Berdasarkan total nilai bobot masing-masing supplier, dapat ditentukan bahwa
supplier kain Dryfit adalah Supplier A, yang memiliki bobot normal tertinggi sebesar
0,374092. Sementara itu, Supplier B memperoleh bobot normal sebesar 0,186327, Supplier
PT. C mendapatkan bobot normal sebesar 0,290386, dan Supplier D mendapatkan bobot
normal sebesar 0,149195. Hal ini menunjukkan bahwa Supplier A adalah supplier yang
paling kompeten dengan kinerja unggul dalam hal kualitas, kuantitas, serta performa yang
lebih baik dibandingkan dengan supplier lainnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa Supplier A terpilih sebagai supplier terbaik karena memperoleh bobot tertinggi di
antara semua opsi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pemilihan supplier kain dryfit
untuk usaha Oplonk Bross dengan menggunakan metode AHP menyatakan bahwa kriteria
kualitas menjadi prioritas pertama dengan bobot 0,47912. Kriteria harga menempati
prioritas kedua dengan bobot 0,31182, diikuti oleh kriteria layanan sebagai prioritas ketiga
dengan bobot 0,13292. Kriteria pengiriman berada di posisi terakhir dengan bobot 0,07613.
Kriteria-kriteria tersebut merupakan pertimbangan usaha Oplonk Bross dalam pengambilan
keputusan saat memilih alternatif supplier kain dryfit. Berdasarkan penilaian bobot prioritas
keseluruhan menggunakan metode AHP diketahui bahwa alternatif supplier yang memiliki
prioritas tertinggi adalah Supplier A dengan skor 0,374092, prioritas kedua adalah Supplier
C dengan skor 0,290386, prioritas ketiga adalah Supplier B dengan skor 0,186327, dan
terakhir Supplier D dengan skor 0,149195.
REFERENSI
Haqiqi, F. (2022). Penerapan target costing dalam upaya peningkatan laba: Studi pada
konveksi Safero Sportwear Kota Malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim.
Hasiani, F. M. U., Haryanti, T., Rinawati, R., & Kurniawati, L. (2021). Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Supplier Produk Ritel dengan Metode Analytical Hierarchy
Process. Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi, 10(1), 152–162.
Jannah, U. M., & Rahmawati, Z. N. (2020). Analysis Supply Chain Management (SCM)
Planning of Juice Production by UKM Larasati. Dialektika: Jurnal Ekonomi Dan Ilmu
Sosial, 5(2), 173–184.
Lasakar, M. L. (2015). Pemilihan Supplier Bahan Baku Tinta Dengan Metode Analytical
Hierarchy Process (Ahp) Pada Cv Unitech Indonesia–Semarang. CALYPTRA, 3(2), 1–
18.
Mouludi, I., Ramdhanti, M., & Jamsan, F. (2022). Decision Support System Menggunakan
Analytic Hierarchy Process dan Analytical Network Process Pada Pemilihan Supplier
Bahan Baku. INVENTORY: Industrial Vocational E-Journal On Agroindustry, 3(1),
26–32.
Muhajir, M. (2011). Pendekatan Metode Fuzzy Principal Component Analysis Dan Analytic
Hierarchy Process Dalam Pemilihan Supplier Terbaik Produk Bahan Baku Baju
(Studi kasus: Perusahaan Distro Clothing Fadegoretas di Yogyakarta).
Parli, A. N. A., Diana, A., & Achadiani, D. (2025). Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan
Supplier Pada Konveksi Busana Toko Dany Fashion Dengan Metode Analytical
Hierarchy Process (Ahp) Dan Simple Additive Weighting (Saw). INFORMATIKA,