https://blantika.publikasiku.id/
123
Blantika: Multidisciplinary Jornal
Volume 2 Number 1, November, 2023
p- ISSN 2987- 758X e-ISSN 2985-4199
ANALISIS PENERAPAN SIRKULASI UDARA DAN KEAMANAN DI TEMPAT
KERJA PADA PETUGAS REKAM MEDIS RUMAH SAKIT IBU ANAK KEMANG
MEDICAL CARE JAKARTA SELATAN
Ardyan Fahrul Muharram
1
, Hatta Saputra
2
, Juma’adi
3*
,
Ayu Fauziana
4
, Adelina Suryati
5
STIMA IMMI Jakarta Selatan, Indonesia
1,2,3,4,5
E-mail: : ardyanfahrul2406@gmail.com
1
, hattasaputra.edukasi@gmail.com
2
,
adhi.jumaadi@gmail.com
3
, ayufauziana062@gmail.com
4
, adelina.suryati@panca-sakti.ac.id
5
ABSTRAK
Rekam Medis menurut PERMENKES No.269/MENKES/I/2008 yaitu catatan / dokumen yang
berisikan mengenai identitas pasien, pemeriksan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien selama masa perawatan. Rekam medis yang bermutu tinggi berperan penting
dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Banyak faktor lingkungan kerja yang berpotensi
menimbulkan penyakit akibat kerja serta kecelakaan kerja. Adapun faktor yang memiliki potensi
bahaya dari segi lingkungankerja meliputi sirkulasi udara dan keamanan di dalam ruangan rekam
medis. Tujuan: Penelitian untuk mengetahui penerapan aspek ernogonomi lingkungan tersebut pada
petugas rekam medis di RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan tahun 2023, Metode: penelitian
bersifat kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi,
berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas. Informan penelitian sebanyak 5 orang petugas
rekam medis. Pengolahan data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil:
penelitian menunjukkan faktor sirkulasi udara, dapat memengaruhi ergonomi lingkungan Ruang
Rekam Medis. Kemudian aspek keamanan tidak berpengaruh karena sudah sesuai dengan standar di
RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan. Kesimpulan: Penelitian masih kurangnya sirkulasi udara
di dalam ruangan rekam medis, sedangkan untuk keamanan di dalam ruang rekam medis sudah baik,
karena untuk keamanan sudah menggunakan alat sidik jari pada area pintu masuk di Ruang Rekam
Medis RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan. Disarankan RSIA Kemang Medical Care Jakarta
Selatan untuk membenahi sirkulasi udara dan tetap mempertahankan keamanan di tempat kerja.
Kata Kunci: Sirkulasi Udara; Keamanan Tempat Kerja
ABSTRACT
Medical records according to PERMENKES No.269/MENKES/I/2008 are records / documents
containing patient identity, examination, treatment, actions and other services that have been
provided to patients during the treatment period. High quality medical records play an important role
in improving the quality of hospital services. Many work environment factors have the potential to
cause occupational diseases and work accidents. The factors that have potential hazards in terms of
work environment include air circulation and security in the medical record room. Objective:
Research to determine the application of aspects of environmental ergonomics to medical record
officers at RSIA Kemang Medical Care South Jakarta in 2023, Methods: research is qualitative
descriptive which aims to describe, summarize various conditions, various situations, or various
phenomena of reality. The research informants were 5 medical record officers. Data processing uses
data reduction, data presentation and data verification. Results: the research shows the air
circulation factor, can affect the ergonomics of the Medical Record Room environment. Then the
security aspect has no effect because it is in accordance with the standards at RSIA Kemang Medical
Care South Jakarta. Conclusion: The research still lacks air circulation in the medical record room,
while for security in the medical record room it is good, because for security it already uses a
fingerprint device at the entrance area in the Medical Record Room of RSIA Kemang Medical Care
South Jakarta. It is recommended that RSIA Kemang Medical Care South Jakarta improve air
circulation and maintain security in the workplace.
[Analisis Penerapan Udara dan Keamanan di Tempat
Kerja pada Petugas Rekam Medis Rumah Sakit Ibu Anak
Kemang Medical Care Jakarta Selatan]
Vol. 2, No. 1, 2023
Ardyan Fahrul Muharram, Hatta Saputra, Juma’adi, Ayu Fauziana, Adelina Suryati
Keyword: Air Circulation; Workplace Safety
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-
ShareAlike 4.0 International
PENDAHULUAN
Rumah Sakit dijalankan dengan mengacu pada prinsip-prinsip Pancasila dan
didasarkan pada nilai-nilai manusiawi, integritas moral, dan keahlian profesional, dengan
tujuan mencapai manfaat yang adil, keadilan, kesetaraan hak, penolakan terhadap
diskriminasi, penyebaran yang merata, perlindungan dan keamanan pasien, serta
melaksanakan peran sosialnya.
Dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, Rumah Sakit adalah sebuah institusi
yang menyediakan layanan kesehatan untuk masyarakat dan memiliki fitur khusus yang
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan tentang kesehatan, perkebabian
teknologi, dan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Rumah Sakit disebutkan juga harus
berusaha untuk meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat dengan harga yang
terjangkau sehingga tingkat kesehatan yang optimal dapat dicapai. Sebuah fasilitas
kesehatan terdiri dari beberapa bagian yang saling terhubung, termasuk departemen
poliklinik untuk konsultasi medis, bangsal untuk perawatan pasien, serta unit administrasi
rekam medis. Pelayanan berkas rekam medis di rumah sakit merupakan salah satu layanan
yang membutuhkan manajemen yang efektif. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269 Tahun 2008 tentang rekam medis dijelaskan bahwa, Rekam medis berisi catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan layanan lain yang
telah diberikan kepada pasien saat dalam perawatan. Tiap dokter atau dokter gigi harus
mencatat informasi medis saat menjalankan praktik kedokteran, dan wajib mengisinya
setelah pasien selesai mendapatkan pelayanan kesehatan. Dokumen medis yang berkualitas
tinggi memegang peran krusial dalam meningkatkan kualitas layanan rumah sakit, salah
satunya membantu dalam pengambilan keputusan dan menjadi pedoman bagi pasien untuk
melakukan langkah selanjutnya dalam pengobatan, terutama ketika pasien melanjutkan
terapi.
Apakah catatan medis yang akurat, menyeluruh, sah, dan diperbaharui sesuai jadwal.
Perhatian yang sangat penting bagi petugas penyimpanan catatan medis adalah memastikan
kelengkapan data-data medis yang berkaitan dengan riwayat kesehatan pasien mulai dari
awal perawatan hingga pulang. Bagian penyimpanan memiliki peranan yang signifikan
bukan hanya dalam hal menyimpan rekam medis, namun juga berkaitan dengan sistem
operasional yang menekankan aspek keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja dan pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pengambilan rekam medis. Upaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja bertujuan untuk menjamin keselamatan dan
meningkatkan kesehatan para pekerja/buruh melalui langkah-langkah pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan, pengendalian risiko di tempat kerja, promosi
kesehatan, serta perawatan dan pemulihan.
Dalam hal kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, perhatian diberikan kepada
pekerja, teknik/metode kerja, perjalanan proses kerja, dan kondisi lingkungan kerja. Ada
berbagai faktor lingkungan kerja yang memiliki potensi untuk menyebabkan penyakit atau
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan, serta kecelakaan kerja. Kelompok
risiko lingkungan kerja bisa diklasifikasikan berdasarkan unsur fisik, kimiawi, biologis,
psikologis, dan ergonomi. Secara umum, ergonomi adalah studi tentang individu untuk
menciptakan sistem kerja yang sehat, aman, dan nyaman. Keselamatan kerja adalah aspek
penting yang diterapkan di dalam suatu perusahaan, terutama dalam merancang sistem kerja.
Namun, pada kenyataannya, perusahaan atau industri dengan skala kecil cenderung kurang
Vol. 2, No. 1, 2023
[Analisis Penerapan Udara dan Keamanan di Tempat Kerja pada
Petugas Rekam Medis Rumah Sakit Ibu Anak Kemang Medical
Care Jakarta Selatan]
https://blantika.publikasiku.id/
125
memperhatikan keselamatan saat melakukan aktivitas kerja. Dampaknya, potensi
kecelakaan kerja dapat timbul karena adanya faktor manusia maupun teknologi yang
digunakan. Tujuan menerapkan sistem ergonomi ini adalah agar dapat meningkatkan
keamanan, menjalankan tugas secara baik, dan menjaga kenyamanan ketika bekerja.
Dengan adanya kondisi kerja yang aman, sehat, dan nyaman, kerja dapat menjadi lebih
efektif, efisien, dan pasti berkualitas. Secara umum, ergonomi terbagi menjadi empat aspek
yang mempelajari berbagai objek kajian. Ini mencakup ergonomi kognitif (ergonomi
kognitif), ergonomi organisasi (ergonomi organisasional), ergonomi lingkungan (ergonomi
lingkungan), dan ergonomi fisik (ergonomi fisik). Ergonomi lingkungan melibatkan studi
mengenai aspek-aspek yang ada di sekitar individu yang sedang bekerja, umumnya berupa
kondisi fisik sekitar. Termasuk dalam cakupan ini adalah desain interior kantor, yang
mencakup pilihan warna, suhu, dan berbagai aspek lainnya. Dari elemen-elemen yang telah
dibicarakan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa ergonomi lingkungan memainkan peran
penting dalam mempengaruhi proses kerja, seperti: kurangnya sirkulasi udara yang
berdampak negatif pada tingkat konsentrasi kerja, meningkatkan angka kesalahan dalam
bekerja yang berujung pada tingginya tingkat cacat produksi. Faktor ini berkontribusi pada
penurunan produktivitas tenaga kerja secara individu maupun perusahaan secara
keseluruhan.
Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan yang terkendali adalah melalui
pengaturan peredaran udara. Sirkulasi udara di dalam ruangan memiliki kepentingan yang
besar dalam menjaga kualitas udara di dalamnya. Hal ini bertujuan untuk mengatur suhu,
menyediakan pasokan oksigen yang cukup, mengurangi kelembapan, menghilangkan bau,
asap, dan debu, serta mengurangi jumlah bakteri dan karbon dioksida di udara. Proses ini
sering disebut sebagai ventilasi, yang berarti mengganti udara yang sudah kotor dengan
udara segar di lingkungan kantor.
Menurut data dari survei pertama di RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan
pada bulan April 2023, terdapat sebanyak 11 tenaga rekam medis. Dari hasil wawancara dan
pengamatan terhadap kepala staf unit rekam medis, dikemukakan bahwa Rumah Sakit
tersebut telah menerapkan ergonomic, seperti terdapat struktur organisasi rekam medis
mengenai kebijakan dan prosedur kerja. Dengan adanya pembatasan waktu kerja, waktu
istirahat bermanfaat untuk mencegah terjadi kelelahan tubuh. Selain itu, penataan benda-
benda yang terdapat di ruangan seperti meja, kursi, komputer, dan lemari diatur agar tidak
menghambat petugas dalam menjalankan tugasnya. Namun, di beberapa aspek masih belum
berjalan secara konstan atau penerapannya masih kurang.
Berbeda dengan temuan dari hasil wawancara dan observasi, 5 petugas pelaksana
rekam medis menyatakan bahwa di ruang penyimpanan dan pengambilan rekam medis di
RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan masih terdapat rak yang terpisah secara
individual dan tidak terhubung. Jumlah rak yang digunakan untuk menyimpan berkas rekam
medis adalah 86 rak di ruang utama (aktif), 74 rak di ruang penyimpanan, dan 12 rak di
ruang penyimpanan yang tidak aktif. Untuk menyimpan berkas rekam medis, digunakan rak
besi tebuka dengan setiap rak memiliki 4 kolom. Pada bagian rak penyimpan rekam medis
kadang tidak tertib, selanjutnya dalam hal pembersihan ruangan penyimpanan rekam medis
biasanya dilakukan dua kali dalam setahun menggunakan alat penghisap debu walaupun
ruangan tersebut menyimpan banyak dokumen sehingga debu banyak, selanjutnya dalam
hal dekorasi terkadang di ruangan penyimpanan rekam medis banyak dokumen yang
berantakan yang tidak teratur ada yang diletakkan di atas meja dan sebagian lainnya
diletakkan di lantai hal ini dapat mengganggu petugas dalam bekerja mungkin petugas dapat
terjatuh karena tersandung dokumen rekam medis. Beberapa faktor ergonomi
mempengaruhi kinerja petugas dalam hal ini. Seperti aliran udara, penataan warna, hiasan,
dan faktor keamanan yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi petugas dalam
menjalankan tugas mereka.
Menurut pengamatan penulis di RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan,
[Analisis Penerapan Udara dan Keamanan di Tempat
Kerja pada Petugas Rekam Medis Rumah Sakit Ibu Anak
Kemang Medical Care Jakarta Selatan]
Vol. 2, No. 1, 2023
Ardyan Fahrul Muharram, Hatta Saputra, Juma’adi, Ayu Fauziana, Adelina Suryati
ditemukan bahwa penerapan prinsip ergonomi lingkungan ruang rekam medis masih kurang
dan perlu ditingkatkan. Upaya untuk membersihkan debu dan menjaga kelembapan ruangan
juga belum dilakukan dengan maksimal. Ditambah lagi, ukuran ruangan yang terbatas
memberikan dampak negatif terhadap kinerja staf.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian "Penerapan Sirkulasi Udara dan Keamanan di Tempat Kerja pada
Petugas Rekam Medis Rumah Sakit Ibu Anak Kemang Medical Care Jakarta Selatan"
merujuk pada pendekatan atau langkah-langkah yang akan diambil untuk mengumpulkan
data, menganalisis, dan menginterpretasi informasi terkait penerapan sirkulasi udara dan
keamanan di tempat kerja petugas rekam medis di Rumah Sakit Ibu Anak Kemang Medical
Care.
Metode penelitian ini akan melibatkan pengumpulan data yang relevan, baik melalui
wawancara dengan petugas rekam medis, observasi langsung lingkungan kerja, maupun
studi dokumentasi terkait kebijakan dan prosedur yang ada di rumah sakit. Setelah
pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah menganalisis informasi yang telah terkumpul
untuk mengidentifikasi pola, tema, dan temuan terkait penerapan sirkulasi udara dan
keamanan. Analisis ini dapat melibatkan proses transkripsi wawancara, pengolahan data
observasi, dan eksplorasi dokumen terkait.
Selanjutnya, hasil analisis data akan diinterpretasikan secara deskriptif untuk
memberikan gambaran yang komprehensif tentang penerapan sirkulasi udara dan keamanan
di tempat kerja petugas rekam medis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang kondisi aktual yang ada, pandangan subjektif petugas
rekam medis, serta kebijakan dan prosedur yang ada di rumah sakit.
Kesimpulan dari metode penelitian ini akan memberikan gambaran tentang tingkat
penerapan sirkulasi udara dan keamanan di tempat kerja petugas rekam medis serta
rekomendasi yang sesuai untuk perbaikan atau peningkatan. Metode penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yang berfokus pada deskripsi, pemahaman
mendalam, dan interpretasi terhadap fenomena yang sedang diteliti.
Berikut adalah contoh metode penelitian kualitatif untuk menganalisis penerapan
sirkulasi udara dan keamanan di tempat kerja pada petugas rekam medis:
1. Tujuan Penelitian:
Menganalisis penerapan sirkulasi udara di tempat kerja petugas rekam medis secara
kualitatif. Memahami tindakan keamanan yang dilakukan di tempat kerja petugas rekam
medis melalui pendekatan kualitatif.
2. Desain Penelitian:
a. Partisipan:
Memilih sampel petugas rekam medis yang berpengalaman dan representatif
untuk memperoleh wawasan yang kaya dan beragam.
b. Pengumpulan Data:
Observasi Partisipan: Melakukan observasi langsung pada tempat kerja
petugas rekam medis untuk memperoleh pemahaman tentang kondisi fisik,
sirkulasi udara, dan tindakan keamanan yang dilakukan.
Wawancara: Menggunakan teknik wawancara terstruktur atau semi-terstruktur
dengan petugas rekam medis untuk mendapatkan persepsi, pandangan, dan
pengalaman mereka terkait penerapan sirkulasi udara dan keamanan.
Studi Dokumentasi: Melakukan studi terhadap kebijakan, prosedur, dan
dokumen terkait sirkulasi udara dan keamanan yang ada di tempat kerja
petugas rekam medis.
c. Analisis Data:
Menganalisis data dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi secara
Vol. 2, No. 1, 2023
[Analisis Penerapan Udara dan Keamanan di Tempat Kerja pada
Petugas Rekam Medis Rumah Sakit Ibu Anak Kemang Medical
Care Jakarta Selatan]
https://blantika.publikasiku.id/
127
tematik.
Mengidentifikasi pola, tema, dan temuan yang muncul terkait penerapan
sirkulasi udara dan keamanan di tempat kerja petugas rekam medis.
Menggunakan pendekatan interpretatif untuk memahami makna di balik
temuan-temuan tersebut.
3. Validitas dan Keandalan:
Menggunakan triangulasi data dengan menggabungkan data dari observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi untuk meningkatkan validitas
penelitian.
Mengadopsi pendekatan reflektif dan terbuka terhadap perbedaan dan bias
dalam interpretasi dan analisis data.
4. Interpretasi dan Kesimpulan:
Menginterpretasikan temuan penelitian secara mendalam untuk
mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang penerapan sirkulasi
udara dan keamanan di tempat kerja petugas rekam medis.
Menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan rekomendasi yang relevan
berdasarkan pemahaman tersebut.
Metode penelitian ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman
yang mendalam tentang penerapan sirkulasi udara dan keamanan di tempat kerja
petugas rekam medis. Data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi memberikan wawasan yang kaya tentang persepsi dan pengalaman
subjektif petugas rekam medis serta faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan
sirkulasi udara dan keamanan.
Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode ini
bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi,
atau berbagai fenomena realitas itu kepermukaan sebagai satu ciri, karakter, sifat,
model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat pospositivisme, digunakan unruk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument
kunci, Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi
Penelitian ini dilakukan di RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan yang
belamat di Jl. Ampera Raya No.34, Ragunan, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Informan adalah subjek penelitian yang dapat
memberikan informasi mengenai fenomena atau permasalahan yang diangkat dalam
penelitian. Dalam penelitian kualitatif di RSIA Kemang Medical Care Jakarta
Selatan mengambil sampel sebanyak 5 orang informan tersebut terbagi mejadi 3
yaitu informan kunci, informan utama dan informan triangulasi.Metode
pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Validasi data menggunakan metode triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Triangulasi meliputi empat hal,
yaitu: triangulasi metode, triangulasi antar peneliti, triangulasi sumber data dan
[Analisis Penerapan Udara dan Keamanan di Tempat
Kerja pada Petugas Rekam Medis Rumah Sakit Ibu Anak
Kemang Medical Care Jakarta Selatan]
Vol. 2, No. 1, 2023
Ardyan Fahrul Muharram, Hatta Saputra, Juma’adi, Ayu Fauziana, Adelina Suryati
triangulasi teori. Dalam hal ini desain triangulasi dalam penelitian ini menggunakan
desain triangulasi sumber data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Karakteristik Informan Utama dan Informan Kunci
Informan
Nama
Umur
Jabatan
Pendidikan
Kunci
Wijaya Jatie
51
Staf Rekam Medis
D3 Rekam Medik
Utama
Agus Widodo
24
Staf Rekam Medis
D3 Rekam Medik
Utama
Sudarman
52
Staf Rekam Medis
SMA
Utama
Sotesa Zega
29
Staf Rekam Medis
SMA
Tabel 2 Karakteristik Informan Triangulasi
Informan
Nama
Umur
Jabatan
Pendidikan
Triangulasi
Desy lukitawati
51
Kepala Rekam Medis
D3 Rekam Medik
Sirkulasi udara di tempat kerja
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 informan utama, 1 informan kunci dan 1
informan triangulasi sirkulasi udara di tempat kerja, peneliti mengetahui bahwa untuk
sirkulasi udara misalnya di ruang rekam medis tidak ada kipas angin. . digunakan karena
blower bukan fungsi. Namun di ruang rekam pasien RSIA Kemang Medical Care, Jakarta
Selatan, mereka hanya membiarkan/menggunakan AC sebagai alat untuk memprediksi
aliran udara di dalam ruangan. Juga mengenai jarak antara rekam medis dan meja rekam
medis, semua informan mengatakan bahwa jaraknya tidak terlalu jauh karena ventilasi di
ruang rekam medis adalah sejenis kipas angin yang terletak di dekat ruang laporan rekam
medis. sehingga udara dapat masuk ke ruang penerima.
Keamanan di tempat kerja
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 key informan, 1 key informan dan 1 triangular
informan mengenai faktor keselamatan kerja, peneliti mengetahui ruang rekam medis
memiliki firewall seperti firewall. B. Sprinkler, yang biasanya berfungsi sebagai alarm
kebakaran. Dan jenis alat pemadam api yang ada di ruang rekam medis adalah alat pemadam
api ringan (APAR) dan fire hydrant. Dokter tidak menggunakan alat pelindung diri.
Menjawab: sirkulasi udara di tempat kerja
Terkait hasil pemeriksaan rinci kepada seluruh informan, informan utama
mengatakan bahwa rotasi ruang rekam medis membuat petugas dapat bekerja secara
maksimal. Key whistleblower dan whistleblower juga menyampaikan bahwa sirkulasi udara
memungkinkan ventilasi kerja yang optimal dan lingkungan yang sejuk tanpa polusi udara.
Dari pengamatan di ruang rekam medis peneliti mengetahui bahwa terdapat dua buah kipas
angin di ruang rekam medis RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan namun salah
satunya tidak berfungsi sehingga menggunakan AC untuk mengatur sirkulasi udara. Padahal
saya sudah pakai conditioner (air conditioner) dan punya 1
Kipas angin yang ada di ruang laporan digunakan sebagai saluran sirkulasi udara,
namun ruang laporan pasien RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan sebaiknya tetap
menggunakan dua buah kipas angin agar sirkulasi udara di dalam ruangan tetap bersih dan
Vol. 2, No. 1, 2023
[Analisis Penerapan Udara dan Keamanan di Tempat Kerja pada
Petugas Rekam Medis Rumah Sakit Ibu Anak Kemang Medical
Care Jakarta Selatan]
https://blantika.publikasiku.id/
129
segar. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Khoirotun Najiha (2023) bahwa tidak adanya
sirkulasi udara pada ruang berkas pasien RS Tk II Putri Hijau Medan dikarenakan tidak
adanya kipas angin untuk sirkulasi udara pada ruangan karena ruangan terletak. di basement
gedung rumah sakit, sehingga mempengaruhi kenyamanan kerja para tenaga medis (11).
Sumber udara segar yang paling penting adalah tanaman di sekitar tempat kerja. Sirkulasi
udara berdampak besar pada kesehatan petugas, karena kualitas udara yang buruk
menyebabkan sesak napas. Hal ini tidak boleh terjadi, karena mempengaruhi kesehatan
tubuh dan mempercepat proses kelelahan yang membuat pekerja tidak nyaman dan tidak
nyaman dengan pekerjaannya yang berujung pada melakukan pekerjaan.
Berdasarkan asumsi penelitian, sirkulasi udara di ruang anamnesis RS Tk II Putri
Hijau Medan hanya dapat dicapai dengan adanya AC dan ventilasi. Posisi ruangan yang
tertutup terkadang mengakibatkan sirkulasi udara tercemar mengingat ruangan tersebut
penuh dengan rekam medis yang terkadang berdebu. Sumber udara segar yang paling
penting di tempat kerja adalah tanaman di sekitar tempat kerja. Oksigen yang cukup di
sekitar tempat kerja memberikan kesejukan dan kesegaran tubuh. Rasa sejuk dan segar saat
bekerja membantu tubuh lebih cepat pulih dari kelelahan pasca bekerja. Aktivitas tubuh
dapat menurun tanpa adanya oksigen. Oleh karena itu, jika oksigen di dalam ruangan
bercampur dengan gas atau bau, dan jumlah partikel debu melebihi batas maksimum yang
diperbolehkan di tempat kerja, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan manusia, oleh
karena itu disarankan untuk selalu memperhatikan sirkulasi udara di tempat kerja. keamanan
di tempat kerja
Berdasarkan hasil wawancara informan mengatakan bahwa untuk menjaga keamanan
ruang anamnesis pasien, selain alat pengaman kebakaran, sidik jari juga digunakan pada
ruang anamnesis pasien dan hanya yang berkepentingan saja yang dapat melakukannya. .
diperbolehkan masuk ke dalam ruangan.
KESIMPULAN
Bagian Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan sirkulasi udara dan keamanan
di tempat kerja pada Petugas Rekam Medis di RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan,
maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu Sirkulasi udara di ruang rekam medis
RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan hanya bersumber dari AC (air conditioner) dan
1 blower di ruang pelaporan rekam medis. Posisi ruangan yang tertutup kadang
menyebabkan sirkulasi udara tercemar mengingat ruangan dipenuhi berkas rekam medis
yang terkadang sudah berdebu. Oleh karena itu sebaiknya RSIA Kemang Medical Care
Jakarta Selatan menyediakan blower tambahan untuk mengantisipasi sirkulasi udara yang
hanya bersumber pada ventilasi udara diruangan, karena posisi ruangan yang terlalu tertutup
akan menyebabkan sirkulasi udara menjadi tercemar mengingat ruangan rekam medis yang
dipenuhi dengan berkas rekam medis yang terkadang sudah berdebu.
Keamanan ruang di ruang rekam medis RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan
sudah baik karena telah dilengkapi dengan sistem finger print sehingga tidak sembarangan
orang dapat masuk ke dalam ruang rekam medis. Ketersediaan alat proteksi kebakaran untuk
melindungi berkas rekam medis juga menjadi faktor yang meningkatkan keamanan dan
kerahasiaan berkas rekam medis. Di harapkan hal ini dipertahankan dan ditingkatkan untuk
selalu menjamin keamanan bekerja dan berkas rekam medis
DAFTAR PUSTAKA
Depkes Ri. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Jakarta Dep
Kesehat Republik Indones. 2009.
Dixit Am, Subba Rao S V., Article O, Choudhary K, Singh M, Choudhary Op, Et
Al. Tinjauan Manajemen Risiko Terkait Dengan Ergonomi Ruang Kerja
[Analisis Penerapan Udara dan Keamanan di Tempat
Kerja pada Petugas Rekam Medis Rumah Sakit Ibu Anak
Kemang Medical Care Jakarta Selatan]
Vol. 2, No. 1, 2023
Ardyan Fahrul Muharram, Hatta Saputra, Juma’adi, Ayu Fauziana, Adelina Suryati
Urusan Pengambilan Dan Penyimpanan Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit
Tk. Ii 04.05.01 Dr. Soedjono Magelang. Anal Biochem. 2018;11(1):15.
Maryati W. Beban Kerja Petugas. Manaj Inf Kesehat Indones. 2015;Vol 3, No:89
95.
Simanjuntak E, Sirait Lwo. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Missfile Di Bagian
Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rumah Sakit Mitra Medika Medan
Tahun 2017. J Ilm Perekam Dan Inf Kesehat Imelda. 2018;3(1):3709.
Mahawati E, Fitriyatinur Q, Apriza Yc, Rahayu Pp, Aprjlliani C, Chaerul M, Et Al.
Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Lingkungan Industri. Yayasan Kita
Menulis; 2021.
Sari In. Penerapan Ergonomi Terhadap Keselamatan Kerja Dalam Suatu Perusahaan
“The Application Of Office Ergonomic For Work Safety In Company.”
2019;114.
Analisis Penerapan Sirkulasi Udara Dan Keamanan Ditempat Kerja Pada Petugas
Rekam Medis Rumah Sakit Khoirotun Najihah1*, Aida Sulisna2, Amirah
Salsabila3
Hammaminata H, Weka Santi M, Adi Wijayanti Jurusan Kesehatan R, Negeri
Jember P. J-Remi
: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan Desain Ergonomi Ruang
Filing Rekam Medis Rawat Inap Di Rsud Dr.Saiful Anwar Malang.
2021;2(3):41424
Chaerudin Ar, Widodo W. Dan Tata Cahaya) Terhadap Efektivitas Kerja
(Ukuran Waktu, Biaya, & Ketelitian) Pada Ruang Rekam Medis Di Rumah
Sakit Ibu Dan Anak J Bina Bangsa 2021;14(02):31622.