ilmu dalam menjalankan tugasnya dan memungkinkan adanya bimbingan dan
masukan dari atasan. Dengan pelatihan yang efektif, atasan dapat membantu bawahan
dalam memperoleh wawasan segar dan pengalaman berharga.
2. Gambaran Pengetahuan Karyawan Terkait APAR Sesudah Diberikan
Pelatihan Di PT Jakarta Internasional Expo Tahun 2023
Analisis univariat terhadap pengetahuan karyawan yang mengikuti pelatihan
APAR di PT Jakarta International Expo tahun 2023 yang diukur melalui kuesioner
menghasilkan skor rata-rata sebesar 74,60. Temuan ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Sinaga et al. (2017) yang melaporkan skor
pengetahuan berbasis kuesioner sebesar 77,5 pada 30 karyawan setelah mendapatkan
pelatihan APAR. Kesimpulan dari hasil tersebut adalah pengetahuan pegawai
mengenai penggunaan APAR mengalami peningkatan yang signifikan setelah
dilaksanakannya pelatihan APAR. Rata-rata skor pengetahuan yang semula 6,125
meningkat menjadi 18,65 dengan skor minimal 16 dan skor maksimal 21.
Secara keseluruhan, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum
pelatihan APAR, sebagian besar dari 25 pertanyaan pengetahuan memiliki proporsi
jawaban salah yang lebih tinggi. Namun setelah pelatihan APAR, seluruh soal
menunjukkan peningkatan dengan proporsi jawaban benar tertinggi. Perbedaan skor
yang diperoleh sebelum dan sesudah pelatihan terlihat jelas. Pada kuesioner
pengetahuan pra-pelatihan APAR, terdapat perubahan signifikan dalam proporsi
jawaban benar untuk beberapa pertanyaan. Khususnya, Soal 1, Soal 2, Soal 3, Soal 5,
Soal 6, Soal 7, Soal 8, Soal 9, Soal 9, Soal 10, Soal 11, Soal 13, Soal 14, Soal 15, Soal
16, Soal 17, Soal 18, Soal 19, Soal 20, Soal 21, Soal 22, Soal 23, Soal 24, dan Soal 25
semuanya mengalami peningkatan proporsi jawaban yang benar (Khan, 2012).
Sebelum pelaksanaan pelatihan APAR, terdapat satu peserta yang mendapat
nilai nol pada angket pengetahuan. Namun, setelah mendapat pelatihan APAR, skor
pengetahuan responden ini meningkat dengan 16 jawaban benar. Tujuan diadakannya
pelatihan APAR yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk mengkomunikasikan pesan
dan informasi mengenai pencegahan kebakaran secara efektif yang dapat diterapkan
oleh karyawan jika terjadi kebakaran di area kerjanya. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa memberikan pelatihan kepada karyawan tentang penggunaan alat
pemadam kebakaran dapat meningkatkan pengetahuan mereka secara positif, seperti
yang dikemukakan oleh para peneliti (Kasmir, 2016).
Selanjutnya, temuan tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Husen,
2015) yang meneliti tingkat pengetahuan pekerja mengenai penggunaan alat pemadam
api ringan (APAR). Studi ini mengungkapkan bahwa pekerja yang telah menerima
pelatihan kebakaran menunjukkan pengetahuan yang baik tentang APAR, dengan 24
orang (92,30%) menunjukkan kemahiran. Namun, hanya sebagian kecil saja, yaitu 18
orang (22,78%) yang memiliki pengetahuan baik mengenai alat pemadam kebakaran.
Secara logis, pekerja yang telah menjalani pelatihan kebakaran memiliki
pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan alat pemadam kebakaran
dibandingkan dengan mereka yang belum menerima pelatihan tersebut. Hal ini
menyoroti pentingnya pelatihan alat pemadam kebakaran dalam meningkatkan
pengetahuan pekerja. Oleh karena itu, penting untuk mengadakan program pelatihan
keselamatan kebakaran secara berkala dan berkesinambungan yang mencakup
penggunaan APAR, untuk memastikan bahwa pengetahuan pekerja mengenai APAR
terus meningkat.
Analisis Bivariat
1. Perbedaan Pengetahuan Karyawan Sebelum dan Sesudah Diberikan
pelatihan APAR Di PT Jakarta Internasional Expo Tahun 2023
Berdasarkan hasil analisis skor pra-pelatihan, terlihat bahwa sebagian besar