|
Blantika: Multidisciplinary Jornal Volume 2 Number 9, Juli, 2024 p- ISSN 2987-758X e-ISSN 2985-4199 |
|
PENGARUH MINAT
BELAJAR DAN PERSEPSI LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL SISWA DI SEKOLAH Sunanda, Heru Sriyono,
Ahmad Taufik Universitas Indraprasta PGRI, Indonesia
E-mail: sunanda2018bogtor@gmail.com |
||
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh antara minat belajardan persepsi lingkungan terhadap prestasi
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMA Swasta di Kabupaten Bogor, ada
tidaknya pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial siswa SMA Swasta di Kabupaten Bogor, dan ada tidaknya pengaruh antara
Lingkungan Sekolah terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa
SMA Swasta di Kabupaten Bogor. Hipotesis penelitian yang diuji meliputi: 1) Pengaruh
Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. 2)
Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Penelitian ini dilakukan dengan Sampel sebanyak 60 siswa yang diambil dengan
teknik proporsional dan simple random sampling dari siswa kelas X SMA Swasta
di kabupaten Bogor. Analisis data dengan metode statistik deskriptif,
koefisien korelasi pearson dan analisis regresi linier berganda. Uji
statistic dipergunakan uji F. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Terdapat pengaruh
minat belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMA Cisarua kabupaten Bogor. Hal ini
dapat dibuktikan dengan perolehan nilai Sig = 0,000 < 0,05 dan F hitung =
18,629 2) Terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap prestasi
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMA Cisarua Kabupaten Bogor. Hal ini
dapat dibuktikan dengan perolehan nilai Sig = 0,000 < 0,05
dan t hitung = 4,030. 3) Terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan sekolah
terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan social siswa SMA Cisarua Kabupaten
Bogor. Hal ini dapat dapat di buktikan dengan perolehan nilai sig =0,002
< 0,05 dan t hitung = 3,320. Kata Kunci: Minat belajar; Lingkungan Sekolah, Prestasi belajar Ilmu pengetahuan sosial. ABSTRACT The purpose of
this study is to determine whether there is an influence between learning
interest and environmental perceptions on social science learning achievement
of private high school students in Bogor regency, whether there is an effect
of interest in learning on learning achievement of social science students of
private high schools in Bogor district whether or not the influence of the
School Environment on the learning achievement of Social Sciences students of
Private High Schools in Bogor Regency. The research hypotheses tested
include: 1) The effect of learning interest on learning achievement in social
science. 2) School Environment on Social Science Learning Achievement. This
research was conducted with a sample of 60 students who were taken with
proportional techniques and simple random sampling from students of class X
private high school in Bogor district. Data analysis using descriptive
statistical methods, Pearson correlation coefficient and multiple linear
regression analysis. The statistical test used the F test. The results
showed: 1) There is an effect of interest in learning and the school
environment together on the learning achievement of Social Sciences students
of SMA Cisarua, Bogor district. This can be proven
by the acquisition of the value of Sig = 0.000 <0.05 and F count = 18.629
2) There is a significant effect of interest in learning on the learning
achievement of students in Social Sciences at SMA Cisarua,
Bogor Regency. This can be proven by the acquisition of the value of Sig =
0.000 <0.05 and t count = 4.030. 3) There is a significant influence of
the school environment on the learning achievement of social science students
of SMA Cisarua, Bogor Regency. This can be proven
by the acquisition of the value of sig = 0.002 <0.05 and t count = 3,320. Keywords: Interest
to learn; School environment, social science learning achievements. |
||
|
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International |
|
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan orang dewasa untuk
menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.
Kegiatan pengajaran tersebut diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang
pendidikan yang berlaku diberikan kepada peserta didik untuk menuju kearah
kedewasaan yang wajar (Ucip, 2023). Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis
dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 3 yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan
agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu: Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermnafaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermnafaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berahlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu kebijakan
pemerintah dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Ucip, 2023). Untuk itu diperlukan upaya yang sistematis pada
sektor pendidikan (R. M. Sari, 2019). Pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah
tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua dan masyarakat.
Pendidikan dalam era global saat ini menuntut sumber daya manusia yang mampu
berprestasi dan kompetitif, mengingat kemajuan teknologi informasi, komunikasi
dan transformasi telah memberikan pengaruh luar biasa terhadap aspek kehidupan
masyarakat (Yusutria, 2017).
Prestasi belajar siswa menentukan berhasil tidaknya pendidikan, karena
itu prestasi memiliki fungsi yang penting bagi siswa dalam proses belajar.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain, faktor dari dalam diri
siswa tersebut diantaranya minat belajar, motivasi belajar, sikap belajar
siswa, kecerdasan siswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan faktor dari
luar antaranya lingkungan belajar antara lain: lingkungan sekolah, lingkungan
keluarga, pergaulan siswa, fasilitas belajar, intensitas bimbingan orang tua,
lingkungan masyarakat, pengelolaan kelas dan sebagainya (Wahid, 2018).
Pendidikan IPS pada hakekatnya berfungsi untuk membantu perkembangan
peserta didik memiliki konsep diri yang baik, membantu pengenalan dan apresiasi
tentang masyarakat global dan komposisi budaya, sosialisasi proses sosial,
ekonomi,politik, membantu siswa untuk mengetahui waktu lampau dan sekarang
sebagai dasar untuk mengambil keputusan, mengembangkan kemampuan untuk
memecahkan masalah dan keterampilan menilai, membantu perkembangan peserta
didik untuk berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan masyarakat (Lomu & Widodo, 2018).
Persepsi dapat didefinisikan sebagai proses menerima, menyeleksi,
mengorganisasikan, mengartikan, menguji dan memberikan reaksi kepada rangsangan
pancaindra atau data (Rahayuningsih, 2018). Setiap individu dimanapun berada tentu membutuhkan
tempat tinggal dan lingkungan, tetapi dalam proses pertumbuhannya turut
mrmpengaruhi perkembangan lingkungannya (Masrokah, 2013). Dengan demikian orang harus mampu memciptakan
suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang dapat hidup damai dan sejahtera
di lingkungan tersebut. Suasana lingkungan yang demikian itu dapat diwujudkan
dengan pembentukan persepsi lingkungan yang terbentuk secara positif sebagai
dasar dari suatu perilaku positif sehingga keadaannya tetap selaras, serasi dan
seimbang. Persepsi yang terbentuk dari lingkungan akan menghasilkan tindakan
terhadap lingkungannya (Puspitasari, 2016).
Lingkungan sekolah merupakan wahana yang paling umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di Indonesia (Amalia, 2015). Prestasi belajar di
sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi juga kondisi lingkungan sekolahnya yang mendukung (Sarnoto & Romli, 2019). Penulis tertarik untuk meneliti
dengan mengaitkan beberapa variabel yang merupakan faktor yang mendukung atau
mempengaruhi prestasi belajar siswa Ilmu Pengetahuan Sosial yakni minat belajar
dan Lingkungan Sekolah siswa yang kemudian terangkai dengan judul Pengaruh Minat Belajar dan Lingkungan
Sekolah terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada SMA swasta di kabupaten Bogor, dengan tujuan untuk
mengetahui:
1. Pengaruh minat belajar dan Lingkungan Sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMA swasta di kabupaten Bogor (Abdurrakhman et al., 2021).
2. Pengaruh minat Belajar terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMA swasta di kabupaten Bogor.
3.
Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial siswa SMA swasta di kabupaten Bogor.
METODE DAN
PENELITIAN
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan
teknik korelasional. Variabel penelitian ini terdiri dari
variabel terikat, yaitu prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (Y) dan dua variabel bebas,
yaitu Minat belajar (X1),
dan Lingkungan Sekolah (X2) (Pratiwi, 2015).
Sebelum melakukan analisis data tentang pengaruh variabel data kemudian teknik analisis data dengan menggunakan statistik inferensial korelasi sederhana dan korelasi ganda, korelasi parsial, serta regresi sederhana
dan regresi ganda. Korelasi sederhana memerlukan minimal dua variabel, sedangkan korelasi ganda memerlukan tiga variabel. Pada penelitian ini, variabel bebas adalah Minat belajar (X1), dan Lingkungan sekolah (X2).
dan variabel terikatnya adalah prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (Y) (M. Sari et al., 2023).
Instrumentasi
Kisi-kisi untuk mengukur
variabel minat belajar siswa yang disajikan pada bagian ini menggambarkan secara menyeluruh informasi mengenai butir-butir yang terdiri dari nomor-nomor butir sesudah uji coba.
Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar
No |
Indikator |
Jumlah |
Positif |
Negatif |
1 |
Rajin
datang ke sekolah |
3 |
1,2 |
3 |
2 |
Memiliki target nilai Ilmu
Pengetahuan Sosial yang bagus |
3 |
4,5,6 |
|
3 |
Memiliki jadwal
belajar yang teratur |
4 |
7,8,9 |
10 |
4 |
Menyelesaikan tugas tugas |
2 |
11,12 |
|
5 |
Keinginan untuk
belajar |
2 |
13 |
14 |
6 |
Meningkatkan pengetahuan
dan berusaha melengkapi alat-alat sekolah |
4 |
15,16,17 |
18 |
7 |
Senang mengikuti
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial |
3 |
19,20,21 |
|
8 |
Mengembangkan bakat melalui Pengamatan |
2 |
22,23 |
|
9 |
Melatih diri
menjawab soal soal |
4 |
24,25,26 |
27 |
10 |
Semangat dalam
belajar |
3 |
28,29 |
30 |
a.
Jenis Instrumen Minat Belajar
Instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data minat belajar siswa berbentuk kuesioner dengan
menggunakan rating scale. Model rating scale yang digunakan dalam bentuk kontinum dengan 5 (lima) kategori, yaitu untuk butir
pertanyaan yang bermakna positifmaka skor jawaban Selalu = 5, Sering = 4, Kadang-kadang = 3, Pernah = 2,
dan Tidak Pernah = 1. Sedangkan
untuk butir pertanyaan yang bermakna negatif maka skor jawaban
Selalu = 1, Sering = 2, Kadang-kadang
= 3, Pernah = 4, dan Tidak Pernah
= 5.
b.
Kalibrasi Instrumen Minat Belajar
Untuk mengkalibrasi instrumen dilakukan dengan menguji
validitas setiap butir pertanyaan dan reliabilitas instrumen
tersebut. Pengujian tersebut dilakukan
pada 30 orang responden anggota populasi tetapi bukan calon anggota sampel. Untuk
menghitung validitas butir kuesioner minat belajar siswa menggunakan rumus
korelasi product moment pearson, dimana
kriteria penerimaan butir instrumen valid atau tidak digunakan uji validitas
instrumen dengan rtabel,
yang ditentukan uji satu sisi dengan taraf signifikansi ( α ) = 0,05 dan derajat kepercayaan ( df ) = k 2 (dimana k = banyaknya responden uji coba). Kriteria validitas butir soal adalah jika rhitung
lebih dari pada rtabel maka butir dianggap valid, sedangkan jika rhitung
kurang dari
pada rtabel tidak valid dan tidak digunakan atau butir
pertanyaan tersebut dibuang. Pada penelitian ini uji coba instrumen dilakukan
pada 30 orang siswa maka nilai rtabel adalah 0,361.
Dari
hasil perhitungan uji coba validitas instrumen minat belajar diperoleh bahwa
butir pertanyaan yang tidak valid sebanyak 8 butir yaitu butir nomor
6,8,12,13,21,24,25 dan 30. Butir pertanyaan yang tidak valid ini dibuang dan
tidak digunakan lagi dalam instrumen untuk mendapatkan data penelitian. Untuk
pengujian reabilitas instrumen ini digunakan rumus Alpha Cronbach. Angka
reliabilitas yang diperoleh dari perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan rtabel
pada uji satu sisi dengan taraf signifikansi (a) = 0,05 dan derajat kepercayaan (df) = k 2 dimana k =
banyaknya soal yang valid. Kriteria reliabilitasnya adalah
jika rhitung lebih dari 0,70 maka instrumen tersebut reliabel. Dari hasil perhitungan uji coba
reliabilitas instrumen minat belajar diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi
reliabilitasnya adalah sebesar 0,86, yang berarti bahwa instrumen tersebut
reliabel.
Analisis Data
Statistik Deskriptif
Dalam
analisis deskriptif akan dilakukan teknik penyajian data dalam bentuk tabel
disitribusi frekwensi, grafik/diagram batang untuk masing-masing variabel.
Selain itu juga masing-masing variabel akan diolah dan dianalisis ukuran
pemusatan dan letak seperti mean, modus, dan median serta ukuran simpangan
seperti jangkauan, variansi, simpangan baku, kemencengan dan kurtosis.
Adapun
langkah-langkah pembuatan tabel distribusi frekwensi dan penyajian grafik
poligon serta histogram dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a.
Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.
b.
Menentukan banyak kelas (k) dengan aturan Struges, yaitu
2.
K = 1 + 3,3 log n, n =
banyaknya data
a.
Menentukan panjang kelas interval (P), yaitu
b.
Menentukan ujung bawah interval kelas pertama, yaitu < data terkecil.
c.
Membuat tabel distribusi frekuensi secara lengkap, dengan jalan
menentukan ujung bawah (UB) dan ujung atas (UA) setiap interval kelas
menghitung banyaknya (frekwensi) data untuk masing-masing kelas interval.
d.
Menggambar grafik histogram, dengan terlebih dahulu menentukan tepi bawah
(TB) dan tepi atas (TA) untuk masing-masing kelas interval
e.
Menggambarkan grafik poligon frekwensi, dengan terlebih dulu menentukan
nilai tengah (Yi) masing-masing kelas interval, yaitu Yi
= ฝ (UA-UB).
Sedangkan
ukuran pusat, letak dan simpangan diantaanya dapat ditentukan dengan
rumus-rumus berikut:
1)
Menentukan Mean/rata-rata (Y), dengan rumus:
2)
Menentukan Modus (Mo), dengan rumus:
Keterangan :
Mo = Modus
b = batas bawah kelas modus, ialah
kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas
interval terdekat sebelumnya
b2 = Frekuensi
kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya
3)
Menentukan Median (Me), dengan rumus:
Me = b + p
Me = Median
n = banyaknya data
F = Jumlah semua
frekuensi sebelum kelas median
f = Frekuensi kelas
median
b = batas bawah kelas
median
p = panjang kelas median
4)
Variansi (SD) dan Simpangan Baku,
dengan rumus:
(S) =
Untuk
perhitungan statistik deskriptif dalam penelitian ini akan diselesaikan
menggunakan bantuan program komputer SPSS 22.0
Uji
Persyaratan Analisis Data
Uji
Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengumpulan berdistribusi normal atau tidak. Hal ini akan berpengaruh
pada proses lanjutan analisis
statistik, jika data berdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan menggunakan statistik non parametrik. Uji normalitas dapat dilakukan menggunakan analisis Kolmogorov Smirnov dalam SPSS 22.0. Distribusi data dikatakan normal jika nilai sig KS > 0,05. Perhitungan
normalitas akan dilakukan menggunakan bantuan program komputer SPSS
22.0.
Uji
Linieritas
Pengujian linieritas garis regresi dalam penelitian
ini digunakan Uji F, rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996:327) :
Dalam prakteknya, akan digunakan bantuan program SPSS
22.0 untuk menghitung uji linieritas, yaitu dengan melihat besarnya nilai koefisien sig pada Deviation
from Liniearity.
Kriteria pengujian linieritasnya adalah sebagai berikut:
jika sig>0,05 maka garis regresi tersebut
linier dan,
jika sig ≤ 0,05 maka garis regresi tersebut tidak linier
Uji
Multikolinier
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Untuk melihat ada tidaknya multikolonieritas,
dilakukan dengan melihat nilai tolerance ญญdan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolonieritas
bisa terjadi jika nilai tolerance
Uji
kolinearitas/multikolinearitas dilakukan dengan melakukan uji tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor)
Keterangan : R2j adalah koefisien determinasi antara variabel
bebas ke-j dengan variabel bebas lainnya
Uji
Hipotesis Penelitian (Analisis
Inferensial)
Setelah
keseluruhan uji persyaratan analisis data dipenuhi dan diketahui data layak
untuk diolah lebih lanjut, maka langkah berikutnya adalah menguji masing-masing
hipotesis yang telah diajukan. Pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi
partial dan korelasi ganda, serta regresi linier sederhana dan regresi linier
ganda
Uji Hipotesis Simultan
Berdasarkan
hasil Uji F diatas dengan menggunakan tingkat
signifikansi 0.05 maka output diatas didapatkan F hitung sebesar 35,255 dan
dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95%, a=5%, df 1 = 2, df 2 = 93.
Hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3,094 nilai F hitung > F tabel (35,255
> 3,094) maka H0 ditolak. Kesimpulan, karena nilai F hitung > F tabel
(35,255 > 3,094) maka H0 diterima, artinya Kualitas Pelayanan dan Citra
Merek secara bersama-sama berpengaruh pada Kepuasan Pelanggang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
dengan melihat, mempelajari, dan memahami kenyataan dan praktik di lapangan
melalui hasil kuisioner yang dikumpulkan. yang telah dikumpulkan (Hameed & Bakar, 2017).
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Pengaruh Minat Belajar
dan Lingkungan sekolah secara
bersama-sama terhadap Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Hasil penelitian di atas menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Minat Belajar dan Lingkungan Sekolah secara bersama-sama terhadap Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Dari
deskripsi data setelah dilakukan analisis korelasi diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0,629 dan koefisien determinasi sebesaar 39,5%, setelah dilakukan
pengujian dengan program SPSS terbukti bahwa koefisien korelasi tersebut
signifikan. Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh variabel bebas X1 (Minat Belajar ) dan X2
(Lingkungan Sekolah ) secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y (Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ).
Sedangkan dari analisis
regresi diperoleh persamaan garis regresi Y ̂
= 21,424 + 0,432 X1 + 0,336 X2. Nilai konstanta =
21,424 menunjukkan bahwa dengan Minat Belajar dan Motivasi Belajar paling rendah sulit bagi
siswa tersebut untuk bisa meraih
prestasi belajar yang baik, sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,432 dan 0,336 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif variabel bebas X1 (Minat Belajar ) dan X2
(Lingkungan Sekolah ) secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y (Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ), setiap ada kenaikan satu nilai
minat belajar maka akan terdapat kenaikan Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar
0,432, dan setiap ada kenaikan satu nilai
Lingkungan sekolah maka akan terdapat
kenaikan Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar
0,336.
Setelah dilakukan pengujian linieritas garis regresi dengan menggunakan program SPSS diperoleh
bahwa garis regresi tersebut linier. Dari pengujian signifikansi koefisien regresi yang juga dilakukan dengan program SPSS diperoleh bahwa koefisien regresi tersebut signifikan, yang berarti benar bahwa terdapat
pengaruh yang positif variabel bebas X1 (Minat Belajar ) dan X2 (Lingkungan
Sekolah ) secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y (Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ).
Minat dan motivasi belajar adalah sesuatu yang dapat membangkitkan atau mendorong seseorang untuk menjadi giat belajar
dalam mencapai cita-cita yang ia inginkan serta berusaha untuk meningkatkan atau mempertahankan setinggi mungkin kecakapan yang dimiliki untuk mencapai hasil dengan membandingkan
beberapa ukuran keunggulan, yaitu keunggulan yang pernah dicapai sendiri sebelumnya atau keunggulan yang dicapai orang
lain (Pratama et al., 2019).
Pengaruh Minat Belajar
terhadap Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Minat Belajar terhadap
Prestasi Ilmu Pengetahuan Sosial Hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa
nilai Sig = 0,000 dan thitung = 4,030, sedangkan ttabel = 2,002, maka H0
ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas X1 (Minat
Belajar) terhadap variabel terikat Y (Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial).
Minat
belajar terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan hasil dari
bagaimana guru Ilmu Pengetahuan Sosial dengan penguasaan dan penyajian materi
yang baik berusaha memotivasi siswa untuk mencintai dan menanamkan minat yang
positif terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu dengan menyadari akan pentingnya
Ilmu Pengetahuan Sosial baik dalam melanjutkan studi maupun dalam kehidupan
sehari-hari, jika siswa yang bersangkutan minatnya cukup tinggi terhadap Ilmu
Pengetahuan Sosial maka dalam belajar yang bersangkutan tidak merasa puas jika
tidak berhasil memecahkan persoalan yang dihadapinya (Azwar, 2007).
Pengaruh Lingkungan Sekolah (X2) terhadap Prestasi
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (Y)
Dari
hasil penelitian dan teori yang ada dapat disimpulkan bahwa Lingkungan
sekolah terhadap Prestasi belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial. Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig = 0,002
dan thitung = 3,320, maka H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang
signifikan variabel bebas X2 (Lingkungan Sekolah ) terhadap variabel terikat Y
(Prestasi Ilmu Pengetahuan Sosial).
Lingkungan sekolah merupakan penggerak dan pendorong yang dinamik dalam usaha meraih
prestasi setinggi mungkin. Dorongan tersebut bisa berasal
dari dalam diri atau berasala
dari luar pribadi, dorongan berprestasi pada siswa membuat siswa
semakin serius dalam mempelajari sesuatu yang diinginkan, dan dari dorongan belajar
tersebut tentunya akan meningkatkan prestasi belajar. Untuk memperoleh hasil yang baik dalam pendidikan,
maka siswa yang ingin mempunyai prestasi belajar tinggi, dia akan berusaha untuk meningkatkan
kemampuannya dengan sungguh-sungguh sebagai rasa tanggung jawabnya (Azwar, 2007).
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh
adalah terdapat pengaruh yang signifikan Minat dan Lingkungan
Sekolah secara bersama-sama terhadap Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
siswa SMA Cisarua kabupaten Bogor. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai Sig = 0,000 < 0,05 dan
Fhitung = 18,629. Terdapat pengaruh yang signifikan Minat Belajar terhadap
Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMA Cisarua Kabupaten Bogor. Hal
ini dapat dibuktikan dengan perolehan
nilai Sig = 0,000 < 0,05 dan thitung
= 4,030. Terdapat pengaruh yang signifikan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMA Cisarua Kabupaten Bogor. Hal ini
dapat dibuktikan dengan perolehan nilai Sig = 0,002 < 0,05 dan thitung = 3,320.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrakhman, M. Z., Kadir,
A., & Jayen, F. (2021). Pengaruh Kemampuan, Motivasi Belajar, dan
Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa SMPN Banjarmasin. Jurnal
Aplikasi Pelayaran Dan Kepelabuhanan, 11(2), 114123.
Amalia, Y.
(2015). Persepsi Siswa Terhadap Metode Pengajaran Kewirausahaan Dengan Tingkat
Minat Berwirausaha Siswa SMA. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(1),
108120.
Azwar, S. (2007).
Sikap manusia: Teori dan pengukurannya.
Hameed, A., &
Bakar, A. (2017). Learning Model: A Theoretical Framework. Pakistan Journal
of Humanities and Social Sciences, 5(1), 1524.
Lomu, L., &
Widodo, S. A. (2018). Pengaruh motivasi belajar dan disiplin belajar
terhadap prestasi belajar matematika siswa.
Masrokah, Y.
(2013). Persepsi Babyblues Syndrome pada Ibu Melahirkan di Rumah Sakit Aura
Syifa Kediri. IAIN Kediri.
Pratama, F.,
Firman, F., & Neviyarni, N. (2019). Pengaruh motivasi belajar siswa
terhadap hasil belajar ipa di sekolah dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu
Pendidikan, 1(3), 280286.
Pratiwi, N. K.
(2015). Pengaruh tingkat pendidikan, perhatian orang tua, dan minat belajar
siswa terhadap prestasi belajar bahasa indonesia siswa smk kesehatan di kota
tangerang. Pujangga: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 1(2), 31.
Puspitasari, W.
D. (2016). Pengaruh sarana belajar terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan
sosial di Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas, 2(2).
Rahayuningsih, S.
S. (2018). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Organisasi Kemahasiswaan
(Ormawa) Dengan Minat Terhadap Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Pada Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Gresik. Universitas Muhammadiyah Gresik.
Sari, M.,
Rachman, H., Astuti, N. J., Afgani, M. W., & Siroj, R. A. (2023).
Explanatory survey dalam metode penelitian deskriptif kuantitatif. Jurnal
Pendidikan Sains Dan Komputer, 3(01), 1016.
Sari, R. M.
(2019). Analisis Kebijakan Merdeka Belajar Sebagai Strategi Peningkatan Mutu
Pendidikan. PRODU: Prokurasi Edukasi Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(1).
Sarnoto, A. Z.,
& Romli, S. (2019). Pengaruh kecerdasan emosional (EQ) dan lingkungan
belajar terhadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 3 Tangerang Selatan. Andragogi:
Jurnal Pendidikan Islam Dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(1), 5575.
Ucip, U. (2023).
Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Metode Saintifik
Learning. Jurnal Ilmiah IPS Dan Humaniora (JIIH), 1(2), 5659.
Wahid, A. (2018).
Jurnal pentingnya media pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar. Istiqra:
Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 5(2).
Yusutria, M. A.
(2017). Profesionalisme guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Curricula:
Journal of Teaching and Learning, 2(1).