Hubungan Antara Alexithymia dengan Depresi pada Remaja
DOI:
https://doi.org/10.57096/blantika.v2i1.68Keywords:
Alexithymia, Depresi, RemajaAbstract
Depresi merupakan permasalahan yang perlu diperhatikan pada remaja. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa data kasus depresi remaja di Indonesia masih cukup besar setelah tiga tahun. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan depresi pada remaja antara lain perubahan hormon, stres akademik dan sosial, masalah keluarga atau lingkungan, dan juga kesulitan untuk mengekspresikan emosi yakni Alexithymia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara alexithymia dengan depresi pada remaja. Penelitian ini dilakukan pada 100 remaja berusia 12-23 tahun yang merasa sukar untuk mengungkapkan emosi, sering merasa sedih, murung, putus asa, dan terpuruk, merasakan rasa bersalah, mengasihani diri sendiri secara berkelanjutan dan mendalam. Penelitian ini menggunakan skala depresi (BDI-II) dan skala alexithymia (TAS-20).
Uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan antara alexithymia dan depresi pada remaja, r(100) = 0.25, p = 0.01. Hal ini mengartikan bahwa jika terjadi kenaikan pada variabel alexithymia maka akan menghasilkan kenaikan pada variabel depresi.
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Blantika: Multidisciplinary Journal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


