Analisis Pengukuran Kondisi Lingkungan Kerja Pada Area Workshop dan Office di PT Duta Bara Utama, Kabupaten Muara Enim

##plugin.KapindoTheme.article.main##

Wahyu Panggaran Pratama
Universitas Prabumulih, Indonesia
Reni Arisanti
Universitas Prabumulih, Indonesia
Aris Susilo
Universitas Prabumulih, Indonesia

Lingkungan kerja yang tidak optimal pada industri pertambangan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Berdasarkan observasi awal di PT Duta Bara Utama, teridentifikasi permasalahan terkait tingkat kebisingan, pencahayaan, dan aspek ergonomi yang belum memenuhi standar yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi lingkungan kerja di area workshop dan office PT DBU, meliputi aspek kebisingan, pencahayaan, ergonomi, dan identifikasi risiko kerja (HIRA). Hasil pengukuran menunjukkan tingkat kebisingan di sekitar genset mencapai 87,9 dB, melebihi ambang batas 85 dB. Intensitas pencahayaan di semua titik kerja juga berada di bawah standar 300 lux. Evaluasi ergonomi menunjukkan postur kerja yang tidak ideal dan penggunaan fasilitas kerja yang kurang sesuai. Penelitian ini juga melakukan penilaian HIRA dan menemukan berbagai potensi bahaya fisika, kimia, biologi, dan ergonomi, baik di area office maupun workshop. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan telah menerapkan beberapa upaya pengendalian, seperti penambahan pencahayaan, pemasangan peredam suara, rotasi kerja, dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Hasilnya, risiko kerja dapat ditekan dari tingkat tinggi menjadi rendah. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan tambang.


Keywords: Lingkungan Kerja, Ergonomi, Kebisingan, Pencahayaan, HIRA