Paradigma Perlawanan Jihadis Global (Konflik Rusia-Afghanistan 1979-1989 Perspektif Al-Qur’an)
##plugin.KapindoTheme.article.main##
Study ini mengkaji paradigama perlawanan jihadis global di Afghanistan dalam penyelesaian konflik antara Rusia dan rakyat Afghanistan pada dasawarsa 1979-1989. Paradigma ‘hidup mulia atau mati syahid’ yang diusung para jihadis, membuat Rusia akhirnya mundur dari Afganistan, merupakan kunci dari “teori pembebasan” yang dibangun penulis. Study ini juga menggunakan metode kualitatif dan memadukannya dengan metode tafsir tematik. Sumber data primer diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara, diskusi, dan penggunaan media elektronik. Sementara data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber pustaka, seperti hasil penelitian terdahulu dalam bentuk disertasi, buku, jurnal, makalah, majalah, koran, manuskrip, dan kaset ceramah. Hasil penelitian ini menemukan enam kaidah sebagai paradigma perlawanan jihadis global, yaitu: Pertama, Kaidah Al-Bunyàn Al-Marsh?s, yaitu bangunan kesepakatan dan kerjasama tiga komponen secara fundamental antara jihadis global, mujahidin Afghanistan, dan pemerintah Pakistan. Kedua, Kaidah Profesionalisme, yaitu masing-masing komponen menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk satu tujuan bersama, yakni pengentasan konflik secara cerdas di Afghanistan. Ketiga, Kaidah Keselamatan, yaitu masing-masing komponen berupaya sekuat tenaga untuk saling mengamankan komponen lainnya, setelah mengamankan dirinya sendiri. Keempat, Kaidah Perselisihan, yaitu masing-masing komponen menahan diri untuk tidak memperbesar perselisihan di antara sesama komponen. Kelima, Kaidah Perlawanan, yaitu suatu kesepakatan di mana perlawanan ditetapkan sebagai suatu aksi bersama hingga hengkangnya Rusia dari bumi Afghanistan, Keenam, Kaidah Kekuatan Spiritual, yaitu suatu keyakinan bahwa kemenangan diraih kaum Muslimin ketika mereka senantiasa menyandarkan semua bentuk kekuatan, pertolongan, dan karunia kemenangan kepada Zat Allah Yang Mahakuasa. Paradigma terakhir ini merujuk pada prinsip Al-Qur’an: “Siapa yang memperjuangkan agama Allah, cepat atau lambat, Allah akan memenangkannya.”