembangan strategi digital yang dapat meningkatkan kapasitas UMKM
dan mendorong pemberdayaan wanita di tingkat lokal. Dalam menghadapi era transformasi
digital, UMKM dihadapkan pada peluang dan tantangan baru (Pudjiarti, 2023). Strategi
digitalisasi yang tepat dapat memberikan akses lebih luas ke pasar, meningkatkan efisiensi
operasional, dan membuka pintu inovasi. Pada saat yang sama, pemberdayaan wanita dalam
UMKM menjadi kunci untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam komunitas
(Putri, Mulyadi, Fajarini, & Eriyansyah, 2023).
Melalui keterlibatan aktif dengan pelaku UMKM dan wanita di Kecamatan Kebon Pedas,
penelitian ini bertujuan untuk merinci dampak strategi digitalisasi dalam meningkatkan daya
saing dan kemandirian UMKM, khususnya yang dikelola oleh wanita. Diharapkan, hasil
penelitian ini dapat menjadi landasan untuk perbaikan kebijakan, pengembangan program
pelatihan, dan penguatan jejaring yang mendukung pertumbuhan UMKM dan pemberdayaan
wanita di tingkat lokal.
Digitalisasi telah menjadi katalisator penting dalam menggerakan transpormasi teknologi,
terutama bagi Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM), sementara pemberdayaan wanita
semakin diakui sebagai faktor kunci dalam membangun ekonomi yang inklusif.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengadopsi desain pengabdian masyarakat dengan pendekatan kualitatif.
Pendekatan ini dipilih untuk mendalamkan pemahaman tentang pengalaman, persepsi, dan
kebutuhan UMKM dan wanita di Kecamatan Kebon Pedas terkait strategi digitalisasi. Populasi
penelitian melibatkan UMKM dan wanita yang terlibat dalam kegiatan bisnis di Kecamatan
Kebon Pedas. Sampel akan dipilih secara purposif, mempertimbangkan variasi ukuran usaha,
sektor industri, dan tingkat keterlibatan dalam strategi digitalisasi. Instrumen Pengumpulan
Data. Wawancara mendalam akan dilakukan dengan pemilik UMKM dan wanita yang terlibat
aktif dalam kegiatan bisnis. Pertanyaan akan difokuskan pada pemahaman mereka tentang
strategi digitalisasi, hambatan yang dihadapi, dan dampaknya pada kemandirian bisnis. Diskusi
fokus kelompok akan diadakan dengan kelompok UMKM dan wanita yang memiliki
kepentingan dalam strategi digitalisasi. Ini akan memberikan platform untuk pertukaran ide,
pengalaman, dan pemahaman bersama.
Observasi langsung dilakukan untuk memahami proses operasional UMKM yang terlibat dalam
strategi digitalisasi. Ini dapat melibatkan pengamatan aktivitas harian, penerapan teknologi, dan
interaksi dengan pelanggan.
Data kualitatif dari wawancara, diskusi fokus kelompok, dan observasi akan dianalisis
menggunakan metode analisis konten. Ini akan membantu mengidentifikasi pola-pola, temuan
utama, dan variabilitas dalam respons. Temuan akan dikategorikan berdasarkan tema utama
Vol. 2, No. 3, 2024
[Strategi Digitalisasi untuk Kemandirian UMKM dan
Pemberdayaan Wanita: Pengabdian Masyarakat di Kecamatan
Kebon Pedas, Sukabumi]
https://blantika.publikasiku.id/
325
seperti hambatan dalam penerapan strategi digitalisasi, manfaat yang diperoleh, dan saran untuk
perbaikan. Ini memungkinkan pengembangan pemahaman yang lebih rinci.
Aspek etika penelitian, termasuk hak privasi dan persetujuan peserta, akan menjadi
prioritas utama. Informasi yang diperoleh akan dijaga kerahasiaannya, dan partisipasi peserta
akan didasarkan pada persetujuan yang dijelaskan secara jelas (Utama, 2017). Validitas data
akan diperkuat melalui triangulasi, yaitu penggunaan beberapa metode pengumpulan data.
Reliabilitas akan dijaga dengan mencatat secara teliti langkah-langkah metodologi, sehingga
penelitian dapat diulang atau diperluas oleh peneliti lain.
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu enam bulan, dengan tahapan
pengumpulan data, analisis, dan penyusunan laporan. Implementasi melibatkan kerjasama erat
dengan komunitas dan UMKM setempat. Keterbatasan yang mungkin muncul, seperti
keterbatasan sampel atau kendala akses, akan diidentifikasi dan dijelaskan selama tahap
perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
Hasil penelitian akan diseminasi melalui berbagai kanal untuk memastikan dampak yang
maksimal. Diseminasi akan mencakup: Penyusunan laporan akhir yang mencakup temuan,
analisis, dan rekomendasi. Laporan ini akan dibuat dengan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami untuk memfasilitasi pemahaman oleh berbagai pemangku kepentingan.
Penyelenggaraan workshop lokal di Kecamatan Kebon Pedas untuk berbagi temuan penelitian
dan mendiskusikan potensi strategi digitalisasi yang dapat diterapkan secara praktis oleh
UMKM dan wanita pengusaha. Kolaborasi dengan media lokal untuk mensosialisasikan temuan
penelitian melalui berita, artikel, dan liputan khusus. Ini akan meningkatkan kesadaran dan
partisipasi masyarakat. Penyampaian hasil penelitian dalam forum komunitas, seperti
pertemuan desa atau kegiatan komunitas lainnya, untuk memastikan pesan yang disampaikan
mencapai sebanyak mungkin pihak. Penulisan artikel ilmiah berdasarkan temuan penelitian
untuk publikasi di jurnal ilmiah terkemuka dan partisipasi dalam konferensi terkait. Hal ini akan
meningkatkan visibilitas penelitian di tingkat nasional dan internasional.
Dalam proses pelaksanaan, akan dilakukan evaluasi terus-menerus terhadap metode
penelitian dan strategi pengabdian masyarakat. Temuan awal akan dianalisis secara berkala
untuk memastikan ketepatan jalannya penelitian. Jika diperlukan, penyesuaian akan dilakukan
agar penelitian tetap relevan dan efektif. Selama seluruh proses penelitian, akan diberikan
perhatian khusus pada keterlibatan dan partisipasi aktif dari pemangku kepentingan. Konsultasi
berkala dengan UMKM, wanita pengusaha, dan pihak terkait lainnya akan memastikan bahwa
penelitian benar-benar mencerminkan kebutuhan dan harapan mereka. Metode penelitian ini
dirancang untuk memberikan wawasan mendalam tentang strategi digitalisasi yang dapat
memberdayakan UMKM dan wanita pengusaha di Kecamatan Kebon Pedas. Melalui
pendekatan partisipatif dan berbasis masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan strategi yang dapat diterapkan secara efektif
untuk mendorong kemandirian dan pemberdayaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil survei awal menunjukkan keragaman UMKM di Kecamatan Kebon Pedas,
melibatkan sektor makanan, kerajinan, dan perdagangan. Wanita pengusaha aktif terlibat dalam
berbagai kegiatan bisnis, dari skala kecil hingga menengah. Sebagian besar UMKM masih
menggunakan teknologi konvensional dalam operasional mereka. Hanya sebagian kecil yang
telah mengadopsi strategi digital, seperti memiliki situs web atau menggunakan aplikasi untuk
manajemen bisnis (Zein, 2021). Tantangan utama yang dihadapi UMKM dan wanita pengusaha
termasuk keterbatasan akses ke teknologi, kurangnya pemahaman tentang manfaat digitalisasi,
serta keterbatasan sumber daya untuk mengimplementasikan perubahan teknologi (Setyawasih
et al., 2023). Melalui pengabdian masyarakat, kami memperkenalkan berbagai strategi
digitalisasi kepada UMKM dan wanita pengusaha. Ini termasuk pembuatan situs web, pelatihan
[Strategi Digitalisasi untuk Kemandirian UMKM dan
Pemberdayaan Wanita: Pengabdian Masyarakat di
Kecamatan Kebon Pedas, Sukabumi]
326
Eli Suhaeli, Nurhana Afrida Nasution, Januarika, Ryna Setyaningsih, Rudi
penggunaan aplikasi bisnis, dan integrasi media sosial untuk pemasaran (Widiastuti, Widayat,
Kharisma, Prasetyani, & Fatkhur, 2022). Respon awal menunjukkan tingkat penerimaan yang
baik terhadap strategi digitalisasi. UMKM dan wanita pengusaha mengakui manfaat
peningkatan visibilitas, efisiensi operasional, dan peluang pertumbuhan bisnis. Tingkat adopsi
yang rendah sebelum pengabdian masyarakat menyoroti pentingnya intervensi untuk
mendorong UMKM mengintegrasikan strategi digitalisasi. Dengan menyediakan bimbingan dan
pelatihan, dapat meningkatkan pemahaman dan kesiapan UMKM terhadap perubahan teknologi.
Tantangan akses ke teknologi dan pemahaman yang terbatas menunjukkan perlunya
dukungan lanjutan. Pelatihan lebih lanjut dan pendampingan diperlukan untuk membantu
UMKM dan wanita pengusaha melewati hambatan teknis dan konseptual. UMKM dan wanita
pengusaha yang menerapkan strategi digitalisasi mengalami peningkatan visibilitas produk dan
efisiensi operasional. Ini menunjukkan potensi besar untuk peningkatan daya saing dan
pertumbuhan bisnis. Pengabdian masyarakat sukses karena partisipasi aktif dari UMKM dan
wanita pengusaha. Kolaborasi dengan komunitas setempat menjadi kunci keberhasilan,
menunjukkan pentingnya pendekatan partisipatif dalam mengimplementasikan perubahan.
Evaluasi lanjutan dan bimbingan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keberlanjutan
implementasi strategi digitalisasi. Melibatkan pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah,
lembaga pendidikan, dan pihak swasta dapat meningkatkan dampak positif. Meningkatkan
kesadaran dan pemahaman tentang manfaat strategi digitalisasi melalui kampanye edukasi dan
pelatihan periodik (Alshaikh, Maynard, & Ahmad, 2021).
Menyediakan akses lebih baik ke infrastruktur teknologi, seperti internet dan perangkat,
untuk mendukung implementasi strategi digitalisasi. Menerapkan program pendampingan dan
mentorship untuk memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi UMKM dan wanita
pengusaha. Membangun kemitraan dengan perusahaan teknologi dan lembaga keuangan swasta
untuk memberikan dukungan finansial, akses ke teknologi terbaru, dan program pelatihan
khusus. Ini dapat mempercepat adopsi strategi digitalisasi dan memperluas dampak positifnya.
Mendorong pembentukan jejaring bisnis lokal yang melibatkan UMKM dan wanita pengusaha.
Jejaring ini dapat menjadi wadah bagi pertukaran pengalaman, sharing best practices, dan
mendukung kolaborasi bisnis. Melakukan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan terhadap
dampak strategi digitalisasi yang diterapkan. Data yang terkumpul dapat digunakan untuk
mengukur keberlanjutan dan efektivitas implementasi. Menggalakkan partisipasi UMKM dan
wanita pengusaha dalam program subsidi atau insentif pemerintah yang mendukung digitalisasi.
Ini dapat membantu mengatasi kendala finansial yang mungkin dihadapi (Pudjiarti, 2023).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi digitalisasi memiliki potensi besar untuk
meningkatkan kemandirian UMKM dan pemberdayaan wanita di Kecamatan Kebon Pedas,
Sukabumi. Meskipun tantangan masih ada, respons positif dan manfaat yang dirasakan
menegaskan bahwa upaya ini layak dilanjutkan dan diperluas. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa implementasi strategi digitalisasi memberikan dampak positif pada pemberdayaan wanita
dan UMKM di Kecamatan Kebon Pedas, Sukabumi. Berikut adalah pemahaman lebih rinci
terkait dampak tersebut (Faizah, 2023):
Wanita yang terlibat dalam UMKM dan menerapkan strategi digitalisasi melaporkan
peningkatan keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan strategis. Adanya akses ke data
dan informasi real-time melalui teknologi digital memberikan mereka kepercayaan diri untuk
berpartisipasi aktif dalam pengembangan bisnis (Effendy, Sugandini, Istanto, & Arundati,
2020). UMKM yang berhasil menerapkan strategi digitalisasi melaporkan peningkatan
visibilitas produk mereka secara signifikan (Alfian, 2022). Prakiraan dan promosi melalui media
sosial dan situs web telah membuka akses baru ke pasar lokal dan regional. Wanita pengusaha
mengalami peningkatan dalam menjual produk mereka di luar wilayah lokal.
Penerapan teknologi digital telah meningkatkan efisiensi operasional UMKM. Wanita
pengusaha melaporkan kemudahan dalam manajemen inventaris, pelacakan penjualan, dan
interaksi dengan pelanggan (Agus Suryanto & Anan Nugroho, 2020). Hal ini mengarah pada
penghematan waktu dan sumber daya. UMKM yang sukses menerapkan strategi digitalisasi
Vol. 2, No. 3, 2024
[Strategi Digitalisasi untuk Kemandirian UMKM dan
Pemberdayaan Wanita: Pengabdian Masyarakat di Kecamatan
Kebon Pedas, Sukabumi]
https://blantika.publikasiku.id/
327
mencatat peningkatan pendapatan yang signifikan. Wanita pengusaha melaporkan bahwa adopsi
teknologi telah membantu mereka mengatasi tantangan dalam meningkatkan skala bisnis.
Dampak positif pada pendapatan juga memberikan kontribusi pada keberlanjutan bisnis UMKM
(Apip Alansori & Erna Listyaningsih, 2020).
Keberhasilan Terletak pada Penerimaan dan Adaptasi: Temuan menunjukkan bahwa
tingkat penerimaan dan kemampuan UMKM dan wanita pengusaha untuk beradaptasi dengan
perubahan teknologi berperan penting dalam keberhasilan strategi digitalisasi. Pendekatan
pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan bisnis menjadi kunci. Peran
Keterlibatan Komunitas: Keterlibatan aktif komunitas dalam proses implementasi strategi
digitalisasi memainkan peran krusial dalam kesuksesan proyek (Agus Suryanto & Anan
Nugroho, 2020). Kolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan pihak swasta
memperkuat dukungan dan meningkatkan kapasitas UMKM.
Tantangan seperti keterbatasan akses ke teknologi dan kurangnya literasi digital masih
menjadi kendala utama. Oleh karena itu, solusi berkelanjutan harus mencakup program
pelatihan yang berkesinambungan dan upaya untuk meningkatkan infrastruktur teknologi.
Diperlukan program pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan literasi digital dan
keterampilan manajemen bisnis, khususnya yang disesuaikan dengan kebutuhan wanita
pengusaha (Veranita, 2023). Dukungan lebih lanjut dalam pengembangan infrastruktur
teknologi, termasuk akses internet yang cepat dan terjangkau, akan memastikan kelangsungan
implementasi strategi digitalisasi.
Inisiatif untuk memperluas jejaring bisnis lokal dan mendukung pertukaran pengalaman
antar UMKM dapat menjadi langkah berikutnya dalam memperkuat komunitas. Pemerintah
daerah dapat menyelenggarakan program subsidi atau insentif untuk mendorong UMKM dan
wanita pengusaha mengadopsi teknologi digital. Dorongan pada riset dan inovasi lokal dalam
konteks digitalisasi dapat membantu menciptakan solusi yang lebih baik sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik wilayah. Dalam konteks pemberdayaan wanita dan UMKM di
Kecamatan Kebon Pedas, implementasi strategi digitalisasi telah membawa dampak positif yang
signifikan. Oleh karena itu, upaya untuk terus mengembangkan dan memperluas strategi ini
perlu diperhatikan dengan mempertimbangkan tantangan dan keberhasilan yang ditemui selama
proses pengabdian masyarakat ini. Dengan berlanjutnya dukungan dan keterlibatan komunitas,
diharapkan pemberdayaan wanita dan UMKM dapat terus meningkat dalam menghadapi
perubahan zaman.
KESIMPULAN
Proses penelitian ini juga memberikan catatan reflektif tentang tantangan dan peluang di
dalamnya. Pengalaman interaksi dengan UMKM dan wanita pengusaha di Kecamatan Kebon
Pedas telah membuka mata terhadap keberagaman situasi, kebutuhan, dan aspirasi yang harus
dipertimbangkan dalam merancang strategi pemberdayaan. Meskipun kesadaran tentang
pentingnya digitalisasi telah meningkat, keterbatasan akses dan pemahaman tentang teknologi
menjadi tantangan utama. Melalui program pelatihan yang disesuaikan, beberapa hambatan ini
berhasil diatasi. Beberapa UMKM dan wanita pengusaha awalnya ragu untuk mengadopsi
perubahan digital dalam operasional mereka. Namun, melalui pendekatan partisipatif dan
komunikasi yang efektif, perubahan persepsi ini berhasil diatasi.Inovasi Lokal: Dalam interaksi
dengan pelaku bisnis lokal, ditemukan potensi besar untuk inovasi lokal. UMKM dan wanita
pengusaha memiliki ide kreatif dan solusi yang dapat dikembangkan lebih lanjut melalui
teknologi digital.
Penelitian ini memberikan kontribusi kepada literatur pengetahuan dengan menyajikan
kajian lokal yang relevan, memberikan wawasan mendalam tentang dinamika pemberdayaan
UMKM dan wanita di lingkungan pedesaan. Pendekatan pengabdian masyarakat yang diadopsi
dalam penelitian ini dapat memberikan inspirasi untuk pengembangan metodologi penelitian
berbasis masyarakat di konteks serupa. Penelitian ini berakhir dengan harapan bahwa hasilnya
[Strategi Digitalisasi untuk Kemandirian UMKM dan
Pemberdayaan Wanita: Pengabdian Masyarakat di
Kecamatan Kebon Pedas, Sukabumi]
328
Eli Suhaeli, Nurhana Afrida Nasution, Januarika, Ryna Setyaningsih, Rudi
dapat memberikan panduan berharga bagi pemberdayaan UMKM dan wanita di berbagai
daerah. Transformasi digital bukan hanya suatu keharusan, tetapi juga peluang untuk
menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan terus memahami,
mendukung, dan berkolaborasi, kita dapat membentuk masa depan yang lebih cerah bagi
komunitas lokal, di mana UMKM dan wanita pengusaha menjadi pilar utama pertumbuhan dan
kemakmuran.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suryanto, M. T., & Anan Nugroho, S. T. (2020). Manajemen Proyek Teknologi Informasi.
Deepublish.
Alfian, Malfan. (2022). Digital.
Alshaikh, Moneer, Maynard, Sean B., & Ahmad, Atif. (2021). Applying social marketing to
evaluate current security education training and awareness programs in organisations.
Computers & Security, 100, 102090.
Apip Alansori, S. E., & Erna Listyaningsih, S. E. (2020). Kontribusi UMKM Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat. Penerbit Andi.
Effendy, Moch, Sugandini, Dyah, Istanto, Yuni, & Arundati, Rahajeng. (2020). Inovasi
teknologi informasi dan kinerja bisnis UKM. Zahir Publishing.
Faizah, Siti Inayatul. (2023). Strategi Dakwah Perempuan Berbasis Pemberdayaan Ekonomi.
Ahsan: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 2(2), 8899.
Pudjiarti, Emiliana Sri. (2023). Transformasi Organisasi: Membangun Kultur Pembelajaran
untuk Menghadapi Tantangan Masa Kini. Badan Penerbit Stiepari Press, 187.
Putri, Intan, Mulyadi, Ahmad Iman, Fajarini, Sri Dwi, & Eriyansyah, Rizki. (2023).
Transformasi Digital Umkm Kota Palembang. Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha, 3(1),
2840.
Rukmi, Alvida Mustika, Irawan, Mohammad Isa, Mukhlash, Imam, Hidayat, Nurul, & Iqbal,
Mohammad. (2024). Pengembangan Pemasaran Digital dan Finansial bagi Pengusaha
Perempuan dalam Pemberdayaan Usaha Mikro di Surabaya. Sewagati, 8(2).
Setyawasih, Rianti, Baali, Yongker, Ekopriyono, Adi, Pasaribu, Johni S., Mas’ud, Anis Anshari,
Simarmata, Nicholas, Ashari, Asmawati, & Mose, Yuliana. (2023). Manajemen Sumber
Daya Manusia Global. Get Press Indonesia.
Soetjipto, Ani Widyani, Yuliestiana, Arivia Tri Dara, Suryani, Desak Putu Sinta, Kinanthi, Dias
Khadijah, Tamzil, Cazadira Fediva, Parameswari, Puti, & Waworuntu, Amira. (2019).
Transnasionalisme: peran aktor non negara dalam hubungan internasional. Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.
Utama, Putu Kussa Laksana. (2017). E-Learning sebagai evolusi proses pembelajaran di era
masyarakat informasi. Jurnal Penjaminan Mutu, 3(1), 111.
Veranita, Mira. (2023). Literasi Digital dan Perempuan. Jurnal Dialektika: Jurnal Ilmu Sosial,
21(2), 2733.
Widiastuti, Tri, Widayat, Guruh Mulia, Kharisma, Dina, Prasetyani, Elisa Teguh, & Fatkhur,
Diaz Fajar Ilyasa. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pemasaran Online
Bagi UMKM di Kelurahan Mlatibaru Semarang. Budimas: Jurnal Pengabdian
Vol. 2, No. 3, 2024
[Strategi Digitalisasi untuk Kemandirian UMKM dan
Pemberdayaan Wanita: Pengabdian Masyarakat di Kecamatan
Kebon Pedas, Sukabumi]
https://blantika.publikasiku.id/
329
Masyarakat, 4(1), 173180.
Zein, Afrizal. (2021). Kecerdasan Buatan Dalam Hal Otomatisasi Layanan. Jurnal Ilmu
Komputer, 4(2), 1625.