1
Blantika: Multidisciplinary Jornal
Volume 3 Number 4, Februari, 2025
p- ISSN 2987-758X e-ISSN 2985-4199
Pengembangan Sistem Supply-Chain Planning pada Organisasi
Perusahaan Berbasis Web Menggunakan Metode Agile Scrum
Christhoper Klose, Tjahjo Dwi Nurti, Miftah Andriansyah
Universitas Gunadarma, Indonesia
E-mail: christhoperkp@gmail.com
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi telah memicu transformasi dalam berbagai aspek pekerjaan,
termasuk divisi perencanaan di perusahaan. TOPS, sebuah perusahaan produsen trafo,
menghadapi tantangan dalam proses perencanaan dan penjadwalan produksi yang
mengandalkan platform konvensional seperti Microsoft Excel, Outlook, dan WhatsApp
Messenger. Metode ini menyebabkan ketidakefisienan, seperti ketergantungan pada unggahan
manual file Excel ke server dan penggunaan sistem makro yang memakan waktu lama. Selain
itu, kurangnya acuan baku dalam penentuan proses produksi menyebabkan perubahan deadline
yang sering terjadi. Untuk mengatasi masalah ini, TOPS membentuk sebuah task force untuk
mendigitalisasikan sistem perencanaan melalui pengembangan sistem supply-chain planning
berbasis website menggunakan framework Laravel dan Vue.js. Sistem ini dirancang untuk
meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pembuatan penjadwalan produksi trafo. Proses
pengembangan menggunakan metode Agile Scrum, yang memungkinkan tim untuk beradaptasi
dengan perubahan kebutuhan secara cepat dan iteratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sistem supply-chain planning berhasil dikembangkan dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP, framework Laravel untuk backend, Vue.js untuk frontend, dan MySQL
sebagai database. Pengujian menggunakan metode blackbox testing menunjukkan bahwa
semua skenario pengujian berjalan sesuai harapan. User acceptence testing menunjukkan
bahwa sistem diterima dengan baik, dengan persentase kepuasan 85,73%. Sistem ini tidak hanya
berjalan tanpa error, tetapi juga dianggap efektif dalam membantu tim supply-chain planning
merencanakan dan mengelola bahan baku secara lebih efisien dan nyaman digunakan. Dengan
demikian, sistem ini berhasil memenuhi tujuan untuk mendigitalisasikan dan meningkatkan
efisiensi proses perencanaan di TOPS.
Kata Kunci: Rantai Pasokan; PHP; Laravel; MySQL; Situs Web, Vue.js, Agile Scrum.
ABSTRACT
The development of information technology has triggered a transformation in various aspects
of work, including the planning division in the company. TOPS, a transformer manufacturing
company, faces challenges in the production planning and scheduling process that relies on
conventional platforms such as Microsoft Excel, Outlook, and WhatsApp Messenger. This
method causes inefficiencies, such as dependence on manual uploads of Excel files to the server
and the use of a time-consuming macro system. In addition, the lack of standard references in
determining the production process causes frequent changes in deadlines. To overcome this
problem, TOPS formed a task force to digitize the planning system by developing a website-
based supply-chain planning system using the Laravel and Vue.js frameworks. This system is
designed to increase efficiency and accuracy in making transformer production schedules. The
development process uses the Agile Scrum method, which allows the team to adapt to changing
needs quickly and iteratively. The results of the study showed that the supply-chain planning
system was successfully developed using the PHP programming language, the Laravel
framework for the backend, Vue.js for the frontend, and MySQL as the database. Testing using
the blackbox testing method showed that all test scenarios ran as expected. User acceptence
Vol. 3, No. 3, 2025
2
testing showed that the system was well received, with a satisfaction percentage of 85.73%. This
system not only runs without errors, but is also considered effective in helping the supply-chain
planning team plan and manage raw materials more efficiently and conveniently. Thus, this
system has succeeded in meeting the goal of digitizing and increasing the efficiency of the
planning process at TOPS.
Keywords: Supply-Chain, PHP, Laravel, MySQL, Website, Vue.js, Agile Scrum.
qw56
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dalam beberapa dekade terakhir telah menciptakan
peluang baru, termasuk di divisi perencanaan. TOPS, perusahaan produsen trafo, fokus pada
produksi trafo berkapasitas lebih besar dengan teknologi manufaktur terkini untuk
mendukung elektrifikasi, urbanisasi, dan digitalisasi.
Meskipun telah memperluas produk dan layanan, sistem perencanaan yang
menggunakan Microsoft Excel, Outlook, dan WhatsApp menyebabkan ketidakefisienan. Jika
jadwal tidak diunggah ke server, divisi produksi tidak dapat mengaksesnya. Penggunaan
makro di Excel memakan waktu, dan kurangnya acuan baku dalam penentuan proses
produksi serta deadline sering mengakibatkan perubahan deadline pembuatan trafo.
Untuk mengatasi ketidakefisienan dalam proses perencanaan di TOPS, pengembangan
sistem baru diperlukan. Dua metodologi utama yang dapat digunakan adalah Waterfall dan
Agile Scrum. Waterfall menggunakan pendekatan linear, di mana setiap tahap diselesaikan
secara berurutan, namun metode ini kurang fleksibel terhadap perubahan. Sebaliknya, Agile
Scrum menawarkan fleksibilitas dengan pendekatan iteratif melalui sprint, memungkinkan
tim untuk beradaptasi cepat terhadap perubahan kebutuhan bisnis dan feedback pengguna.
Karena fleksibilitas dan kolaborasi yang tinggi, Agile Scrum lebih cocok untuk
pengembangan sistem di TOPS, memastikan peningkatan efisiensi dan produktivitas di
divisi perencanaan dan produksi.
Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai penerapan metode Agile dalam
pengembangan sistem informasi dan manajemen proyek, namun sedikit yang fokus pada
implementasi dalam konteks perencanaan rantai pasokan di industri manufaktur. Urgensi
penelitian ini terletak pada kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam
perencanaan produksi. Dengan memahami dan menerapkan teknologi modern, perusahaan
dapat mengoptimalkan proses kerja mereka.
Berdasarkan permasalahan tersebut, TOPS membuat sebuah resolusi bisnis yang
dibentuk menjadi sebuah task force untuk mendigitalisasikan beberapa sistem, salah satunya
dinamakan sistem supply-chain planning berbasis website menggunakan framework laravel
serta vue.js yang dapat mengefisiensikan waktu pembuatan penjadwalan produksi trafo.
Selain itu, pengembangan sistem menggunakan metode agile scrum untuk memastikan
bahwa proses pengembangan berjalan secara iteratif dan kolaboratif, sehingga
memungkinkan tim untuk cepat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan mempercepat
penyampaian fitur yang bernilai bagi pengguna.
Vol. 3, No. 3, 2025
3
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat serta mengembangkan sistem supply-
chain planning berbasis website yang dapat membantu perusahaan dalam mendigitalisasikan
sistem pada divisi perencanaan yang sudah berjalan. Manfaat dari penelitian ini diharapkan
dapat memberikan solusi bagi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi proses
perencanaan, serta mengurangi ketergantungan pada sistem manual.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agile scrum. Metode agile
scrum merupakan sebuah metode pengembangan software dengan berbagai proses kecil
berulang. Aktivitas yang dilakukan pada scrum yaitu product backlog, sprint planning,
sprint backlog dan sprint review. Langkah-langkah dalam metode agile scrum di dalam
pengembangan perangkat lunak yaitu Product Backlog, Sprint, Daily Scrum, dan Sprint
Review. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi Observasi yaitu
pengamatan langsung terhadap sistem yang berjalan di Divisi Perencanaan untuk
mengevaluasi dan memperbaiki kelengkapan data. Kuesioner yaitu penyebaran pertanyaan
terkait aplikasi kepada Divisi Perencanaan melalui kuesioner online.
Perencanaan
Perencanaan sistem Supply Chain Planning dimulai dengan identifikasi masalah di
Divisi Perencanaan TOPS, seperti kesulitan dalam manajemen jadwal produksi akibat
penggunaan makro Excel yang memakan waktu lama. Sistem ini akan dikembangkan
menggunakan PHP, HTML, CSS, JavaScript, dengan Laravel untuk backend dan Vue.js
untuk frontend.
Perancangan
Perancangan sistem supplychain planning di TOPS diwujudkan dengan menggunakan
struktur navigasi, diagram UML yaitu use case diagram, activity diagram, class diagram,
rancangan database dan rancangan tampilan sistem menggunakan wireframe.
1. Use Case Diagram
Divis perencanaan dalam pengelolaan data Bill of Material dapat melakukan upload
data excel bill of material, melakukan edit data bill of material, serta melakukan delete data
bill of material.
2. Activity Diagram
Activity diagram pada sistem supplychain planning terdapat pada table dibawah ini:
a. Activity Diagram Kelola Data Bill of Material
Vol. 3, No. 3, 2025
4
Gambar 1. Activity Diagram Kelola Data Bill of Material
Berdasarkan gambar 1, jika material yang dibutuhkan oleh Bill of Material
belum terpenuhi maka divisi perencanaan tidak dapat menekan tombol submit. Apabila
material yang dibutuhkan oleh Bill of Material telah terpenuhi maka divisi
perencanaan dapat menekan tombol submit sehingga sistem dapat menyimpan data
Material dan akan mengurangi stock dari material yang dibutuhkan.
b. Activity Diagram Kelola Data MPS (Master Production Schedule)
Gambar 2. Activity Diagram Kelola Data MPS
Berdasarkan gambar 2, Divisi perencanaan menginput MPS yang terdiri dari
workorder code, kode SO, Line, Project Name, Due Date, KVA, Qty, dan Manhour
Code. Sistem akan menyimpan data MPS yang telah diinput oleh divisi perencanaan.
Divisi perencanaan juga dapat menghapus data MPS yang nantinya sistem akan
menghapus data MPS yang telah diinput oleh divisi perencanaan.
c. Activity Diagram GPA (Global Picking Area) Oil Trafo
Vol. 3, No. 3, 2025
5
Gambar 3.1 Activity Diagram GPA Oil Trafo
d. Activity Diagram GPA (Global Picking Area) Drytype
Gambar 4. Activity Diagram GPA Drytype
Berdasarkan gambar 4, Divisi perencanaan memilih id_wo untuk memeriksa
detail GPA yang dimana sistem akan menampilkan halaman detail GPA Drytype yang
berisikan start date serta deadline id_wo yang dipilih pada masing-masing workcenter.
Divisi perencanaan download PDF GPA Drytype maka sistem akan mengunduh detail
GPA Drytype.
e. Activity Diagram Workcenter Oil Trafo
Gambar 5. Activity Diagram Workcenter Oil Trafo
Berdasarkan gambar 5, Divisi perencanaan memilih nama_workcenter untuk
memeriksa detail workcenter yang dimana sistem akan menampilkan halaman detail
Vol. 3, No. 3, 2025
6
Workcenter Oil Trafo yang berisikan informasi mengenai start date dan end date dari
masing-masing workorder pada workcenter tersebut. Divisi perencanaan download
PDF Workcenter Oil maka sistem akan mengunduh detail workcenter oil trafo.
f. Activity Diagram Workcenter Drytype
Gambar 6. Activity Diagram Workcenter Drytype
Berdasarkan gambar 6, Divisi perencanaan memilih nama_workcenter untuk
memeriksa detail workcenter yang dimana sistem akan menampilkan halaman detail
Workcenter Drytype yang berisikan informasi mengenai start date dan end date dari
masing-masing workorder pada workcenter tersebut. Divisi perencanaan download
PDF Workcenter Drytype maka sistem akan mengunduh detail workcenter drytype.
g. Activity Diagram Kelola Data Stock
Berdasarkan gambar 7, Divisi perencanaan mengupload file excel stock maka
sistem akan menyimpan data stock yang di-upload oleh divisi perencanaan. divisi
perencanaan menghapus data stock yang telah diinput sebelumnya, maka sistem akan
menghapus data stock tersebut.
Gambar 7. Activity Diagram Kelola Data Stock
Vol. 3, No. 3, 2025
7
h. Activity Diagram Kelola Data Finish Good
Gambar 8. Activity Diagram Kelola Data Finish Good
Berdasarkan gambar 8, divisi perencanaan mengupload file excel finish good ke
dalam sistem, sistem akan menyimpan data finish good yang telah di upload oleh divisi
perencanaan. Divisi perencanaan download file excel data finish good lalu sistem akan
mengunduh data finish good tersebut. Divisi perencanaan menghapus data finish good
lalu sistem akan menghapus data finish good dari database.
i. Activity Diagram Kelola Data Kapasitas Produksi
Gambar 9. Activity Diagram Kelola Data Kapasitas Produksi
Berdasarkan gambar 9, divisi perencanaan memilih bulan kapasitas produksi,
sistem akan menampilkan informasi mengenai kapasitas produksi pada bulan yang
dipilih oleh divisi perencanaan. Divisi perencanaan mengedit kapasitas produksi, maka
sistem akan mengubah kapasitas produksi yang diedit oleh divisi perencanaan.
Vol. 3, No. 3, 2025
8
j. Activity Diagram Material
Gambar 10. Activity Diagram Material
Berdasarkan gambar 10, divisi perencanaan mengupload file excel material
maka sistem akan menyimpan data material tersebut dan menampilkan pada halaman
materil yang berisikan informasi seperti item code, item name, unit, dan quantity.
Divisi perencanaan dapat menghapus data material yang telah di upload dan sistem
akan menghapus dari database.
3. Class Diagram
Berdasarkan class diagram, terdapat beberapa kelas yang saling terhubung.
WorkcenterDryType, WorkcenterOilTrafo, GPADryType, dan GPAOilTrafo terhubung
dengan Mps. Selanjutnya, Mps dan Wo terhubung dengan StandardizeWork. Kelas Wo
terhubung dengan Bom dan Fgoods, sementara Bom terhubung dengan Detailbom, yang
juga terhubung dengan Stock dan Material. Setiap kelas memiliki atribut dan metode yang
spesifik: Bom memiliki atribut seperti id_bom, deskripsi, dan qty_bom serta metode create
dan update. Detailbom memiliki atribut seperti id_boms, nama_workcenter, dan
uom_material dengan metode yang sama. Fgoods mencakup atribut seperti no_transfer,
id_wo, dan qty, juga dengan metode create dan update. Sementara itu, GPADryType
memiliki atribut seperti id_wo, project, dan qty_trafo, dengan metode create. GPAOilTrafo
mirip dengan GPADryType dan juga memiliki metode create. Kelas Hitung_Kapasitas
memiliki atribut seperti nama_pl, oee, dan shift_kerja, serta metode create dan update.
Terakhir, Kanbanfg mencakup atribut seperti kode_fg, nama_item, dan stock_on_hand,
dengan metode create dan update.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian
Pada tahap pengujian sistem supplychain planning ini dilakukan dengan cara blackbox
testing serta pengujian pengguna lain.
1. Whitebox Testing
Teknik basis path adalah metode dalam pengujian perangkat lunak untuk uji white box
yang bertujuan mengukur kompleksitas program dengan mengidentifikasi semua jalur yang
Vol. 3, No. 3, 2025
9
mungkin. Proses ini meliputi beberapa langkah utama: membuat Flow Graph, menghitung
jumlah edges dan nodes, menghitung Cyclomatic Complexity (CC), dan menyusun skenario
pengujian.
a. Pengujian Fitur Login
Flowchart dan flowgraph adalah representasi visual dari alur proses atau logika
dalam sebuah program atau aplikasi. Pada flowchart basis path fitur login, terdapat
langkah-langkah yang dimana seperti memasukkan username dan password hingga
verifikasi data yang dimasukkan.
Gambar 11. Flowchart Login
Berdasarkan gambar 11, yang merupakan flowchart login dapat dibuat menjadi
sebuah flowgraph seperti pada gambar 12 dibawah ini.
Gambar 12. Flowgraph Login
Berdasarkan gambar 12, perhitungan basis path pada fitur login dilakukan
dengan rumus berikut:
Cyclometic Complexity:
V(G) = E – N + 2
V(G) = 5 – 5 + 2
V(G) = 2
Berdasarkan perhitungan Cyclometic Complexity didapatkan independent path
yaitu suatu rangkaian arus yang harus dilalui yang dimana terdapat pada tabel 1.
Tabel 1. Independent Path Login
No
Independent Path
1
1-2-3-4-2 (User memasukkan username dan password
yang salah)
2
1-2-3-5 (User memasukkan username dan password
yang benar)
Vol. 3, No. 3, 2025
10
Berdasarkan tabel 1, merupakan indpendent yang mencakup jalur-jalur
independen yaitu 1-2-3-4-2 (skenario ketika pengguna memasukkan username dan
password yang salah) serta 1-2-3-5 (skenario ketika pengguna memasukkan username
dan password yang benar). Selain itu, dapat menghasilkan test case login path 1 seperti
yang terdapat pada tabel 2.
Tabel 2. Test Case Login path 1
Path
1
Jalur
1-2-3-4-2
Skenario
1. Start
2. Masukkan username dan password
3. Verifikasi username dan password
4. Verifikasi username dan password tidak sesuai
2. Masukkan username dan password
Hasil
Pengujian
Berhasil
Selain itu, dari tabel independent path terdapat test case path 2 yang dimana
terdapat pada tabel 3.
Tabel 3. Test Case Login path 2
Path
2
Jalur
1-2-3-5
Skenario
1. Start
2. Masukkan username dan password
3. Verifikasi username dan password
5. Verifikasi username dan password sesuai
Hasil Pengujian
Berhasil
Untuk pengujian, dibuat Test Case Fitur Login yang mencakup kedua jalur ini.
Pada Path 1, dilakukan pengujian dengan skenario pengguna memasukkan informasi
login yang salah, sedangkan pada Path 2, pengujian dilakukan dengan skenario
informasi login yang benar. Setiap test case dilengkapi dengan skenario pengujian,
hasil yang diharapkan, hasil aktual, dan deskripsi mengenai input yang dimasukkan.
Berdasarkan test case login menghasilkan scenario test login yang terdapat pada
tabel 4.
Tabel 4. Scenario Test Login
Path
2
Aktivitas
Memasukkan password benar dan terverifikasi
Expected Result
Menampilkan halaman dashboard supplychain planning
Result
Menampilkan halaman dashboard supplychain planning
Nilai
Username : adminplan
Password : 123456789
Keterangan
Valid
Berdasarkan tabel 4 merupakan tabel scenario test login yaitu metode pengujian
yang mendetail aktivitas selama proses login. Metode ini menyajikan hasil yang
diharapkan dan membandingkannya dengan hasil aktual, serta mencatat data yang
dimasukkan dan memberikan penjelasan lengkap mengenai validitas hasil pengujian.
Fokus utama dalam scenario test ini adalah pada kondisi di mana password yang
dimasukkan benar dan terverifikasi, serta diharapkan hasilnya adalah berhasil login ke
halaman dashboard supply chain planning.
b. Pengujian Fitur Detail Bill of Material
Vol. 3, No. 3, 2025
11
Pada flowchart basis path fitur detail bill of material, terdapat langkah-langkah
yang dimana seperti pengecekan data stock material hingga pemotongan stock
material.
Gambar 13. Flowchart Detail Bill of Material
Berdasarkan gambar 13, yang merupakan flowchart detail bill of material dapat
dibuat menjadi sebuah flowgraph seperti pada gambar 14 dibawah ini.
Gambar 14. Flowgraph Detail Bill of Material
Berdasarkan gambar 14, perhitungan basis path pada fitur login dilakukan
dengan rumus berikut:
Berdasarkan perhitungan Cyclometic Complexity didapatkan independent path
yaitu suatu rangkaian arus yang harus dilalui yang dimana terdapat pada tabel 5.
Tabel 5. Independent Path Detail Bill of Material
No
Independent Path
1
1-2-3-4-2 (Stock material tidak tersedia)
2
1-2-3-5 (Stock material tersedia)
Berdasarkan tabel 5 merupakan indpendent yang mencakup jalur-jalur
independen yaitu 1-2-3-4-2 (skenario ketika stock material tidak tersedia) serta 1-2-3-
5 (skenario ketika stock material tersedia). Selain itu, dapat menghasilkan test case
detail bill of material path 1 seperti yang terdapat pada tabel 6.
Tabel 6. Test Case Path 1 Detail Bill of Material
Path
1
Jalur
1-2-3-4-2
Skenario
1. Start
2. Menekan button info pada bill of material
3. Sistem otomatis melakukan pengecekan ketersediaan
stock material
Vol. 3, No. 3, 2025
12
4. Stock material tidak tersedia, sistem mengirimkan email ke
bagian purchaser
2. Menampilkan halaman detail bill of material
Hasil
Pengujian
Berhasil
Selain itu, dari tabel independent path terdapat test case path 2 yang dimana
terdapat pada tabel 7.
Tabel 7. Test Case Path 2 Detail Bill of Material
Path
2
Jalur
1-2-3-5
Skenario
1. Start
2. Menekan button info pada bill of material
3. Sistem otomatis melakukan pengecekan
ketersediaan stock material
5. Stock material tersedia, sistem akan memotong
stock material
Hasil Pengujian
Berhasil
Untuk pengujian, dibuat Test Case Fitur Detail Bill of Material yang mencakup
kedua jalur ini. Pada Path 1, dilakukan pengujian dengan skenario pengecekan stock
material yang tidak tersedia, sedangkan pada Path 2, pengujian dilakukan dengan
skenario pengecekan stock material tersedia. Setiap test case dilengkapi dengan
skenario pengujian, hasil yang diharapkan, hasil aktual, dan deskripsi yang
dimasukkan.
Tabel 8. Scenario Test Detail Bill of Material
Path
2
Aktivitas
Pengecekan stock material tersedia
Expected Result
Stock material yang tersedia akan berkurang
Result
Stock material yang tersedia akan berkurang
Nilai
Stock material berkurang
Keterangan
Valid
Berdasarkan tabel 8, merupakan tabel scenario test detail bill of material yaitu
metode pengujian yang mendetail aktivitas detail bill of material. Metode ini
menyajikan hasil yang diharapkan dan membandingkannya dengan hasil aktual, serta
mencatat data yang dimasukkan dan memberikan penjelasan lengkap mengenai
validitas hasil pengujian. Fokus utama dalam scenario test ini adalah pengecekan stock
material tersedia atau tidak, serta diharapkan hasilnya adalah pemotongan stock
material yang tersedia.
c. Pengujian Fitur Master Production Schedule
Flowchart dan flowgraph adalah representasi visual dari alur proses atau logika
dalam sebuah program atau aplikasi. Pada flowchart basis path fitur master production
schedule, terdapat langkah-langkah yang dimana seperti user memasukkan inputan
hingga sistem menyimpan ke dalam tabel gpadrys.
Vol. 3, No. 3, 2025
13
Gambar 15. Flowchart Master Production Schedule
Berdasarkan gambar 15, yang merupakan flowchart master production schedule
dapat dibuat menjadi sebuah flowgraph seperti gambar 16 dibawah ini.
Gambar 16. Flowgraph Master Production Schedule
Berdasarkan gambar 16, perhitungan basis path pada fitur master production
schedule dilakukan dengan rumus berikut:
Berdasarkan perhitungan Cyclometic Complexity didapatkan independent path
yaitu suatu rangkaian arus yang harus dilalui yang dimana terdapat pada tabel 9.
Tabel 9. Independent Path Master Production Schedule
No
Independent Path
1
1-2-3-4-5-6-15 (Menggunakan Finishing & FAN)
Vol. 3, No. 3, 2025
14
No
Independent Path
2
1-2-3-4-5-7-8-15 (Final Menggunakan FAN)
3
1-2-3-4-5-7-9-10-15 (Finishing Menggunakan FAN)
4
1-2-3-4-5-7-9-11-12-15 (Finishing Menggunakan
OLTC)
5
1-2-3-4-13-14-15 (Oil Trafo Standard)
Berdasarkan tabel 9 merupakan independent yang mencakup jalur-jalur
independen yaitu 1-2-3-4-5-6-15 (skenario ketika trafo memiliki keterangan
menggunakan finishing & FAN), 1-2-3-4-5-7-8-15 (skenario ketika trafo memiliki
keterangan final assembly menggunakan FAN), 1-2-3-4-5-7-9-10-15 (skenario ketika
trafo memiliki keterangan finishing menggunakan FAN), 1-2-3-4-5-7-9-11-12-15
(skenario ketika trafo memiliki keterangan finishing menggunakan OLTC), serta 1-2-
3-4-13-14-15 (skenario ketika trafo memiliki keterangan oil trafo standard). Selain
itu, dapat menghasilkan test case master production schedule path 1 seperti yang
terdapat pada tabel 10.
Tabel 10. Test Case Path 1 Master Production Schedule
Path
1
Jalur
1-2-3-4-5-6-15
Skenario
1. Start
2. Membuka halaman MPS
3. User menginput inputan
4. Sistem akan mengecek apakah production_line adalah dry ?
5. Jika production_line adalah dry sistem akan mengecek apakah accessories
adalah LEM SPACER BLOCK / AIR GAP?
6. Jika iya maka keterangan yang tampil di GPA adalah Tidak Menggunakan
Finishing & FAN
15. Data akan disimpan di tabel gpadrys
Hasil
Pengujian
Berhasil
Selain itu, dari tabel independent path terdapat test case path 2 yang dimana
terdapat pada tabel 11.
Tabel 11. Test Case Path 2 Master Production Schedule
Path
2
Jalur
1-2-3-4-5-7-8-15
Skenario
1. Start
2. Membuka halaman MPS
3. User menginput inputan
4. Sistem akan mengecek apakah production_line adalah dry
?
5. Jika production_line adalah dry sistem akan mengecek
apakah accessories adalah LEM SPACER BLOCK / AIR
GAP?
7. Jika tidak maka sistem akan mengecek apakah accessories
adalah FAN,LEM SPACER BLOCK/AIR GAP dan
wiring == null ?
8. Jika iya maka keterangan yang tampil di GPA adalah Final
Assembly menggunakan FAN
15. Data akan disimpan di tabel gpadrys
Hasil
Pengujian
Berhasil
Vol. 3, No. 3, 2025
15
Selain itu, dari tabel independent path terdapat test case path 3 yang dimana
terdapat pada tabel 12.
Tabel 12. Test Case Path 3 Master Production Schedule
Path
3
Jalur
1-2-3-4-5-7-9-10-15
Skenario
1. Start
2. Membuka halaman MPS
3. User menginput inputan
4. Sistem akan mengecek apakah production_line adalah dry
?
5. Jika production_line adalah dry sistem akan mengecek
apakah accessories adalah LEM SPACER BLOCK / AIR
GAP?
7. Jika tidak maka sistem akan mengecek apakah
accessories adalah FAN,LEM SPACER BLOCK/AIR
GAP dan wiring == null ?
8. Jika tidak maka sistem akan mengecek apakah accessories
adalah FAN,LEM SPACER BLOCK/AIR GAP dan
wiring adalah COMPLETE dan others adalah
PEMBUATAN CU BAR, PEMBUATAN KONEKSI
HV, FINISHING ?
9. Jika iya maka keterangan yang tampil di GPA adalah
Finishing menggunakan FAN
15. Data akan disimpan di tabel gpadrys
Hasil
Pengujian
Berhasil
Selain itu, dari tabel independent path terdapat test case path 4 yang dimana
terdapat pada tabel 13.
Tabel 13. Test Case Path 4 Master Production Schedule
Path
4
Jalur
1-2-3-4-5-7-9-11-12-15
Skenario
1. Start
2. Membuka halaman MPS
3. User menginput inputan
4. Sistem akan mengecek apakah production_line adalah
dry ?
5. Jika production_line adalah dry sistem akan mengecek
apakah accessories adalah LEM SPACER BLOCK /
AIR GAP?
7. Jika tidak maka sistem akan mengecek apakah
accessories adalah FAN,LEM SPACER BLOCK/AIR
GAP dan wiring adalah null?
9. Jika tidak maka sistem akan mengecek apakah
accessories adalah FAN,LEM SPACER BLOCK/AIR
GAP dan wiring adalah COMPLETE dan others adalah
PEMBUATAN CU BAR, PEMBUATAN KONEKSI
HV, FINISHING ?
11. Jika tidak maka sistem akan mengecek apakah
accessories adalah FAN, OLTC, LEM SPACER
BLOCK/ AIR GAP dan wiring adalah COMPLETE?
12. Jika iya maka keterangan yang tampil di GPA adalah
Finishing Menggunakan OLTC
Vol. 3, No. 3, 2025
16
15. Data akan disimpan di tabel gpadrys
Hasil
Pengujian
Berhasil
Selain itu, dari tabel independent path terdapat test case path 5 yang dimana
terdapat pada tabel 14.
Tabel 14. Test Case Path 5 Master Production Schedule
Path
5
Jalur
1-2-3-4-13-14-15
Skenario
1. Start
2. Membuka halaman MPS
3. User menginput inputan
4. Sistem akan mengecek apakah production_line adalah
dry ?
13. Jika production_line bukan dry maka sistem akan
mengecek apakah production_line adalah PL2?
14. Jika iya maka keterangan yang tampil di GPA adalah
Oil Trafo Standard
15. Data akan disimpan di tabel gpadrys
Hasil
Pengujian
Berhasil
Untuk pengujian, dibuat Test Case Fitur Master Production Schedule yang
mencakup kelima jalur ini. Pada Path 1, dilakukan pengujian dengan skenario ketika
trafo memiliki keterangan menggunakan finishing & FAN, kemudian pada Path 2,
dilakukan pengujian dengan skenario ketika trafo memiliki keterangan final assembly
menggunakan FAN, kemudian pada Path 3 dilakukan pengujian dengan skenario
ketika trafo memiliki keterangan finishing menggunakan FAN, kemudian pada Path 4
dilakukan pengujian dengan skenario ketika trafo memiliki keterangan finishing
menggunakan OLTC, serta pada Path 5 dilakukan pengujian dengan skenario ketika
trafo memiliki keterangan oil trafo standard. Setiap test case dilengkapi dengan
skenario pengujian, hasil yang diharapkan, hasil aktual, dan deskripsi mengenai input
yang dimasukkan.
Tabel 15. Scenario Test Master Production Schedule
Path
1 & 2
Aktivitas
Pengecekan production_line dan mengisi
kolom keterangan
Expected Result
Jika production_line adalah dry maka
keterangan yang digunakan adalah
Menggunakan Finishing & FAN, Final
menggunakan FAN, Finishing
menggunakan FAN, dan finishing
menggunakan OLTC. Lalu jika
production_line adalah PL2 maka
keterangan yang digunakan adalah oil
trafo standard
Result
Keterangan yang digunakan menyesuaikan
production_line yang dipilih oleh user
Nilai
Keterangan yang digunakan menyesuaikan
production_line yang dipilih oleh user
Keterangan
Valid
Vol. 3, No. 3, 2025
17
Berdasarkan tabel 15 merupakan tabel scenario test master production schedule
yaitu metode pengujian yang mendetail aktivitas master production schedule. Metode
ini menyajikan hasil yang diharapkan dan membandingkannya dengan hasil aktual,
serta mencatat data yang dimasukkan dan memberikan penjelasan lengkap mengenai
validitas hasil pengujian. Fokus utama dalam scenario test ini adalah pengecekan
keterangan yang digunakan menyesuaikan dengan production_line yang diinput oleh
user.
2. Blackbox Testing
Pada blackbox testing, pengujian dilakukan berdasarkan input dan output yang
diharapkan dari sistem, tanpa mengetahui detail implementasi atau kode program di
baliknya. Pengujian blackbox testing dilakukan oleh scrum master yaitu seorang supervisor
divisi perencanaan.
Hasil pengujian blackbox testing menunjukkan sebanyak 26 skenario pengujian
mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Pada 26 skenario tersebut, setiap kasus
pengujian aplikasi berhasil menjalankan fungsi-fungsi yang telah ditentukan dan
memberikan output yang sesuai.
a. User Acceptence Testing
Pada pengujian user acceptence testing, pengujian dilakukan menggunakan
kuesioner online yang terdiri dari lima pertanyaan kepada 30 responden. Pengujian
pengguna lain bertujuan untuk mengetahui pengalaman pengguna dan seberapa
suksesnya sistem berhasil dibuat. Adapun hasil dari pengujian pengguna lain terdapat
pada tabel 16.
Tabel 16. Hasil Pengujian User Acceptence Test
No
Pertanyaan
1
2
3
4
5
1
Apakah tampilan dari sistem tersebut menarik?
0
0
2
1
5
1
3
2
Apakah sistem ini mudah digunakan navigasinya jelas untuk
pengguna baru dan yang sudah berpengalaman?
0
0
1
1
4
1
5
3
Menurut Anda, apakah dengan adanya sistem ini dapat
membantu tim supply chain planning dalam merencanakan dan
mengelola bahan baku secara lebih efektif?
0
0
7
1
1
1
2
4
Apakah anda setuju selama menggunakan menu yang terdapat
pada sistem ini tidak mengalami eror secara tiba-tiba?
0
0
6
1
1
1
3
5
Apakah selama penggunaan website ini Anda merasa nyaman
dan tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan jadwal serta
pengiriman permintaan bahan baku yang kurang?
0
0
2
1
0
1
8
Berdasarkan tabel 16, data yang telah didapatkan dikalikan dengan jumlah bobot
nilai agar mendapatkan skor pengujian. Hasil dari skor pengujian tersebut terdapat
pada tabel 17.
Tabel 17. Hasil Jumlah Skor User Acceptence Test
No
Pertanyaan
1
2
3
4
5
Jumlah
1
Apakah tampilan dari sistem tersebut
menarik?
0
0
2
15
13
131
2
Apakah sistem ini mudah digunakan
navigasinya jelas untuk pengguna baru dan
yang sudah berpengalaman?
0
0
11
4
15
124
3
Menurut Anda, apakah dengan adanya
sistem ini dapat membantu tim supply chain
0
0
7
11
12
125
Vol. 3, No. 3, 2025
18
No
Pertanyaan
1
2
3
4
5
Jumlah
planning dalam merencanakan dan
mengelola bahan baku secara lebih efektif?
4
Apakah selama menggunakan menu yang
terdapat pada sistem ini mengalami error
tiba-tiba?
0
0
6
11
13
127
5
Apakah selama penggunaan website ini
Anda merasa nyaman dan tidak mengalami
kesulitan dalam pembuatan jadwal serta
pengiriman permintaan bahan baku yang
kurang?
0
0
2
10
18
136
Berdasarkan tabel 17, telah didapatkan hasil jumlah skor pengujian pengguna
lain.
Gambar 17. Nilai Rata-Rata User Acceptence Test
Berdasarkan gambar 17, terlihat bahwa pertanyaan lima yang mempunyai nilai rata-
rata tertinggi dengan nilai 4.53. Disusul dengan pertanyaan 1 dengan nilai 4,36, kemudian
pertanyaan 4 dengan nilai 4,23, kemudian pertanyaan 3 dengan nilai 4,16 lalu pertanyaan 2
dengan nilai 4,13.
Gambar 18. Persentase User Acceptence Test
Berdasarkan gambar 18, pertanyaan lima memiliki persentase tertinggi (90,67%),
diikuti pertanyaan 1 (87,33%), pertanyaan 4 (84,66%), pertanyaan 3 (83,33%), dan
pertanyaan 2 (82,66%). Total persentase adalah 428,65%, yang jika dibagi dengan jumlah
pertanyaan (5) menghasilkan rata-rata 85,73%. Hasil analisis dari kuesioner online terhadap
30 responden menunjukkan bahwa dengan persentase 85,73% (Sangat Kuat), sistem dapat
berjalan tanpa error, memiliki tampilan menarik, efektif dalam membantu tim supply chain
planning, dan nyaman digunakan untuk pembuatan jadwal serta pengiriman permintaan
bahan baku.
Vol. 3, No. 3, 2025
19
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa sistem supply-chain planning berhasil dibuat menggunakan
bahasa pemrograman PHP, framework laravel dan framework Vue.js pada user interface
sistem. Sistem supply-chain planning berhasil dibuat menggunakan database SQL yaitu
MySQL untuk penyimpanan data. Sistem penentuan deadline masing-masing workcenter
memanfaatkan data manhour dari divisi produksi telah berhasil dibuat pada sistem supply-
chain planning. Sistem supply-chain planning telah dilakukan pengujian menggunakan
blackbox testing dan pengujian pengguna lain. Pada pengujian menggunakan blackbox
testing semua skenario pengujian sesuai dengan yang diharapkan. Pada pengujian pengguna
lain dengan persentase 85,73% dapat disimpulkan bahwa sistem dapat berjalan baik tanpa
adanya error pada sistem, tampilan sistem menarik, sistem dapat membantu tim supply chain
planning dalam merencanakan dan mengelola bahan baku secara lebih efektif, serta sistem
nyaman untuk digunakan dan pengguna tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan jadwal
serta pengiriman permintaan bahan baku yang kurang.
REFERENSI
Anis, Y., Mukti, A. B., & Rosyid, A. N. (2023, Oktober). Penerapan Model Waterfall Dalam
Pengembangan Sistem Informasi Aset Destinasi Wisata Berbasis Website. Klik :
Kajian Ilmiah Informatika Dan Komputer, 4(2), 1134-1142.
Ariesta, A., Dewi, Y. N., Sariasih, F. A., & Fibriany, F. W. (2021, Juni). Penerapan Metode
Agile Dalam Pengembangan Application Programming Interface System Pada Pt Xyz.
Jurnal Coreit, 7(1), 38-42.
Christian, Y., & Bisma, R. (2021). Studi Perbandingan Performa Aplikasi Web Monolitik
Dan Microservice Berbasis Apache Kafka. Journal Of Informatics And Computer
Science, 3(1), 79-88.
Dzaky, F. A., & Kurniawan, D. (2023). Implementasi Metode Agile Framework Scrum
Dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset Terpadu Universitas
Diponegoro Modul Inventarisasi. Jurnal Masyarakat Informatika, 14(1), 53-69.
Etrariadi, N., & A'inunisya, E. S. (2023, Mei 18). Pengembangan Website Manajemen
Proyek Menggunakan Metode Agile Scrum (Studi Kasus Diskopindag Kota Malang).
Jurnal Nasional Teknologi Dan Sistem Informasi, 9(1).
Ismanto, Hidayah, F., & Kristinanti. (2020, Februari). Pemodelan Proses Bisnis
Menggunakan Business Process Modelling Notation (Bpmn) (Studi Kasus Unit
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2km) Akademi Komunitas Negeri
Putra Sang Fajar Blitar). Jurnal Riset Dan Konseptual, 5(1), 69-76.
Kurniawan, T., & Syarifuddin. (2020, Juli 2). Perancangan Sistem Aplikasi Pemesanan
Makanan Dan Minuman Pada Cafetaria No Caffe Di Tanjung Balai Karimun
Menggunakan Bahasa Pemograman Php Dan Mysql. Jurnal Tikar, 1(2), 192-206.
Maulana, T., Firdaus, & Guslendra. (2024). Perancangan Sistem Informasi Pembokingan
Dan Keuangan Berbasis Web Pada Pict Story Wedding Fotografer Dengan
Menggunakan Bahasa Pemrograman Php Dan Database Mysql. Jurnal Sains
Informatika Terapan, 3(1), 20-25.
Nurhayati, L., & Setiadi, D. (2017). Pemodelan Proses Bisnis (Studi Kasus Pd. Simpati
Sumedang). Jurnal Ilmu-Ilmu Informatika Dan Manajemen, 11(1), 40-50.
Vol. 3, No. 3, 2025
20
Pamungkas, R. P., & Khalida, R. (2019). Manajemen Proyek Agile Dengan Pendekatan
Metode Scrum Sebagai Peningkatan Layanan Berkelanjutan Perusahaan. Prosiding
Seminar Nasional Sisfotek (Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi), 3(1), 187-
194.
Renata, A., Zahrani, M. R., & Melandri, M. B. (2022, Maret). Analisis Efisiensi Tahapan
Penggunaan Metode Manajemen Proyek Sti (Agile Scrum Dan Waterfall). Jurnal
Sistem Dan Teknologi Informasi Indonesia, 1(2).
Roilan, R. I., Yulianto, P. A., & Astuti, Y. (2023). Metode Agile Scrum Dalam Pembuatan
Aplikasi Permohonan Informasi E-Ppid Bawaslu. Journal Of Information System
Management (Joism), 5(1), 64-69.
Sansprayada, A., & Suteja, I. N. (2019). Implementasi Aplikasi Framework Laravel Studi
Kasus Pt. Xyz. Jurnal Teknik Informatika Stmik Antar Bangsa, 18-24.
Shidqi, M., & Riqky, M. A. (2021). Pengembangan Aplikasi Dan Website Manajemen
Proyek Pt Santai Berkualitas Syberindo Menggunakan Metode Agile. 3rd Seminastika,
8-15.
Siallagan, T. F., & Wisnu, D. (2020). Rancang Bangun Sistem Pengidentifikasi Travel Bag
Pada Kelompok Biro Perjalanan Umroh/Haji Berbasis Web. Jurnal Teknologi
Informasi Dan Komunikasi, 15(1).
Sidiq, M. A., Anshori, M. I., & Yaqin, R. A. (2024, Mei). Penerapan Arsitektur Monolitik
Pada Aplikasi Jasa Service Online Tekku Berbasis Web. Jurnal Komputer Dan
Informatika, 6(1), 27-36.
Sie, J. B., Musdar, I. A., & Bahri, S. (2022, September). Pengujian White Box Testing
Terhadap Website Room Menggunakan Teknik Basis Path. Kharisma Tech, 17(2), 45-
57.
Suhaimi, R., Santoso, N., & Siregar, R. A. (2020, Juni). Pengembangan Sistem Manajemen
Proyek Menggunakan Metode Scrum Berbasis Android. Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 4(6), 1897-1905.
Suryantara, I. N., Raymond, R., & Sulaiman, D. C. (2021, November). Pengembangan
Aplikasi Penjualan Mobil Dengan Framework Scrum Pada Pt Xyz. Jurnal Teknik
Sistem Dan Industri, 2(2), 70-85.