Eksistensi dan Adaptasi Hindu di Era Disrupsi Digital Studi kasus Masyarakat Desa Penglipuran

Authors

  • Ketut Nurhayanti Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa
  • I Gede Sugiarka Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa

DOI:

https://doi.org/10.57096/blantika.v3i6.360

Keywords:

Era Disrupsi Digital, Eksistensi dan Adapatasi Agama Hindu, Tradisi, Budaya, Masyarakat Bali

Abstract

Perkembangan teknologi digital yang semakin masif memberikan perubahan signifikan terhadap eksistensi, adaptasi praktik tradisi dan budaya agama Hindu masyarakat Bali yang mengintegrasikan nilai-nilai religius dengan kehidupan sosial sehari-hari. Perlunya untuk terus beradaptasi terhadap perkembangan jaman tanpa harus melupakan tradisi dan budaya. Penelitian ini akan mendeskripsikan eksistensi dan adaptasi Desa Penglipuran sebagai Desa Wisata yang banyak melakukan interaksi sosial dan budaya karena pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah masyarakat Desa Wisata Penglipuran menerapkan ajaran Tri Hita Karana yaitu prahyangan, pawongan dan palemahan sebagai landasan mengelola pariwisata sehingga tercermin dalam kehidupan setiap hari masyarakatnya. Desa Wisata menggunakan platform digital Instagram, Facebook, dan Youtube untuk mempromosikan eksistensi Desa Wisata Penglipuran, penggunaan platform digital sebagai bagian dari adaptasi Desa Wisata Penglipuran terhadap perkembangan jaman. Dalam pengelolaan Desa Wisata Penglipuran juga menggunakan transaksi melalui QRISS untuk mempermudah wisatawan pada saat pembelian tiket masuk ke Desa Wisata Penglipuran.

Downloads

Published

2025-06-02