1
Blantika: Multidisciplinary Jornal
Volume 3 Number 4, Februari, 2025
p- ISSN 2987-758X e-ISSN 2985-4199
Pengaruh Platform Sosial Media Marketing, Digital Content Quality,
E-Wom (Electronic Word-Of-Mouth) terhadap Brand Awareness IDX
Channel pada Perusahaan Tivi Bursa di Jakarta
Muhammad Dinar
Universitas Jayabaya Jakarta, Indonesia
E-mail: 2022010162011@pascajayabaya.ac.id
ABSTRAK
Pentingnya pemasaran digital dalam meningkatkan brand awareness di era digital, terutama
untuk IDX Channel, yang berfokus pada informasi ekonomi dan saham. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menguji pengaruh platform sosial media marketing, digital content quality, dan e-
WOM (electronic word-of-mouth) terhadap brand awareness IDX Channel pada perusahaan
TIVI Bursa di Jakarta. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan
pengumpulan data melalui kuesioner online, melibatkan 301 responden dari komunitas online
IDX Channel. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier berganda dengan SPSS versi
30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap brand awareness. Platform sosial media marketing memiliki nilai
signifikansi 0,001, digital content quality 0,046, dan e-WOM 0,001. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah bahwa ketiga variabel tersebut secara simultan berkontribusi signifikan dalam
meningkatkan brand awareness IDX Channel. Penelitian ini memberikan wawasan penting
tentang strategi pemasaran digital yang efektif untuk meningkatkan kesadaran merek di
kalangan audiens.
Kata Kunci: platform sosial media marketing; digital content quality; e-wom (electronic word-
of-mouth); dan brand awareness.
ABSTRACT
The importance of digital marketing in increasing brand awareness in the digital era, especially
for IDX Channel, which focuses on economic and stock information. The purpose of this study
is to examine the influence of social media marketing platforms, digital content quality, and e-
WOM (electronic word-of-mouth) on brand awareness of IDX Channel at TIVI Bursa
companies in Jakarta. The method used is a quantitative approach with data collection through
online questionnaires, involving 301 respondents from the IDX Channel online community.
Data analysis was carried out using multiple linear regression with SPSS version 30. The
results showed that all independent variables had a positive and significant effect on brand
awareness. Social media marketing platforms have a significance value of 0.001, digital content
quality 0.046, and e-WOM 0.001. The conclusion of this study is that the three variables
simultaneously contribute significantly to increasing brand awareness of IDX Channel. This
study provides important insights into effective digital marketing strategies to increase brand
awareness among audiences.
Keywords: platform sosial media marketing; digital content quality; e-wom (electronic word-
of-mouth); brand awareness.
qw56
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International
2
PENDAHULUAN
Teknologi digital memiliki kontribusi yang sangat penting pada saat ini.
Perkembangan di era digital pun memiliki peluang baru dalam dunia pemasaran sebagai
langkah baru untuk memasarkan sebuah produk dan jasa. Indonesia sudah masuk dalam
revolusi industri 4.0 yang memaksa seluruh aktivitas industri harus memanfaatkan teknologi
digital yang telah ada.
Berdasarkan hasil temuan survei Reuters Institute terbaru bertajuk Digital News
Report 2023, Media online pada saat ini masih masuk dalam sumber informasi paling
diminati oleh Masyarakat Indonesia dan sudah berlangsung dari 2021-2023 meskipun
mengalami penurunan tren.
Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa social media marketing secara signifikan
dapat meningkatkan brand awareness (Dimas dan Rah, 2020). Selain itu, kualitas konten
digital juga berperan penting dalam menarik perhatian audiens (Ibrahim Khalil et al., 2023).
E-WOM telah terbukti efektif dalam membangun citra merek dan meningkatkan kesadaran
konsumen (Anastasia Silvi Andrea dan Keni, 2020).
IDX Channel sendiri merupakan media online yang berdiri pada 8 oktober 2018
menyajikan artikel-artikel yang lebih mengarah pada berita ekonomi, pergerakan saham,
inspiratif bisnis, dan perbankan. Segmentasi yang disasar dari produk artikel yang disajikan
adalah investor saham yang notaben untuk demografis usia 20-65 tahun, untuk segmentasi
geografis seluruh kota-kota besar yang ada di Indonesia. Untuk menjaga brand dari IDX
Channel sendiri memili website resmi yang memiliki sub kanal marketnews, banking,
inspirator, news, syariah, serta technology dan membuat akun-akun di berbagai platform
sosial media dari mulai facebook, Instagram, twitter, dan youtube.
Untuk aset sosial media IDX Channel terdiri dari facebook memiliki followers
180.000, instagram memiliki followers 880.326, X memiliki followers 16.458, youtube
memiliki followers 899.000, dan What’sapp grup 990 anggota (Sumber: Facebook.com
(@idxchannelcom), instagram.com (@idx_channel), x.com (@idx_channel), dan
Youtube.com (@idxchannel_)) .
Hubungan emosional antara merek dan konsumen melalui platform digital juga
berperan penting dalam meningkatkan kesadaran merek. Ketika konsumen merasakan
hubungan emosional terhadap suatu merek, mereka cenderung lebih setia dan bersedia
mempromosikan merek tersebut kepada orang lain. Ini membantu meningkatkan kesadaran
merek di kalangan calon konsumen.
Banyaknya konten yang membosankan atau kurang menarik untuk dilihat audiens,
maka dari itu pentingnya sebuah konten memiliki hal yang membuat mereka tetap betah
Ketika melihat konten yang disuguhkan.
Maraknya informasi hoaks, misinformasi, dan hal lain yang memicu perdebatan pada
audiens, membuat digital content harus memiliki nilai yang menjujung tinggi kualitas dari
segi informasi yang diberikan. Kegunaan digital content pun memiliki tujuan yang berbeda
seperti, meningkatkan brand awareness, meningkatkan interaksi audiens, dan bahkan
mampu meningkatkan penjualan untuk suatu bisnis.
3
Dalam pembuatan konten yang dibuat oleh IDX Channel memiliki verifikasi yang
cukup panjang, yang diawali pembuatan artikel yang akan di publish pada website
idxchannel.com sebuah artikel harus memiliki news value agar para pembaca merasa artikel
yang diberikan tidak memiliki unsur hoax didalamnya. Setelah melakukan pengunggahan
pada website, tim sosial media merubah konten berupa artikel menjadi sebuah konten visual
dan video dengan mengkurasi artikel yang memiliki potensi untuk meningkatkan brand
awareness pada IDX Channel.
Percakapan adalah bentuk komunikasi yang dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih
untuk mengutarakan hal-hal berupa ide, tanggapan, komentar, atau menyampaikan perasaan.
Sifat dari conversation ini bisa melalui verbal maupun non verbal. Pendekatan ini berpusat
dari audiens yang dilakukan dengan dialog antara brand dan pengikut.
Fenomena ini juga bisa dikatakan sebagai e-WOM (Electronic word of mouth). Adanya
perilaku ini dapat memberikan dampak pertukaran informasi yang lebih efisien dan juga
sangat cepat antara audience dengan brand.
Menurut Penelitian dari GWI, 77 % orang menggunakan sosial media sebagai alat
berintraksi dengan suatu brand yang mereka cari, untuk mengetahui info ter-update maupun
bertanya.
Untuk online community biasanya disebut grup yang diadakan untuk mereka yang
percaya dengan produk atau layanan yang diberikan oleh perusahaan, Orang-orang yang
tergabung dalam komunitas sosial dengan tujuan untuk mendiskusikan suatu permasalahan
publik, yang mana mereka selalu ingin mengambil andil dalam bagian dari suatu komunitas
untuk berbagi pengetahuan atau mempelajari hal-hal baru.
Secara teori brand awareness sendiri memiliki tingkatan mulai dari tidak menyadari
merek yang berarti suatu kondisi yang dimana konsumen belum mengetahui suatu brand
karena itu tingkatan ini adalah tingkat paling rendah.
Tingkat selanjutnya pengenalan merek sebuah tingkatan yang paling tidak konsumen
sudah menyadari adanya merek. Dengan malalui bantuan agar mereka bisa mengidentifikasi
merek.
Untuk langkah selanjutnya adalah pengingatan kembali merek posisi ini berarti
seorang konsumen dapat menyebutkan merek yang sebelumnya sudah mereka ingat,
tingkatan ini cukup dan berbeda dari pengenalan merek. Karena langkah ini dilakukan
dengan tanpa bantuan.
Tingkatan terakhir dari brand awareness adalah top of mind awareness ini adalah
posisi istimewa bagaimana tidak tingkatan ini menjadikan suatu merek yang memimpin dari
berbagai merek, karena sudah masuk ke dalam pikiran konsumen.
Pada penelitian ini penulis ingin melihat sejauh mana pengaruh dari pengaruh platform
sosial media marketing, digital content quality, e-wom (electronic word-of-mouth). Karena
ketiga variable tersebut memiliki sebuah pengaruh dalam meningkatnya dan menurunnya
brand awareness. Karena dengan brand awareness bisa meningkatkan minat pembaca yang
sudah mengetahui brand IDX Channel dan menambahkan pembaca yang baru mengetahui
media online bernama IDX Channel.
4
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, tujuan penelitian ini adalah untuk
menguji secara empiris pengaruh platform sosial media marketing, digital content quality,
dan e-wom (electronic word-of-mouth) terhadap brand awareness IDX Channel pada
perusahaan TIVI Bursa di Jakarta. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi
pengaruh kombinasi dari ketiga variabel tersebut terhadap brand awareness IDX Channel.
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua aspek. Secara teoritis, diharapkan penelitian
ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan platform sosial
media marketing, digital content quality, dan e-wom, serta berfungsi sebagai pelengkap
literatur dalam pengembangan ilmu manajemen. Secara praktis, bagi peneliti, penelitian ini
bertujuan untuk memenuhi tugas akhir tesis sebagai syarat memperoleh gelar Master di
Jurusan Manajemen, Universitas Jayabaya, serta untuk menambah ilmu dan pengetahuan
tentang pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap brand awareness. Bagi perusahaan, hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi tambahan mengenai
pengaruh platform sosial media marketing, digital content quality, dan e-wom terhadap
brand awareness.
Urgensi penelitian ini terletak pada kebutuhan untuk memahami sejauh mana pengaruh
ketiga variabel tersebut dalam konteks IDX Channel di Jakarta, yang dapat memberikan
wawasan bagi strategi pemasaran digital yang lebih efektif. Implikasi dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan untuk IDX Channel dan perusahaan lain dalam
mengoptimalkan penggunaan media sosial dan kualitas konten untuk meningkatkan brand
awareness mereka.
METODE
Dalam Penelitian ini, objek penelitian ini PT. TIVI Bursa Indonesia (IDX Channel) di
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Jl. Jend. Sudirman kav 52-53 Lantai 6, Senayan,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Untuk kegiatan
penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, yakni dimulai dari bulan juli sampai dengan bulan
agustus 2024.
Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Dalam
penelitian ini penulis tertarik dengan membahas IDX Channel yang merupakan media online
yang memiliki cara untuk mendistribusikan artikel mereka melalui platform online, dan
penulis ingin mengetahui sejauh mana brand awareness yang dimiliki IDX Channel.
Untuk penelitian kali ini penulis menetapkan populasinya adalah komunitas online
IDX Channel sejumlah 990 members dalam whatsapp group. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan Teknik menentukan sampel yang digunakan penulis yakni dengan
menggunakan rumus Slovin, sampel penelitian untuk populasi 990 members dalam
whatsapp group IDX Channel adalah 285 members.
Metode penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder.
a. Data Primer
5
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok
tentang kejadian atau gejala sosial.
b. Data Sekunder
Data Sekunder terdiri dari:
a. Dokumentasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengutip langsung data yang telah
diperoleh dari PT. TIVI Bursa Indonesia (IDX Channel) yang terdiri dari profil,
sejarah dan lain sebagainya.
b. Studi Pustaka.
Rancangan Analisis
1. Uji Kualitas Data
Dalam penelitian ini terdapat tiga pengujian data, (a) uji validitas, (b) uji reliabilitas
dan (c) uji normalitas.
2. Analisis Regresi Berganda
Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis regresi terdiri dari (a) Uji Parsial
(Uji t), (b) Uji Simultan (Uji F), dan (c)Uji Koefisien Determinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
a. Uji Validitas
Hasil uji validitas untuk variable Platform Sosial Media Marketing (X1) dapat
dilihat pada table berikut:
Tabel 1. Data Validasi Variable Platform Sosial Media Marketing
Variable
Pernyataan
Koefisien Korelasi
Kesimpulan
r hitung
r tabel
Sig
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 1
1
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 2
.584**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 3
.580**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 4
.503**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 5
.473**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 6
.514**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 7
.439**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 8
.498**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 9
.456**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 10
.468**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 11
.491**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 12
.447**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 13
.413**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 14
.453**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 15
.436**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 16
.463**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 17
.465**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 18
.470**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 19
.310**
0.113
0.001
Valid
6
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 20
.469**
0.113
0.001
Valid
Platform Sosial Media Marketing
Pertanyaan 21
.406**
0.113
0.001
Valid
Sumber: Data yang diolah, 2024
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 21 item penelitian pada variabel
Platform Sosial Media Marketing, seluruhnya memiliki nilai sig. 0,001 dimana lebih
rendah dari 0,05. Adapun nilai koefisien korelasi (r hitung) dari 21 item tersebut
berkisar diantara 0,310 sampai dengan 0,580 dimana jika dibandingkan dengan nilai r
tabel (DF=301), r hitung > r tabel (adalah 0,113 pada α = 0,05). Hal ini menunjukan
bahwa 21 item pada variabel Platform Sosial Media Marketing (X1) adalah valid.
Hasil uji validitas untuk variable Digital Content Quality (X2) dapat dilihat pada
table berikut:
Tabel 2. Data Validasi Variable Digital Content Quality
Variable
Pernyataan
Koefisien Korelasi
Kesimpulan
r hitung
r tabel
Sig
Digital Content Quality
Pertanyaan 1
1
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 2
.638**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 3
.652**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 4
.659**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 5
.611**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 6
.506**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 7
.592**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 8
.631**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 9
.475**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 10
.421**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 11
.459**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 12
.431**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 13
.585**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 14
.613**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 15
.633**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 16
.585**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 17
.516**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 18
.516**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 19
.516**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 20
.556**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 21
.534**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 22
.508**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 23
.568**
0.113
0.001
Valid
Digital Content Quality
Pertanyaan 24
.555**
0.113
0.001
Valid
Sumber: Data yang diolah, 2024
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 24 item penelitian pada variabel
Digital Content Quality, seluruhnya memiliki nilai sig. 0,001 dimana lebih rendah dari
0,05. Adapun nilai koefisien korelasi (r hitung) dari 24 item tersebut berkisar diantara
0,421 sampai dengan 1,00 dimana jika dibandingkan dengan nilai r tabel (DF=301), r
hitung > r tabel (adalah 0,113 pada α = 0,05). Hal ini menunjukan bahwa 24 item pada
variabel Digital Content Quality (X2) adalah valid.
7
Hasil uji validitas untuk variable E-Wom (electronic word of Mouth) (X3) dapat dilihat
pada table berikut:
Tabel 3. Data Validasi E-Wom (electronic word of Mouth)
Variable
Pernyataan
Koefisien Korelasi
Kesimpulan
r hitung
r tabel
Sig
E-Wom (electronic word of Mouth)
Pertanyaan 1
1
0.113
0.001
Valid
E-Wom (electronic word of Mouth)
Pertanyaan 2
.731**
0.113
0.001
Valid
E-Wom (electronic word of Mouth)
Pertanyaan 3
.739**
0.113
0.001
Valid
E-Wom (electronic word of Mouth)
Pertanyaan 4
.548**
0.113
0.001
Valid
E-Wom (electronic word of Mouth)
Pertanyaan 5
.601**
0.113
0.001
Valid
E-Wom (electronic word of Mouth)
Pertanyaan 6
.582**
0.113
0.001
Valid
E-Wom (electronic word of Mouth)
Pertanyaan 7
.570**
0.113
0.001
Valid
E-Wom (electronic word of Mouth)
Pertanyaan 8
.574**
0.113
0.001
Valid
E-Wom (electronic word of Mouth)
Pertanyaan 9
.714**
0.113
0.001
Valid
Sumber: Data yang diolah, 2024
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 9 item penelitian pada variabel
E-Wom (electronic word of Mouth), seluruhnya memiliki nilai sig. 0,001 dimana lebih
rendah dari 0,05. Adapun nilai koefisien korelasi (r hitung) dari 9 item tersebut
berkisar diantara 0,548 sampai dengan 0,739 dimana jika dibandingkan dengan nilai r
tabel (DF=301), r hitung > r tabel (adalah 0,113 pada α = 0,05). Hal ini menunjukan
bahwa 9 item pada variabel E-Wom (electronic word of Mouth) (X3) adalah valid.
Hasil uji validitas untuk variable Brand Awareness (Y) dapat dilihat pada table
berikut:
Tabel 4. Data Validasi Brand Awareness
Variable
Pernyataan
Koefisien Korelasi
Kesimpulan
r hitung
r tabel
Sig
Brand Awareness
Pertanyaan 1
1
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 2
.687**
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 3
.662**
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 4
.572**
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 5
.536**
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 6
.617**
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 7
.527**
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 8
.571**
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 9
.569**
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 10
.568**
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 11
.581**
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 12
.553**
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 13
.627**
0.113
0.001
Valid
Brand Awareness
Pertanyaan 14
.527**
0.113
0.001
Valid
Sumber: Data yang diolah, 2024
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 14 item penelitian pada variabel
Brand Awareness, seluruhnya memiliki nilai sig. 0,001 dimana lebih rendah dari 0,05.
Adapun nilai koefisien korelasi (r hitung) dari 14 item tersebut berkisar diantara 0,527
sampai dengan 1,00 dimana jika dibandingkan dengan nilai r tabel (DF=301), r hitung
8
> r tabel (adalah 0,113 pada α = 0,05). Hal ini menunjukan bahwa 14 item pada
variabel Brand Awareness (Y) adalah valid.
b. Uji Realibitas
Hasil uji reabilitas untuk variable Platform Sosial Media Marketing (X1) dapat
dilihat pada table berikut
Tabel 5. Uji Reabilitas Platform Sosial Media Marketing
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
N of items
.953
21
Sumber: Data yang diolah, 2024
Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa Cronbach Alpha variabel
Platform Sosial Media Marketing adalah 0,953. Maka dapat disimpulkan bahwa
Platform Sosial Media Marketing dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat
ukur karena nilai koefisien reliabilitasnya > 0,60.
Hasil uji reabilitas untuk variable Digital Content Quality (X2) dapat dilihat
pada table berikut:
Tabel 6. Uji Reabilitas Digital Content Quality
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
N of items
.966
Sumber: Data yang diolah, 2024
Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa Cronbach Alpha variabel Digital
Content Quality adalah 0,966. Maka dapat disimpulkan bahwa Digital Content Quality
dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur karena nilai koefisien
reliabilitasnya > 0,60.
Hasil uji reabilitas untuk variable E-Wom (electronic word of Mouth) (X3) dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Uji Reabilitas E-Wom (electronic word of Mouth)
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
N of items
.915
9
Sumber: Data yang diolah, 2024
Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa Cronbach Alpha variabel E-Wom
(electronic word of Mouth) adalah 0,915. Maka dapat disimpulkan bahwa E-Wom
(electronic word of Mouth) dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur
karena nilai koefisien reliabilitasnya > 0,60.
Hasil uji reabilitas untuk variable Brand Awareness (Y) dapat dilihat pada table
berikut:
Tabel 8. Uji Reabilitas Brand Awareness
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
N of items
9
.942
14
Sumber: Data yang diolah, 2024
Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa Cronbach Alpha variabel Brand
Awareness adalah 0,942. Maka dapat disimpulkan bahwa Brand Awareness
dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur karena nilai koefisien
reliabilitasnya > 0,60.
c. Uji Normalitas
Hasil dari uji normalitas dengan metode P-P Plot pada penelitian ini dapat dilihat
pada gambar 1:
Gambar 1. Uji Normalitas Dengan Metode P-P plot
Digunakan pula grafik histogram untuk uji normalitas Dimana apabila pola
grafik membentuk lonceng maka data dapat dikatakan berdistribusi normal:
Gambar 2. Histogram Dependent Variable Brand Awareness
Dari histogram diatas dapat dilihat bahwa data pada model cukup menyebar di
sekitar nilai 0 dan membentuk pola lonceng, maka dapat dikatakan berdistribusi
normal. Selain menggunakan normal P-Plot dan histogram, untuk mengurangi
subjektivitas dalam melihat sebaran data tersebut, dalam brand Awareness (Y)
normalitas juga menggunakan uji normalitas One Sample K-S dengan data residual.
Jika nilai Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal.
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Expected Cum Prob
Observed Cum Prob
Normal P-P Plot of Regression
Standardized Residual
10
Tabel 9. Uji Normalitas One Sample K-S
Unstandardized Residual
N
301
Normal
Parameters
a,b
Mean
.815556
Std. Deviation
3.00182980
Most Extreme
Differences
Absolute
.121
Positive
.077
Negative
-.121
Test Statistic
.121
Asymp. Sig. (2-tailed)
.589
c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data yang diolah, 2024
Dari table One Sample Kolmogorov-Smirnov Test di atas, diketahui bahwa nilai
Sig. (0,589) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
d. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerans dan lawannya Variance
Inflation Factor (VIF).
Tabel 10. Multikolinearitas dengan Nilai VIF
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
1
(Constant)
Platform Sosial Media Marketing
.159
6.284
Digital Content Quality
.102
9.797
Electronic Word Of Mouth (E-WOM)
.135
7.409
a. Dependent Variable: Brand Awareness
Sumber: Data yang diolah, 2024
Dapat dilihat dari tabel di atas, nilai VIF seluruh variable independent lebih kecil
dari 10 dengan nilai berkisar 6,284 sampai 9,797 dan nilai tolerance lebih besar dari
0,1 dengan nilai berkisar 0,102 sampai 0,159. Maka dapat dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas pada seluruh variable bebas.
e. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan uji glesjer dengan melihat nilai
Sig.
Tabel 11. Uji Heteroskedastisitas dengan Metode Glesjer
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1
(Constant)
36.635
10.656
3.438
.000
Platform
Sosial
-.480
.306
-.225
-1.569
.118
11
Media
Markerting
Digital
Content
Quality
.339
.347
.175
.978
.329
Electronic
Word Of
Mouth (E-
wom)
-.575
.793
-.113
-.725
.469
a. Dependent Variable: Brand Awareness
Sumber: Data yang diolah, 2024
Dari output di atas menyatakan bahwa nilai Sig. seluruh variabel independent
pada model berkisar 0,118 sampai o,469 yang mana lebih besar dari 0,05 maka oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa model tidak terdapat heteroskedastisitas.
f. Analisis Regresi Linier
Hasil pengelohaan data pada penelitian ini menggunakan program SPSS yang
ringkasan hasilnya dapat digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 12. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1
(Constant)
1.852
1.481
1.250
.125
Platform
Sosial Media
Marketing
.185
.063
.271
4.360
.001
Digital
Content
Quality
.097
.048
.156
2.007
.046
Electronic
Word Of
Mouth (E-
wom)
.828
.110
.506
7.513
.001
a. Dependent Variable: Brand Awareness
Sumber: Data yang diolah, 2024
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa variabel E-WOM mendominasi
dengan tingkat sig. 0,046 lebih besar dari variabel Platform Sosial Marketing dan
Digital Content Quality maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 1,852 + 0,185 + 0,097 + 0,828
Keterangan:
Y= Brand Awareness
X1= Platform Sosial Media Marketing
X2= Digital Content Quality
X3= Electronic Word Of Mouth
Dengan melihat persamaan regresi linier di atas, maka dapat dijelaskan bahwa:
12
a) Nilai konstanta 9 (a) sebesar 1,852 artinya jika Platform Sosial Media Marketing
(X1), Digital Content Quality (X2), dan Electronic Word Of Mouth (X3) bernilai 0
maka Brand Awareness (Y) bernilai 1,852.
b) Nilai koefisien predictor Platform Sosial Media Marketing (b
1
) 0,185 jika terjadi
perubahaan predictor Platform Sosial Media Marketing (X1) sebesar satu-satuan
maka menyebabkan perubahan rata-rata Brand Awareness sebesar 0,185 dengan
asumsi variable lain konstan.
c) Nilai koefisien predictor Digital Content Quality (b
2
) 0,097 jika terjadi perubahan
predictor Digital Content Quality (X2) sebesar satu satuan maka menyebabkan
perubahan rata-rata Brand Awareness sebesar 0,185 dengan asumsi variable lain
konstan.
d) Nilai koefisien predictor Electronic Word Of Mouth (b
3
) 0,828 jika terjadi
perubahan predictor Electronic Word Of Mouth (X3) sebesar satu satuan maka
menyebabkan perubahan rata-rata Brand Awareness sebesar 0,828 dengan asumsi
variable lain konstan.
g. Uji t (Uji Parsial)
Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel Coefficients
a
Seperti pada gambar di
bawah ini, yag mana tabel ini menjelaskan beberapa informasi yang di dapat mengenai
persamaan regresi tentang ada tidaknya pengaruh variable independent terhadap
variable dependen secara parsial.
Hipotesis:
H0: Tidak ada pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikatnya secara
parsial.
H1: Ada pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikatnya secara
parsial.
Kriteria Keputusan:
a) Jika nilai Sig. > 0,05 dan nilai t hitung < nilai t tabel (1,960) maka H0 diterima.
b) Jika nilai Sig. < 0,05 dan nilai t hitung > nilai t tabel (1,960) maka H1 diterima.
Tabel 13. Hasil Uji t (Parsial)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1
(Constant)
1.852
1.481
1.250
.125
Platform
Sosial Media
Marketing
.185
.063
.271
4.360
.001
Digital
Content
Quality
.097
.048
.156
2.007
.046
Electronic
Word Of
Mouth (E-
wom)
.828
.110
.506
7.513
.001
a. Dependent Variable: Brand Awareness
Sumber: Data yang diolah, 2024
13
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa:
a) Nilai Sig. variable X1 yaitu Platform Sosial Media Marketing (0.001) < 0,05 dan
nilai t hitung (4,360) > t tabel (1960) dengan koefisien regresi sebesar 0,185 maka
H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada pengaruh positif (searah) signifikan antara
variabel Platform Sosial Media Marketing terhadap variabel Brand Awareness. Hal
ini menjelaskan bahwa semakin tinggi nilai variabel Platform Sosial Media
Marketing maka nilai variabel Brand Awareness pun akan semakin tinggi atau
meningkat. Begitupun sebaliknya, semakin rendah nilai variabel Platform Sosial
Media Marketing maka nilai variabel Brand Awareness pun akan semakin rendah
atau menurun.
b) Nilai Sig. variable X2 yaitu Digital Content Quality (0.046) < 0,05 dan nilai t hitung
(2,007) > t tabel (1,960) dengan koefisien regresi sebesar 0,097 maka H0 ditolak
dan H1 diterima. Artinya ada pengaruh positif (searah) signifikan antara variabel
Digital Content Quality terhadap variabel Brand Awareness. Hal ini menjelaskan
bahwa semakin tinggi nilai variabel Platform Digital Content Quality maka nilai
variabel Brand Awareness pun akan semakin tinggi atau meningkat. Begitupun
sebaliknya, semakin rendah nilai variabel Digital Content Quality maka nilai
variabel Brand Awareness pun akan semakin rendah atau menurun.
c) Nilai Sig. variable X3 yaitu Electronic Word Of Mouth (E-WOM) (0.001) < 0,05
dan nilai t hitung (7,513) > t tabel (1,960) dengan koefisien regresi sebesar 0,828
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada pengaruh positif (searah) signifikan
antara variabel Electronic Word Of Mouth (E-WOM) terhadap variabel Brand
Awareness. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi nilai variabel Electronic
Word Of Mouth (E-WOM) maka nilai variabel Brand Awareness pun akan semakin
tinggi atau meningkat. Begitupun sebaliknya, semakin rendah nilai variabel
Electronic Word Of Mouth (E-WOM) maka nilai variabel Brand Awareness pun
akan semakin rendah atau menurun.
h. Uji F (Uji Simultan)
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel ANOVAa di bawah ini.
Tabel 14. Hasil Uji F (Uji Simultan)
ANOVA
a
Model
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
1
Regression
12129.404
3
4043.135
444.680
.001
b
Residual
2700.396
297
9.092
Total
14829.801
300
A. Dependent Variable: Brand Awareness
B. Predictors: (Constant), Platform Sosial Media Marketing, Digital Content
Quality, Electronic Word Of Mouth
Sumber: Data yang diolah, 2024
Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai F hitung (444.680) lebih bisa dari F tabel
(F(0,05,3/301) = 2.635) dan nilai nilai Sig. pada tabel nilainya 0,001< 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi linier yang diestimasi layak digunakan. Hal
ini menjelaskan adanya pengaruh signikan variabel (Platform Sosial Media Marketing,
Digital Content Quality, Electronic Word Of Mouth) secara simultan (bersamaan)
terhadap variabel dependen (Brand Awareness).
14
i. Koefisien Determinasi (R
2
)
Varibel independent dengan variabel dependen dapat dilihat pada tabel korelasi
di bawah ini.
Tabel 15. Hasil Koefisien Determinasi
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
.904
a
.818
.816
3.015
A. Predictors: (Constant), Platform Sosial Media Marketing, Digital
Content Quality, Electronic Word Of Mouth
B. Dependent Variable: Brand Awareness
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa didapatkan nilai korelasi (R)
sebesar 0,904. Hal ini menunjukan adanya korelasi atau hubungan yang sangat tinggi
antara variabel independent yaitu Platform Sosial Media Marketing, Digital Content
Quality dan Electronic Word Of Mouth dengan variabel dependen yaitu Brand
Awareness. Selain itu, didapatkan nilai Adjusted R-Square sebesar 0,818 yang
menunjukan bahwa proporsi pengaruh variabel Independen (Platform Sosial Media
Marketing, Digital Content Quality dan Electronic Word Of Mouth) terhadap variabel
dependen (Brand Awareness) sebesar 81,8% sedangkan sisanya (100%-81,8%=
18,2%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada di dalam penelitian atau model
regresi linier ini.
Pembahasan
Pengaruh Platform Sosial Media Marketing terhadap Brand Awareness pada IDX
Channel Perusahaan Tivi Bursa Indonesia
Industri media online berkembang pesat, menggantikan media cetak yang semakin
langka. Media mencari cara alternatif untuk menjangkau pembaca dengan cepat dan
menyajikan berita terbaru. IDX Channel tidak hanya membuat website, tetapi juga
memanfaatkan platform media sosial untuk mendistribusikan berita melalui konten kreatif.
IDX Channel menjadi sumber informasi terkini bagi investor dan pebisnis mengenai
saham, ekonomi, dan bisnis. Untuk mempermudah pemahaman, berita disajikan dalam
bentuk gambar grafis yang relevan, serta video yang disesuaikan dengan karakteristik
masing-masing platform media sosial.
Brand Awareness adalah faktor penting untuk memastikan kredibilitas sebuah brand.
Penggunaan platform media sosial sangat membantu dalam menjaga branding IDX Channel,
memungkinkan distribusi berita secara real-time. Setiap platform memberikan pengalaman
berbeda; misalnya, Instagram memudahkan penyajian informasi melalui gambar atau video
menarik, dengan fitur feed dan story.
Strategi branding utama adalah mencari wadah promosi yang efektif. Media sosial
menjadi pilihan tepat di era sekarang untuk meningkatkan Brand Awareness. IDX Channel
memaksimalkan penggunaan Instagram, yang dianggap paling sesuai untuk produk berita
yang mudah diakses oleh pembaca.
Studi sebelumnya telah menemukan bahwa variabel sosial media marketing sangat
efektif dalam peningkatan brand awareness (Dimas dan Rah 2020:7) karena melihat platform
sosial media langkah efektif ini dapat dilihat dari keunggulan realtime dan konten marketing
yang diberikan membuat para audience lebih senang berlama-lama berselancar didalamnya.
15
Temuan riset ini, terlihat jelas statistic t dengan nilai 4,360 dan Tingkat signifikansi
0,001 muncul dari interaksi antara Platform Sosial Media Marketing (X1) dan Brand
Awareness (Y). Tingkat signifikansi alpha adalah 0,05 atau 5% dari nilai signifikansi.
Dengan kata lain, Platform Sosial Media (X1) memainkan peran penting dalam Brand
Awareness (Y).
Hasil riset ini sejalan dengan I dewa, et al. (2020), yang menunjukan dampak dari
Sosial Media Marketing pada peningkatan brand awareness. Serupa dengan temuan
Mohamad dan Renny , et al. (2023) menunjukan dampak dari Sosial Media Marketing
mempengaruhi pada peningkatan brand awareness secara signifikan.
Pengaruh Digital Content Quality terhadap Brand Awareness pada IDX Channel
Perusahaan TIVI Bursa Indonesia
Dengan perangkat seperti ponsel atau komputer, informasi dapat diakses kapan saja
tanpa harus menunggu distribusi fisik, mendorong perusahaan media untuk beradaptasi
dengan platform digital yang menawarkan pengalaman lebih personal dan interaktif.
Kualitas konten digital (Digital Content Quality) adalah elemen krusial dalam strategi
pemasaran digital untuk meningkatkan Brand Awareness. Konten yang relevan, informatif,
menarik, dan mudah dipahami sangat penting untuk menarik perhatian audiens, terutama
investor dan pebisnis.
IDX Channel mengintegrasikan elemen visual seperti infografis, desain grafis, dan
video pendek untuk menyampaikan informasi secara efisien, misalnya dengan visualisasi
grafik interaktif tentang pergerakan saham. Kualitas konten yang konsisten memperkuat
persepsi audiens terhadap kredibilitas IDX Channel sebagai sumber informasi tepercaya di
bidang ekonomi dan bisnis. Dalam era digital, persepsi terhadap kualitas konten
berkontribusi signifikan terhadap keputusan audiens untuk tetap setia mengakses platform
tertentu, termasuk IDX Channel.
IDX Channel telah memaksimalkan penggunaan platform digital seperti Instagram,
Facebook, dan YouTube untuk mendistribusikan konten berkualitas sesuai dengan
preferensi audiens. Instagram digunakan untuk membagikan infografis dan video pendek
yang menarik, sementara YouTube menjadi tempat untuk konten yang lebih panjang dan
mendalam. Strategi ini tidak hanya memperkuat daya tarik konten digital IDX Channel,
tetapi juga menciptakan pengalaman yang berkesan bagi audiens.
Studi sebelumnya telah menemukan bahwa variabel Digital Content Quality
berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness (Ibrahim Khalil, et al.,2023)
hal ini menunjukan bahwa kualitas konten, khususnya dalam format digital, memainkan
peran penting dalam menarik perhatian audiens dan membangun hubungan jangka panjang
dengan mereka.
Pada penelitian ini, menunjukan hasil statistik t bernilai 2,007 dan tingkat signifikansi
0,046 muncul dari interaksi antara Digital Content Quality (X2) dan Brand Awareness (Y).
Tingkat signifikansi alpha adalah 0,05 atau 5% dari nilai signifikansi. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa ada pengaruh positif (searah) signifikan antara variabel Digital Content
Quality(X2) terhadap variabel Brand Awareness (Y).
Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Faishal Azka
Kalkautsar et al. (2022), yang menunjukkan bahwa Digital Content Quality dapat
membangun kepercayaan dan kesadaran terhadap brand. Penelitian lain oleh Ibrahim Khalil,
et al., (2023) juga menegaskan bahwa Digital Content Quality, khususnya dalam format
digital, memainkan peran penting dalam menarik perhatian audiens dan membangun
hubungan jangka panjang dengan mereka.
16
Pengaruh E-WOM (Electronic Word-Of-Mouth) terhadap Brand Awareness pada IDX
Channel Perusahaan TIVI Bursa Indonesia
Dalam era digital, Electronic Word-of-Mouth (E-WOM) merupakan elemen penting
dalam membangun dan memperkuat Brand Awareness perusahaan. E-WOM memungkinkan
konsumen untuk berbagi pengalaman, ulasan, dan rekomendasi secara online melalui
berbagai platform, menjadikannya strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan
kesadaran merek. IDX Channel, yang beroperasi di industri media online, sangat bergantung
pada citra dan kredibilitas brand, sehingga E-WOM berperan penting dalam memperkuat
posisinya di mata audiens.
IDX Channel memanfaatkan platform digital untuk mendorong interaksi antar
pengguna terkait konten yang disajikan. Ketika audiens puas dengan kualitas konten atau
layanan, mereka cenderung membagikan pengalaman positif, yang membantu memperluas
jangkauan IDX Channel. E-WOM tidak hanya meningkatkan kesadaran brand, tetapi juga
memperkuat kepercayaan dan loyalitas audiens.
Keunggulan E-WOM dalam memengaruhi Brand Awareness terletak pada sifatnya
yang autentik dan lebih dipercaya oleh konsumen. Rekomendasi dari pengguna dianggap
lebih jujur dibandingkan promosi langsung dari perusahaan. Ulasan positif yang diterima
IDX Channel tidak hanya meningkatkan citra brand di mata audiens baru, tetapi juga
menciptakan persepsi bahwa IDX Channel adalah sumber informasi yang kredibel. Oleh
karena itu, IDX Channel perlu mendorong interaksi positif dengan audiens untuk
memastikan E-WOM tetap efektif dalam meningkatkan Brand Awareness di pasar yang
kompetitif.
Penelitian sebelumnya oleh Anastasia Silvi Andrea dan Keni (2020) telah menemukan
bahwa variabel Electronic Word-of-Mouth (E-WOM) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap brand awareness. Studi tersebut menunjukkan bahwa E-WOM memainkan peran
penting dalam meningkatkan kesadaran konsumen terhadap suatu brand melalui interaksi
dan rekomendasi yang dilakukan secara online. Ketika konsumen berbagi pengalaman
positif tentang suatu produk atau layanan, hal ini menciptakan efek domino yang dapat
memperluas jangkauan informasi kepada audiens yang lebih luas.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara E-WOM
terhadap Brand Awareness IDX Channel. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi variabel
E-WOM sebesar 0,001 (< 0,05) dan nilai t hitung sebesar 7,513 yang lebih besar dari t tabel
(1,960). Selain itu, koefisien regresi sebesar 0,828 menunjukkan hubungan positif antara E-
WOM dan Brand Awareness. Artinya, semakin sering IDX Channel mendapatkan ulasan,
komentar, atau rekomendasi positif dari pengguna, semakin tinggi tingkat kesadaran audiens
terhadap brand ini. Sebaliknya, rendahnya aktivitas E-WOM dapat berdampak pada
penurunan Brand Awareness, mengingat audiens sering kali menjadikan pendapat pengguna
lain sebagai salah satu tolok ukur kepercayaan.
Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Anggara Lugina (2015), yang
menunjukkan bahwa E-WOM memiliki pengaruh besar dalam membentuk persepsi dan
kesadaran konsumen terhadap suatu brand. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Rati
Triana dan Sendi Eka Nanda. (2022) juga menunjukan jika E-WOM berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Brand Awareness dikarenakan keberhasilan dalam membangun
kepercayaan dan meningkatkan eksposur brand melalui ulasan dan rekomendasi dari Brand
Ambasador. E-WOM memberikan dampak yang signifikan karena sifatnya yang lebih
personal dan autentik, yang mempengaruhi audiens untuk lebih tertarik dan memperhatikan
brand tersebut.
17
Pengaruh Platform Sosial Media Marketing, Digital Content Quality, E-WOM
(Electronic Word-Of-Mouth) terhadap Brand Awareness IDX Channel Pada
Perusahaan TIVI Bursa di Jakarta
Platform Sosial Media Marketing memiliki peran krusial dalam meningkatkan Brand
Awareness di era digital. IDX Channel memanfaatkan platform seperti Instagram, Facebook,
dan TikTok untuk mendistribusikan informasi secara cepat dan efisien kepada audiens,
dengan keunggulan aksesibilitas, interaktivitas, dan jangkauan yang luas. Fitur seperti feed,
story, dan video pendek digunakan untuk menyampaikan berita relevan dengan cara yang
menarik, sehingga meningkatkan kesadaran audiens terhadap brand.
Digital Content Quality juga merupakan faktor penting dalam membangun Brand
Awareness. IDX Channel menerapkan strategi konten yang menekankan relevansi dan daya
tarik, dengan elemen visual seperti infografis dan video interaktif, menciptakan pengalaman
positif bagi audiens yang mencari informasi ekonomi dan saham. Konten berkualitas ini
tidak hanya menarik perhatian tetapi juga membangun kepercayaan terhadap kredibilitas
platform.
Selain itu, Electronic Word-of-Mouth (E-WOM) berperan dalam memperluas
jangkauan informasi mengenai IDX Channel. Aktivitas seperti ulasan positif dan
rekomendasi dari pengguna menciptakan persepsi kuat terhadap brand, dengan keunggulan
autentisitas dan tingkat kepercayaan yang tinggi, karena berasal dari pengalaman pengguna
lain..
Hasil penelitian menunjukkan jika nilai F hitung (444.680) lebih besar dari F tabel
(F(0,05,3/301) = 2.635) dan nilai nilai Sig. pada tabel nilainya 0,001< 0,05 Hal ini
menjelaskan adanya pengaruh signikan variabel (Platform Sosial Media Marketing, Digital
Content Quality, Electronic Word Of Mouth) secara simultan (bersamaan) terhadap variabel
dependen (Brand Awareness). Artinya, secara bersamaan, Platform Sosial Media Marketing,
Digital Content Quality, dan Electronic Word-of-Mouth (E-WOM) memiliki kontribusi yang
signifikan dalam meningkatkan Brand Awareness pada IDX Channel. Ketiga variabel
independen tersebut bekerja saling melengkapi dalam menciptakan strategi pemasaran yang
efektif. Platform sosial media memberikan wadah untuk distribusi konten yang luas dan
real-time, sementara Digital Content Quality yang menarik dan informatif memperkuat daya
tarik serta kredibilitas brand. Electronic Word-of-Mouth (E-WOM) memberikan keunggulan
autentisitas dan kepercayaan yang lebih tinggi karena informasi yang diterima berasal dari
pengalaman langsung pengguna.
Temuan ini sejalan dengan berbagai studi sebelumnya yang menunjukkan pentingnya
pendekatan terintegrasi dalam pemasaran digital untuk membangun dan memperkuat Brand
Awareness. Penelitian oleh Siti Maria, Tommy Pusriadi, Yundi Permadi Haki dan Dio Caisar
Darma (2019) menunjukan hasil jika Sosial Media Marketing, Word of Mouth, dan
Effectiveness of Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand Awareness
dan Intention to Buy. Penelitian oleh Indarwati Azizah dan Miftahul Huda (2022)
menunjukan hasil jika Variable konten dan E-WOM berpengaruh positif dan signifikan
terhadap brand awareness.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa Sosial Media Marketing, Digital
Content Quality, dan E-WOM, dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap
kesadaran merek. Temuan ini mendukung gagasan bahwa pendekatan yang terintegrasi dan
saling melengkapi antara platform media sosial, kualitas konten yang disajikan, serta
interaksi organik melalui E-WOM mampu menciptakan efek yang lebih kuat dalam menarik
perhatian dan membangun hubungan dengan audiens. Dengan kata lain, setiap elemen
18
memiliki peran strategis yang saling mendukung untuk meningkatkan efektivitas Brand
Awareness secara keseluruhan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh platform sosial media marketing, kualitas
konten digital, dan e-wom (electronic word-of-mouth) terhadap brand awareness IDX
channel pada perusahaan TIVI bursa di Jakarta, dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel
tersebut memiliki pengaruh yang signifikan. Pertama, platform sosial media marketing
terbukti berpengaruh positif terhadap brand awareness IDX channel. Kedua, kualitas konten
digital juga menunjukkan pengaruh signifikan terhadap tingkat kesadaran merek tersebut.
Ketiga, e-wom berkontribusi secara signifikan terhadap brand awareness IDX channel.
Selain itu, secara simultan, ketiga factor platform sosial media marketing, kualitas konten
digital, dan e-wom secara bersamaan berpengaruh terhadap brand awareness IDX channel
pada perusahaan TIVI bursa di Jakarta.
REFERENSI
Anastasia Silvi Andrea dan Keni. (2020). Pengaruh Electronic Word Of Mouth (Ewom),
Celebrity Endorser, Dan Online Advertising Terhadap Brand Awareness. Magister
Manajemen Universitas Tarumanagara. Jakarta
Anggara Lugina dan Elvira Azis. (2015). Pengaruh Electronic Word Of Mouth Terhadap
Brand Awareness Konsumen Roti Gempol. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Telkom. Bandung
Bernartdictus Fandinata Candra dan Gede Suparna. (2019). Peran Brand Image Memediasi
Pengaruh Electronic Word Of Mouth Terhadap Niat Beli. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana. Bali
Claudio Enrico Gabriel Bate, David Paul Elia Saerang dan Regina Trifena Saerang. (2022).
Pengaruh Faktor Iklan Humor, Pemasaran Konten Dan Faktor Psikologi Terhadap
Brand Awareness Di Iklan Youtube Shopee “Shopee Cod (Versi Tukul Arwana)”.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi. Manado
Devi Apriliani. (2023). Analisis Pengaruh Brand Awareness, Brand Association Dan Brand
Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Skincare Scarlett
Whitening. Universitas Stikubank. Semarang
Dimas Pujana Mahendra dan Rah Utami Nugrahani. (2020). Pengaruh sosial media
marketing activities terhadap brand awareness Hearo di Instagram. Universitas
Telkom. Bandung
Faishal Azka Kalkautsar dan Endri Listiani. (2021). Pengaruh Konten di Instagram terhadap
Brand Awareness. Prodi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Bandung
Felix Widianto dan Muhammad Amri Nasution. (2022). Pengaruh Perilaku Konsumen Dan
Perubahan Pasar Terhadap Tingkat Penjualan Wuling Di Pt Arista Jaya Lestari Cabang
Sm Raja Medan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharmawangsa. Medan
Fitriana Nurul Hidayati, Dewi Komala Sari Dan Misti Hariasih. (2024). Dampak Content
Marketing, E-Service Quality, Dan Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Barenbliss Pada E-Commerce Shopee Di Sidoarjo. Fakultas Bisnis Hukum
Dan Ilmu Sosial, Universitas Muhammadiyah. Sidoarjo
19
Gavin Alaric dan Felicia Abednego. (2022). Pengaruh Sosial Media Terhadap Pembentukan
Brand Awareness Dan Purchase Intention Merek Sepatu Olahraga. Program Studi
Manajemen, Universitas Kristen Maranatha. Bandung
Gavin Alaric dan Felicia Abednego. (2022). Pengaruh Sosial Media Terhadap Pembentukan
Brand Awareness Dan Purchase Intention Merek Sepatu Olahraga. Fakultas
Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Bandung
I Dewa Putu Gede Wiyata Putra dan Made Dona Wahyu Aristana. (2020). Pengaruh sosial
media marketing terhadap brand awareness dan purchase intention (Studi Kasus : SMK
Kesehatan Sanjiwani Gianyar). STMIK STIKOM Indonesia. Bali
Ibrahim Khalil, Muchsin Saggaff Shihab, dan Hammad. (2023). Pengaruh Konten dan
Copywriting Instagram Terhadap Brand Awareness dan Keputusan Pembelian.
Universitas Bakrie dan Universitas Respati
Ika Lenain (2021). Teknik Pengambilan Sampel Purposive Dan Snowball Sampling.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Raden Fatah. Palembang
Ikin Sodikin dan Wachjuni. (2020). The Influence of Online Media Advertising and Product
Quality on Honda Mobilio Buying Interest Throught Brand Awareness. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Kuningan. Cirebon
Imron Imron (2019). Analisa Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen
Menggunakan Metode Kuantitatif Pada CV. Meubele Berkah Tangerang. Fakultas
Teknik Informatika Universitas Bina Sarana Informatika. Jakarta
Indarwati Azizah dan Miftahul Huda. (2022). Pengaruh Content Marketing Of Tiktok Dan
E-Wom Terhadap Brand Awareness Dan Minat Beli Produk Umkm Sektor Kuliner Di
Kabupaten Pasuruan. Prodi Administrasi Bisnis Universitas Yudharta Pasuruan
Kezia Descita Ryzan, Gatut Priyowidodo dan Judy Djoko Wahjono Tjahjo. (2020).
Pengaruh Electronic Word of Mouth Terhadap Brand Awareness Kedai Kopi
Kenangan Pada Warga Kota Surabaya. Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen
Petra Surabaya
Kiki Handiki dan Ati Mustikasari. (2019). Pengaruh word of mouth terhadap brand
awareness pada PT Gumbira Wana Indonesia 2019. Prodi D3 Manajemen Pemasaran,
Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom. Bandung
Mohamad Fahmi Azhar dan Renny Oktafia. (2023). Digital Platform: Can Increase Brand
Awareness?. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas UPN Veteran. Surabaya