Pertanian Regeneratif di Lahan Kering Madura: Implementasi, Dampak, dan Potensi Replikasi

Authors

  • Ulil Masruroh PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore – Zona 11 Regional 4
  • Yoga Kriswahyudi PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore – Zona 11 Regional 4
  • Achmad Setiadi PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore – Zona 11 Regional 4

DOI:

https://doi.org/10.57096/blantika.v3i10.443

Keywords:

pertanian regeneratif, eco-edufarming, lahan kering, inovasi sosial, Madura

Abstract

Pertanian regeneratif semakin mendapat perhatian sebagai pendekatan alternatif untuk mengatasi degradasi lahan, perubahan iklim dan rendahnya produktivitas pertanian di wilayah marginal. Madura, khususnya Desa Bandangdaja, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan, menghadapi tantangan serius berupa keterbatasan curah hujan, minimnya sumber daya air, serta ketergantungan masyarakat pada pasokan sayur dan buah dari luar daerah. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan prinsip-prinsip pertanian regeneratif melalui program Eco-Edufarming yang dikembangkan oleh PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) dan menganalisis dampak sosial, ekonomi dan ekologisnya, serta potensi replikasi model di wilayah lahan kering lain. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi partisipatif, wawancara mendalam, FGD dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima prinsip regenerative, diantaranya penutup tanah, pengolahan tanah minimum, diversifikasi tanaman, integrasi ternak dan penguatan biologi tanah yang dapat diadaptasi secara kontekstual dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Dampak yang dihasilkan meliputi peningkatan kapasitas petani, terbentuknya kelompok belajar, penurunan biaya produksi hingga 68%, tambahan pendapatan dari diversifikasi tanaman, serta perbaikan struktur dan kesuburan tanah. Program ini juga memperkuat ketahanan pangan lokal dengan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari Jawa. Potensi replikasi terbuka luas, ditunjukkan dengan keterlibatan Kelompok Tani Bumi Sentosa Sejahtera sebagai fasilitator lokal dan dukungan pemerintah desa. Penelitian ini berkontribusi pada literatur pertanian regeneratif di lahan kering dan memberikan rekomendasi untuk memperluas model serupa dengan dukungan fasilitator, kebijakan lokal, dan monitoring jangka panjang.

Downloads

Published

2025-10-27