Daya Saing Komparatif dan Kompetitif Ekspor Komoditas Buah Pisang Indonesia (Hs Code 0803) di Pasar Malaysia dan Singapura Periode 2019-2023
DOI:
https://doi.org/10.57096/blantika.v2i10.223Keywords:
ekspor, produksi buah pisang, Malaysia, Singapura, analisis RCA, analisis ECI, daya saing komparatif, daya saing kompetitifAbstract
Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati dan kekayaan sumber daya pertaniannya, termasuk industri pisang yang berkembang pesat. Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization, Indonesia merupakan negara ketiga terbesar produsen buah pisang di dunia setelah India dan Tiongkok pada tahun 2022, dengan total produksi sebesar 9,24 juta ton yang meningkat menjadi 9,33 juta ton pada tahun 2023. Meskipun demikian, jumlah ekspor buah pisang Indonesia masih relatif rendah, hanya mencapai 24.847 ton atau sekitar 0,27% dari total produksi pada tahun 2023. Konsumsi buah pisang dalam negeri pada tahun 2021 mencapai 5,01 juta ton, meninggalkan selisih produksi sebesar 3,73 juta ton atau 42,6%. Pasar ekspor utama bagi buah pisang Indonesia adalah Malaysia, yang menyumbang 50,68% dari total ekspor pada tahun 2023, sedangkan Singapura menyumbang sekitar 18,53%. Analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) menunjukkan bahwa nilai RCA ekspor pisang Indonesia ke Malaysia lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura, dengan peningkatan stabil terutama pada tahun 2022 dan 2023. Analisis Export Competitiveness Index (ECI) menunjukkan bahwa Indonesia berada pada posisi menengah dibandingkan dengan Filipina, Vietnam, Ekuador, Thailand, dan India, dengan rata-rata nilai ECI sebesar 0.95. Meskipun ada peningkatan signifikan pada tahun 2021 dan 2022, penurunan pada tahun 2023 menunjukkan bahwa Indonesia masih perlu meningkatkan daya saing kompetitifnya.
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Fathir Muhammad Ghifar Zulcarnain

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


