Hubungan Nilai IMT dengan Kadar SGPT dan SGOT pada Pasien Obesitas Dewasa Muda di Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon

Authors

  • Jonathan Matio Simanjuntak Universitas Sam Ratulangi, Indonesia
  • Bradley Jimmy Waleleng Universitas Sam Ratulangi, Indonesia
  • Frans Erwin Nicolaas Wantania Universitas Sam Ratulangi, Indonesia Universitas Sam Ratulangi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.57096/blantika.v3i3.307

Keywords:

IMT, SGOT, SGPT

Abstract

Obesitas merupakan kondisi kesehatan yang semakin meningkat dan dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk gangguan fungsi hati. Kadar SGPT dan SGOT adalah indikator penting untuk menilai kondisi hati pada pasien obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar enzim SGPT dan SGOT pada pasien obesitas dewasa muda di Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon. Metode penelitian ini dilakukan dengan desain observasional analitik menggunakan pendekatan potong lintang. Sampel terdiri dari 25 pasien obesitas berusia 18-40 tahun yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data IMT, SGPT, dan SGOT diperoleh dari rekam medis pasien. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara nilai IMT dan kadar SGPT (r = 0,190; p = 0,363) serta antara nilai IMT dan kadar SGOT (r = 0,197; p = 0,346). Kesimpulan penelitian tidak ditemukan hubungan signifikan antara nilai IMT dengan kadar SGPT dan SGOT pada pasien obesitas dewasa muda. Faktor-faktor lain seperti pola makan, aktivitas fisik, dan kondisi metabolik mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kadar enzim hati. Penelitian ini mengindikasikan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam hubungan antara obesitas dan kesehatan hati.

Downloads

Published

2025-01-30