https://blantika.publikasiku.id/
447
Blantika : Multidisciplinary Jornal
Volume 1 Number 4, August, 2023
p- ISSN 2987-758x e-ISSN 2985-4199
PERANAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DALAM MENINGKATKAN
MUTU PELAYANAN DI RSIA KEMANG MEDICAL CARE
Ardyan Fahrul Muharram, Yuliana Budi Astuti
2
, Anna Maria
Simarmata
3
, Mira Puspita Dewi
4
, Harries Madiistriyatno
5
Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Mamajemen IMMI Jakarta
E-mail: ardyanfahrul2406@gmail.com, yulianabudi.rscm@gmail.com,
annamariasimarmata80@gmail.com, mirapuspitadewi01@gmail.com, harries.madi@gmail.com
ABSTRAK
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kemang Medical Care selama ini menggunakan sistem manual dalam implementasi
dan pengelolaan rekam medis, dalam mencari data atau mencari bahan dalam membuat penelitian, dengan adanya
Rekam Medis Elektronik diharapkan dapat meningkakan mutu pelayanan di RSIA Kemang Medical
Care.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, Departemen yang
diteliti adalah pegawai yang berada dibawah jajaran Direktorat Pelayanan Medik dan Keperawatan seperti Bagian
Registrasi, Dokter, Perawat, Dietisien / Nutrisonis, Tenaga Keterapian Fisik, Tenaga Teknik Kefarmasian,
Apoteker yang berjumlah 20 pegawai. Adapun sampel data yang diambil dan menjadi objek penelitian ini adalah
menggunakan data pegawai yang berjumlah 20 pegawai dan merupakan bagian dari populasi. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Mei 2023. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan judul penelitian dalam bentuk kuesioner (angket). Melalui data
kuesioner tersebut, peneliti mendapatkan jawaban atas masalah- masalah yang diangkat berupa data primer yang
didapat langsung dari sumbernya yaitu responden yang menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa rekam medis elektronik sangat berperan dalam meningkatkan mutu pelayanan di RSIA
Kemang Medical Care.
Kata kunci: Rekam Medis; Rekam Medis Elektronik; Mutu Pelayanan
ABSTRACT
Kemang Medical Care Mother and Child Hospital has been using a manual system in the implementation and
management of medical records, in searching for data or looking for material in making research, with the
Electronic Medical Records expected to improve the quality of service at Kemang Medical Care Hospital. This
study uses qualitative research methods with a descriptive approach, the Department studied is an employee who
is under the Directorate of Medical and Nursing Services such as the Registration Section, Doctors, Nurses,
Dietitians / Nutrisonists, Physical Therapists, Pharmaceutical Engineering Personnel, Pharmacists totaling 20
employees. The data sample taken and the object of this research is to use employee data totaling 20 employees
and is part of the population. This research was conducted in May 2023. The data collection method in this study
was to distribute several questions related to the research title in the form of a questionnaire (questionnaire).
Through the questionnaire data, researchers get answers to the problems raised in the form of primary data
obtained directly from the source, namely respondents who are the research sample. The results of this study
indicate that electronic medical records are very instrumental in improving the quality of service at Kemang
Medical Care Hospital.
Keywords: Medical Records; Electronic Medical Records; Quality of Service
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-
ShareAlike 4.0 International
PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi di berbagai sektor,
termasuk di sektor kesehatan. Rekam medis elektronik (RME) merupakan salah satu
inovasi dalam sistem informasi rumah sakit yang dapat digunakan dalam meningkatkan
efektivitas pelayanan di sarana pelayanan kesehatan. Dalam hal ini, rekam medis elektronik
diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
khususnya di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kemang Medical Care
[Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Di Rsia Kemang Medical Care]
448
Ardyan Fahrul Muharram, Yuliana Budi Astuti
2
, Anna Maria Simarmata
3
, Mira
Puspita Dewi
4
, Harries Madiistriyatno
5
Rekam medis di dalam dunia kesehatan sangat penting karena berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan dan tindakan yang
diterima pasien.
Pada Permenkes No. 24 tentang Rekam Medis adalah dokumen yang berisik data
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien, sedangkan Rekam Medis Elektronik adalah rekam medis yang
dibuat dengan menggunakan system elektronik yang diperuntukkan bagi penyeleggara
Rekam Medis.
Rekam Medis sendiri dalam penjelasan pasal 46 ayat (1) UU No. 29 Tahun 2004
Dalam kaitannya dengan praktik kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah
berkas yang berisi catatan dan dokumen yang berkaitan dengan identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan selain pasien (Indonesia, 2004).
Mutu pelayanan kesehatan merupakan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang ditetapkan,
sehingga menimbulkan kepuasan bagi setiap pasien.
Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 tentang
Rekam Medis Elektronik (RME) membuat seluruh fasilitas pelayanan kesehatan harus
menerapkan RME paling lambat Desember 2023. Implementasi RME diharapkan dapat
meningkatkan kualitas data pada fasilitas pelayanan kesehatan dari hulu hingga hilir yang
terintegrasi sehingga kebijakan yang diambil oleh stakeholder menjadi lebih cepat dan
tepat sasaran.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kemang Medical Care selama ini menggunakan sistem
manual dalam implementasi dan pengelolaan rekam medis, dalam mencari data atau
mencari bahan dalam membuat penelitian, dengan adanya Rekam Medis Elektronik
diharapkan dapat meningkakan mutu pelayanan di RSIA Kemang Medical Care.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam
Meningkatkan Mutu Pelayanan di RSIA Kemang Medical Care. hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk evaluasi sistem Rekam Medis
Elektronik di RSIA Kemang Medical Care agar sesuai dengan tujuan penerapan RME itu
sendiri, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya untuk RSIA Kemang
Medical Care dan dapat menjadi rumah sakit terbaik di Indonesia.
Berdasarkan uraian sebelumnya, kami tertarik untuk meneliti dengan menggunakan
beberapa variabel berbeda diharapkan dapat mengetahui persepsi responden. Judul
penelitaiannya Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan
di RSIA Kemang Medical Care”. Dengan menganalisis persepsi Responden di pelayanan
rawat jalan terkait peranan / manfaat nyata implementasi Rekam Medis Elektronik dalam
meningkatkan mutu palayanan terhadap pasien rawat jalan yang diberikan oleh PPA yang
terlibat dalam memberikan pelayanan pasien baik kinerja dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lainnya.
Kinerja
Indra dan Cahyaningrum (2019) menyatakan bahwa kinerja pegawai merupakan
hasil kerja seorang individu dalam organisasi atau bisnis sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan organisasi atau bisnis.
Kinerja juga dapat dijelaskan sebagai hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan
kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi
pada ekonomi (Hamali, 2018).
Indikator kinerja dalam sebuah penelitian dapat mengacu pada Prawirosentono
(1999) yaitu: jumlah pekerjaan, kualitas pekerjaan. Pengetahuan atas tugas, kemampuan
bekerja sama, sikap teliti akan tugas, tanggung jawab, inisiatif, kreativitas, keterampilan
dalam teknis, kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan kemampuan administrasi.
Sedarmayanti (2007) menyatakan bahwa instrumen pengukuran kinerja merupakan
alat yang dipakai dalam mengukur kinerja individu seorang pegawai yang meliputi:
[Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Di Rsia Kemang Medical Care]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://blantika.publikasiku.id/
449
1. Prestasi Kerja: hasil kerja pegawai dalam menjalankan tugas, baik secara kualitas
maupun kuantitas kerja.
2. Keahlian: tingkat kemampuan teknis yang dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan
tugas yang dibebankan kepadanya, bisa dalam bentuk kerjasama, komunikasi,
insentif, dan lain-lain.
3. Perilaku: sikap dan tingkah laku pegawai yang melekat pada dirinya dan dibawa
dalam melaksanakan tugas-tugasnya, mencakup kejujuran, tanggung jawab dan
kedisiplinan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain (Anwar Prabu, 2014) :
a)
Faktor personal/individu, meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan,
kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki individu.
b)
Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan, semangat,
arahan, dan dukungan yang diberikan manajer atau team leader.
c)
Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan
dalam satu tim, kepercayaan sesama, kekompakan dan keeratan anggota tim.
d)
Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan
oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.
e)
Faktor kontekstual (situasional), meliputi: tekanan dan perubahan lingkungan
eksternal dan internal.
Pelayanan Prima
Pelayanan prima diterjemahkan menjadi kata Excellent Service. Kata ini merupakan
sebuah konsep yang menggambarkan adanya komitmen penyedia jasa untuk
mempersembahkan kualitas pelayanan terbaik yang sesuai atau bahkan lebih dari harapan
pengguna jasa.
Menurut Daryanto dan Setyobudi dalam Silvia (2021), pelayanan prima adalah
“pelayanan yang terbaik yang diberikan perusahaan untuk memenuhi harapan dan
kebutuhan pelanggan, baik pelanggan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan”.
Dalam sumber yang sama, Rahmayanty menyebutkan beberapa pengertian pelayanan
prima, yang meliputi:
1. Pelayanan yang sangat baik dan melampaui harapan pelanggan.
2. Pelayanan yang memiliki ciri khas kualitas (quality nice).
3. Pelayanan dengan standar kualitas yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan
kebutuhan pelanggan setiap saat, secara konsisten dan akurat (handal).
Pelayanan yang memenuhi kebutuhan praktis (practical needs) dan kebutuhan
emosional (emotional needs) pelanggan. Atep Adya Barata dalam bukunya yang
berjudul Dasar-Dasar Pelayanan Prima sebagaimana telah dikutip oleh Silvia,
mengembangkan “budaya pelayanan prima menjadi 6 (enam) yaitu:
1. kemampuan (ability), pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mutlak diperlukan
untuk menunjang program layanan prima yang dapat meliputi kemampuan dalam
bidang kerja yang ditekuni untuk melaksanakan komunikasi yang efektif,
mengembangkan motivasi dan menggunakan public relation sebagai instrumen dalam
membawa hubungan ke dalam dan keluar organisasi/perusahaan,
2. sikap (attitude), perilaku atau perangai yang harus ditonjolkan ketika menghadapi
pelanggan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemauan nasabah,
3. penampilan (appearance), kemampuan seseorang baik yang bersifat fisik maupun non
fisik yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain,
4. perhatian (attention), kepedulian penuh terhadap pelanggan, baik yang berkaitan
dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun pemahaman atas
saran dan kritikan dari pelanggan
5. tindakan (action), suatu perbuatan dalam berbagai kegiatan yang nyata yang harus
dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, serta
[Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Di Rsia Kemang Medical Care]
448
Ardyan Fahrul Muharram, Yuliana Budi Astuti
2
, Anna Maria Simarmata
3
, Mira
Puspita Dewi
4
, Harries Madiistriyatno
5
6. tanggung jawab (accountability), suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai
wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau
ketidakpuasan pelanggan.
Manajemen Mutu
Menurut Hadari Nawari, manajemen Mutu Terpadu adalah manejemen dengan
pendekatan yang secara terus menerus difokuskan pada peningkatan kualitas, agar
produknya sesuai dengan standar kualitas dan bermutu dari masyarakat yang dilayani
dalam pelaksanaan tugas pelayanan umum (public service) dan pembangunan masyarakat
(Hadari, 2005:46).
Di samping itu Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1998) menyatakan pula bahwa
“Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus
atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya (Fandy, Anastasya, 1998:7).
Dari penjelasan sebelumnya bisa di simpulkan bahwa Manajemen mutu merupakan
sistem perencanaan untuk menjalankan usaha dalam pengorganisasian secara terus
menerus atas jasa, proses, manusia dan lingkungannya agar dapat mencapai kualitas yang
bermutu.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif, adapula penjelasan penelitian kualitatif menurut (Moelong, 2017:6), penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain
secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian
ini dilakukan dengan menggambarkan kondisi objek penelitian secara nyata saat ini
berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan dengan memanfaatkan data kualitatif yang
diperoleh dan dijabarkan secara deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan objek penelitian atupun hasil penelitian.
Adapun pengertian deskriptif menurut (Sugiyono, 2014) adalah metode yang berfungsi
untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
atau sampel yang telah terkumpul sebagimana adanya, tanpa melakukun analisis dan
membuat kesimpulan yang berlaku umum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam
Meningkatkan Mutu Pelayanan di RSIA Kemang Medical Care. Departemen yang diteliti
adalah pegawai yang berada dibawah jajaran Direktorat Pelayanan Medik dan Keperawatan
seperti Bagian Registrasi, Dokter, Perawat, Dietisien/ Nutrisonis, Tenaga Keterapian Fisik,
Tenaga Teknik Kefarmasian, Apoteker yang berjumlah 20 pegawai. Adapun sampel data
yang diambil dan menjadi objek penelitian ini adalah menggunakan data pegawai yang
berjumlah 20 pegawai dan merupakan bagian dari populasi. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Mei 2023.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan judul penelitian dalam bentuk kuesioner (angket).
Melalui data kuesioner tersebut, peneliti mendapatkan jawaban atas masalah- masalah yang
diangkat berupa data primer yang didapat langsung dari sumbernya yaitu responden yang
menjadi sampel penelitian.
[Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Di Rsia Kemang Medical Care]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://blantika.publikasiku.id/
449
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSIA Kemang Medical Care,kami
melakukan uji validitas dengan cara memberikan kuesioner pada 20 karyawan di RSIA
Kemang Medical Care.
Hasil Penelitian
1. Uji Validitas Kuesioner:
Tabel 1 persentase berdasarkan jenis kelamin
No.
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
1
Laki-laki
5
25%
2
Perempuan
15
75%
Jumlah
20
100%
Berdasarkan Tabel 1, Pesentase berdasarkan jenis kelamin dari 20 responden, sebesar 75%
berjenis kelamin perempuan sedangkan 25% berjenis kelamin laki-laki.
Tabel 2 persentase berdasarkan pendidikan terakhir
No.
Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Persentase (%)
1
SMA
0
0%
2
Perguruan Tinggi
20
100%
Jumlah
20
100%
Berdasarkan Tabel 2, Pesentase berdasarkan Pendidikan terakhir, dari 20 responden, 100%
berpendidikan perguruan tinggi.
Tabel 3 persentase berdasarkan jenis pendidikan
No.
Jenis Pendidikan
Frekuensi
Persentase
1
Kesehatan
14
70%
2
Non Kesehatan
6
30%
Jumlah
20
100%
Berdasarkan Tabel 3, Pesentase berdasarkan jenis pendidikan dari 20 responden,
sebesar 70% berasal dari lulusan pendidikan kesehatan sedangkan 30% berasal dari lulusan
Pendidikan non Kesehatan.
Tabel 4 persentase berdasarkan usia
No.
Usia (Tahun)
Frekuensi
Persentase
1
20 - 30 Tahun
15
75%
2
31 - 40 Tahun
4
20%
3
41 - 50 Tahun
1
5%
4
51 - 60 Tahun
0
0%
5
>60 Tahun
0
0%
Jumlah
20
100%
Berdasarkan Tabel 4, Pesentase berdasarkan usia dari 20 responden, terbanyak pada
usia 20-30 tahun sebesar 75%, pada usia 31-40 tahun sebesar 20%, sisanya pada usia 41-
50 tahun.
[Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Di Rsia Kemang Medical Care]
448
Ardyan Fahrul Muharram, Yuliana Budi Astuti
2
, Anna Maria Simarmata
3
, Mira
Puspita Dewi
4
, Harries Madiistriyatno
5
Tabel 5 persentase unit pelayanan responden
No.
Unit
Frekuensi
Persentase
1
Rawat Jalan
3
15%
2
Rawat Inap
2
10%
3
Admission
2
10%
4
Laboratorium
2
10%
5
Radiologi
1
5%
6
Farmasi
3
15%
7
Unit Gawat Darurat
1
5%
8
Manajemen
2
10%
9
Rekam Medis
4
20%
Jumlah
20
100%
Berdasarkan Tabel 5, Pesentase berdasarkan asal unit pelayanan responden dari 20
responden, terbanyak berasal dari bagian Rekam Medis sebesar 20% dari total responden,
selain itu berasal dari unit Farmasi, unit Rawat Jalan (15%), unit Rawat inap, Admission,
Laboratorium, Radiologi, Manajemen (10%) dan Unit Gawat Darurat (5%).
[Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Di Rsia Kemang Medical Care]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://blantika.publikasiku.id/
447
Tabel 6 Hasil Olahan Penelitian Persepsi Responden Terhadap Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan
Variabel
No.
Pertanyaan
Frekuensi*
Total
Skor
Rata-
Rata
Kriteria
4
3
2
1
Pelayan
an
Prima.
1
Rekam Medis Elektronik dapat mempercepat proses pelayanan berobat pasien
8
12
68
3,4
Baik Sekali
2
Penerapan rekam medis elektronik di RSIA KMC mendapat dukungan dari pihak
manajemen (Sarana Prasarana).
4
16
62
3.2
Baik Sekali
3
Penerapan rekam medis elektronik di RSIA KMC akan meningkatkan kepuasan
pelanggan baik internal maupun ekternal.
7
13
67
3,45
Baik Sekali
4
RSIA KMC menyediakan fasilitas terlaksananya rekam medis elektronik.
2
12
5
1
55
2,5
Baik
5
Semua unit bagian kerja mendukung dan membantu dalam implementasi rekam
medis elektronik.
2
15
3
59
2,95
Baik
6
Pihak IT aktif berkomunikasi dengan staff yang lain dan mudah untuk dihubungi.
2
15
3
59
2,95
Baik
7
Diadakan evaluasi berkala untuk melihat masalah serta solusi terhadap pemanfataan
rekam medis elektronik di RSIA KMC.
6
13
1
65
3,25
Baik
Manfaat
Nyata
(Mutu
Pelayan
an)
1
Penerapan rekam medis elektronik dapat mendukung visi dan misi RSIA KMC
11
9
71
3,55
Baik Sekali
2
Penerapan rekam medis elektronik dapat meningkatkan kualitas RSIA KMC dalam
menghadapi persaingan yang ada saat ini.
11
9
71
3,55
Baik Sekali
3
Penerapan rekam medis elektronik dapat menurunkan tingkat kesalahan
5
12
3
62
3,1
Baik Sekali
4
Penerapan rekam medis elektronik membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan
saya.
11
9
71
3,55
Baik Sekali
5
Penerapan rekam medis elektronik membantu pekerjaan seharihari saya.
8
12
68
3,4
Baik Sekali
6
Penerapan rekam medis elektronik membatu pencapaian tujuan dengan efektif.
8
12
68
3,4
Baik Sekali
Kinerja
PPA
1
Diadakan pelatihan kepada seluruh pegawai supaya dapat menyesuaikan diri dengan
rekam medis elektronik?
9
10
1
68
3,4
Baik Sekali
2
Memberikan pelatihan yang dianggap perlu bagi pengguna rekam medis elektronik.
11
8
1
70
3,5
Baik Sekali
3
RSIA KMC mampu mengatasi konflik antar pengguna rekam medis elektronik.
3
15
2
61
3,05
Baik Sekali
4
Pelaksanaan rekam medis elektronik mampu meningkatkan kinerja PPA terkait.
8
12
68
3,4
Baik Sekali
5
Rekam medis elektronik yang diterapkan di RSIA KMC merupakan strategi untuk
peningkatan kinerja rumah sakit.
9
10
1
68
3,4
Baik Sekali
Vol. 1, No. 4, 2023
[Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Di Rsia Kemang Medical Care]
448
Ardyan Fahrul Muharram, Yuliana Budi Astuti
2
, Anna Maria Simarmata
3
, Mira
Puspita Dewi
4
, Harries Madiistriyatno
5
6
Penerapan rekam medis elektronik meningkatkan komunikasi antar seluruh
pengguna dalam RSIA KMC.
8
11
1
67
3,35
Baik Sekali
7
Rekam medis elektronik membantu dalam pengambilan keputusan.
4
15
1
63
3,15
Baik Sekali
*Keterangan: frekuensi 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (baik/setuju), dan 4 (sangat setuju)
Berdasarkan Tabel 6. Hasil olahan penelitian diatas, persepsi responden terhadap indikator pelayanan prima penerapan rekam medis elektronik di
RSIA KMC akan meningkatkan kepuasan pelanggan baik internal maupun ekternal dikatakan baik sekali dengan skor tertinggi rata-rata skor 3.45. Hal
tersebur dikarenakan pelayanan prima dapat diberikan dengan meningkatkan kepuasan pelayanan rekam medis elektronik baik terhadap pelanggan internal
maupun pelanggan eksternal. Sedangkan persepsi responden terhadapa indikator pelayanan prima terkait RSIA KMC menyediakan fasilitas terlaksananya
rekam medis elektronik dikatakan baik dengan skor terendah rata-rata 2,5. Hal tersebut dikarenakan pelayanan prima akan mudah diimplementasikan jika
RSIA KMC menyediakan fasilitas agar rekam medis elektronik dapat mudah diimplementasikan.
Hasil olahan penelitian diatas, persepsi responden terhadap indikator manfaat nyata untuk manajemen mutu pelayanan, dimana penerapan rekam
medis elektronik dapat mendukung visi dan misi RSIA KMC, penerapan rekam medis elektronik dapat meningkatkan kualitas RSIA KMC dalam
menghadapi persaingan yang ada saat ini, Penerapan rekam medis elektronik membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan saya dikatakan baik sekali
dengan skor tertinggi rata-rata 3,5. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya rekam medis elektronik dapat mendukung visi dan misi, meningkatkan
kualitas pelayanan pasien berobat baik rawat jalan maupun rawat inap dalam menghadapi persaingan layanan RS saat ini serta membantu meningkatkan
efisiensi pekerjaan para pegawai di RSIA KMC khususnya PPA di pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Sedangkan persepsi responden indikator manfaat
nyata untuk manajemen mutu pelayanan, dimana penerapan rekam medis elektronik dapat menurunkan tingkat kesalahan dengan skor terendah rata-rata
3,1. Hal tersebut dikarenakan manfaat nyata untuk manajemen mutu pelayanan dapat menurunkan tingkat kesalahan User/ Pengguna.
Hasil olahan penelitian diatas, persepsi Responden terhadap indikator Kinerja PPA dimana memberikan pelatihan yang dianggap perlu bagi
pengguna rekam medis elektronik dikatakan baik sekali dengan skor tertinggi 3,5. Hal tersebut dikarenakan Kinerja PPA akan meningkat, mudah dalam
mengimplementasikan rekam medis elektronik serta terhindar dari kesalahan jika masing-masing PPA seperti dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya
yang terlibat dalam implementasi rekam medis elektronik ditunjang/ dibekali dengan pelatihanyang dianggap perlu selain itu jupa perlu adanya sosialisasi
dan simulasi rutin dan bertahap agar seluruh PPA dapat mendapatkan pelatihan, sosialisasi dan simulasi dari para Narasumber yang memahami tentang
system informasi rumah sakit khususnya untuk implementasi rekam medis elektronik. Sedangkan persepsi responden indikator Kinerja PPA, dimana
RSIA KMC mampu mengatasi konflik antar pengguna rekam medis elektronik.dengan skor terendah rata-rata 3,05 Hal tersebut dikarenakan Kinerja PPA
akan selalu baik selama RSIA KMC mampu mengatasi setiap konflik yang mungkin akan terjadi antar pengguna rekam medis elektronik.
[Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Di Rsia Kemang Medical Care]
Vol. 1, No. 4, 2023
https://blantika.publikasiku.id/
447
KESIMPULAN
Manajemen mutu merupakan serangkaian kegiatan yang berupa perencanaan, pengendalian dan
pengawasan untuk mempertahankan mutu produk atau jasa yang diinginkan untuk memuaskan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk memastikan produk atau jasa yang ditawarkan memenuhi strandar
yang sudah ditetapkan dan dapat memenuhi ekpektasi pelanggan. Manfaat dari penerapan manajemen
mutu yaitu dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas dan keunggulan perusahaan dari kompetitor.
Perencanaan, peningkatan, kontrol dan jaminan mutu atau kualitas adalah komponen utama dalam
proses manajemen mutu khususnya dalam peralihan pelayanan rekam medis, dari proses manual ke arah
elektronik menjadii rekam medis elektronik.
Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-
prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir: 1) Fokus Pada Pelanggan
(Customer Focus); 2) Kepemimpinan (Leadership), 3) Keterlibatan Orang (Involvement of people); 4)
Pendekatan Proses (Process Orientation) 5) Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen (System Approach
to Management); 6) Peningkatan Terus Menerus (Continual Improvement); 7) Pendekatan Fakta Dalam
Pembuatan Keputusan (Factual Approach to Decision Making). 8) Hubungan Pemasok Yang Saling
Menguntungkan (Mutually Beneficial Supplier Relationship).
Dengan menerapkan prinsip dasar manajemen mutu, Pelayanan Prima terhadap pelanggan baik
insternal maupun eksternal termasuk dalam pelaksanaan rekam medis elektronik di RSIA Kemang
Medical Care.
Manfaat dari mutu dapat dilihat dari 3 (tiga) sisi yaitu: a) Manajemen meliputi efektif dan efisiensi.
b) Karyawan meliputi Kebanggan, kendali terhadap waktu, karyawan dapat mengerjakan pekerjaan
dengan benar dan mengurahi terjadinya kesalahan.c) Pasien meliputi kepuasan, kesembuhan, ketepatan,
keamanan dan kenyamanan.
DAFTAR PUSTAKA
Nuraini N. Analisis Sistem Penyelenggaraan Rekam Medis di Instalasi RekamMedis.
JOHC[Internet].2021;2(1)(1):14758.
Availablefrom:http:/johc.umla.ac.id/index.html%0AANALISIS
Hamali, A. Y. (2018). Pemahaman Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: PT Buku Seru
AA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung
Nawawi, Hadari. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang
Kompetitif .Cetakan Keempat. Penerbit Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Moelong, L J. (2017). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Rumana NA, Aquila F, Viatiningsih W, Deasy R. Unit Rekam Medis RSUD
ChasbullahAbdulmadjidBekasi. 2020;04.
Ajami S, Ketabi S, Torabiyan F. Performance improvement indicators of the Medical
RecordsDepartmentandInformation Technology(IT) in hospitals. 2015
Amatayakul, M. (2007). Electronic health records: A practical guide for professionals and organizations.
Amer Health Information Management
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2017 tentangPedoman Penilaian Kinerja
Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, yang dapat didownload melalui
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/132603/permen-pan-rb-no-17-tahun-2017
Dwijosusilo, K., & Sarni, S. (2018). Peranan Rekam Medis Elektronik Terhadap Sistim Informasi
Manajemen Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya.
[Peranan Rekam Medis Elektronik Dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Di Rsia Kemang Medical Care]
448
Ardyan Fahrul Muharram, Yuliana Budi Astuti
2
, Anna Maria Simarmata
3
, Mira
Puspita Dewi
4
, Harries Madiistriyatno
5
Indonesia, R. (2004). Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Jakarta:
Republik Indonesia.
Khasanah, M. (2020). Tantangan Penerapan Rekam Medis Elektronik Untuk Instansi Kesehatan. Jurnal
Sainstech, 7(2), 5053.
Permenkes, R. I. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269/MenKes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis.
Kementerian Kesehatan, Jakarta 2022p. 2003
Pribadi, Y., Dewi, S., & Kusumanto, H. (2018). Analisis Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik
di Kartini Hospital Jakarta. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 8(2), 19.
Setiyono, Budi., (2021). Manajemen Pelayanan Umum Modul 5 Pelayanan Prima. Tangerang:
Universitas Terbuka
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. In
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (12th, Cetaka ed.).CV Alfabeta.
Silvia, Febi. _ . Pelayanan Prima Dan Kepuasan Pelanggan Di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) Makassar II. Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Makassar.
Afrizal. (2016). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian
Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada.
Wijayanti, Rossalina Adi; Nuraini, Novita. (2018). Analisis Faktor Motivasi,Opportunity, Ability dan
Kinerja Petugas Program Kesehatan Ibu Di Puskesmas. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan
Indonesia (JMIKI), [S.l.], v.6,n.1, p.7-13, mar.2018. ISSN 2337-6007.
Simamora, H. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia .Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN.
Bangun,Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga