memperhatikan keselamatan saat melakukan aktivitas kerja. Dampaknya, potensi
kecelakaan kerja dapat timbul karena adanya faktor manusia maupun teknologi yang
digunakan. Tujuan menerapkan sistem ergonomi ini adalah agar dapat meningkatkan
keamanan, menjalankan tugas secara baik, dan menjaga kenyamanan ketika bekerja.
Dengan adanya kondisi kerja yang aman, sehat, dan nyaman, kerja dapat menjadi lebih
efektif, efisien, dan pasti berkualitas. Secara umum, ergonomi terbagi menjadi empat aspek
yang mempelajari berbagai objek kajian. Ini mencakup ergonomi kognitif (ergonomi
kognitif), ergonomi organisasi (ergonomi organisasional), ergonomi lingkungan (ergonomi
lingkungan), dan ergonomi fisik (ergonomi fisik). Ergonomi lingkungan melibatkan studi
mengenai aspek-aspek yang ada di sekitar individu yang sedang bekerja, umumnya berupa
kondisi fisik sekitar. Termasuk dalam cakupan ini adalah desain interior kantor, yang
mencakup pilihan warna, suhu, dan berbagai aspek lainnya. Dari elemen-elemen yang telah
dibicarakan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa ergonomi lingkungan memainkan peran
penting dalam mempengaruhi proses kerja, seperti: kurangnya sirkulasi udara yang
berdampak negatif pada tingkat konsentrasi kerja, meningkatkan angka kesalahan dalam
bekerja yang berujung pada tingginya tingkat cacat produksi. Faktor ini berkontribusi pada
penurunan produktivitas tenaga kerja secara individu maupun perusahaan secara
keseluruhan.
Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan yang terkendali adalah melalui
pengaturan peredaran udara. Sirkulasi udara di dalam ruangan memiliki kepentingan yang
besar dalam menjaga kualitas udara di dalamnya. Hal ini bertujuan untuk mengatur suhu,
menyediakan pasokan oksigen yang cukup, mengurangi kelembapan, menghilangkan bau,
asap, dan debu, serta mengurangi jumlah bakteri dan karbon dioksida di udara. Proses ini
sering disebut sebagai ventilasi, yang berarti mengganti udara yang sudah kotor dengan
udara segar di lingkungan kantor.
Menurut data dari survei pertama di RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan
pada bulan April 2023, terdapat sebanyak 11 tenaga rekam medis. Dari hasil wawancara dan
pengamatan terhadap kepala staf unit rekam medis, dikemukakan bahwa Rumah Sakit
tersebut telah menerapkan ergonomic, seperti terdapat struktur organisasi rekam medis
mengenai kebijakan dan prosedur kerja. Dengan adanya pembatasan waktu kerja, waktu
istirahat bermanfaat untuk mencegah terjadi kelelahan tubuh. Selain itu, penataan benda-
benda yang terdapat di ruangan seperti meja, kursi, komputer, dan lemari diatur agar tidak
menghambat petugas dalam menjalankan tugasnya. Namun, di beberapa aspek masih belum
berjalan secara konstan atau penerapannya masih kurang.
Berbeda dengan temuan dari hasil wawancara dan observasi, 5 petugas pelaksana
rekam medis menyatakan bahwa di ruang penyimpanan dan pengambilan rekam medis di
RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan masih terdapat rak yang terpisah secara
individual dan tidak terhubung. Jumlah rak yang digunakan untuk menyimpan berkas rekam
medis adalah 86 rak di ruang utama (aktif), 74 rak di ruang penyimpanan, dan 12 rak di
ruang penyimpanan yang tidak aktif. Untuk menyimpan berkas rekam medis, digunakan rak
besi tebuka dengan setiap rak memiliki 4 kolom. Pada bagian rak penyimpan rekam medis
kadang tidak tertib, selanjutnya dalam hal pembersihan ruangan penyimpanan rekam medis
biasanya dilakukan dua kali dalam setahun menggunakan alat penghisap debu walaupun
ruangan tersebut menyimpan banyak dokumen sehingga debu banyak, selanjutnya dalam
hal dekorasi terkadang di ruangan penyimpanan rekam medis banyak dokumen yang
berantakan yang tidak teratur ada yang diletakkan di atas meja dan sebagian lainnya
diletakkan di lantai hal ini dapat mengganggu petugas dalam bekerja mungkin petugas dapat
terjatuh karena tersandung dokumen rekam medis. Beberapa faktor ergonomi
mempengaruhi kinerja petugas dalam hal ini. Seperti aliran udara, penataan warna, hiasan,
dan faktor keamanan yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi petugas dalam
menjalankan tugas mereka.
Menurut pengamatan penulis di RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan,